PT BEST
PROFIT FUTURES BANDUNG, Bestprofit – Harga emas melemah pada perdagangan
Senin dan menuju rekor penurunan bulanan terpanjang. Penurunan harga emas hari
ini karena tiga tekanan yaitu penguatan dolar AS, peningkatan imbal hasil
obligasi AS dan prospek kenaikan suku bunga Bank Sentral AS.
Mengutip CNBC, Selasa (1/11/2022), harga emas di
pasar Spot turun 0,53 persen menjadi USD 1.633,81 per ounce pada pukul 16.00
ET, dan turun sekitar 1,1 persen sejauh ini di bulan Oktober.
Sedangkan harga emas berjangka AS turun 0,53 persen
menjadi USD 1.636,10 per ounce.
Direktur Perdagangan Logam Mulia High Ridge Futures
David Meger menjelaskan, kombinasi tekanan dari kenaikan suku bunga AS,
penguatan dolar AS dan kenaikan imbal hasil obligasi AS terus menekan harga
emas lagi pagi ini.
Indeks dolar AS naik 0,8 persen, membuat harga emas
lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya. Benchmark imbal hasil Treasury
10-tahun juga naik tipis.
The Fed diperkirakan akan menaikkan suku bunga
sebesar 75 basis poin pada akhir pertemuan kebijakan yang berlangsung pada 2
November. Pedagang akan tertarik pada komentar Fed tentang kenaikan suku bunga
di masa depan di tengah perdebatan tentang kapan harus turun ke kenaikan suku
bunga yang lebih kecil.
Harga emas sangat sensitif terhadap kenaikan suku
bunga AS, karena ini meningkatkan biaya peluang untuk menahannya. Harga emas
telah jatuh lebih dari USD 400 sejak naik di atas level kunci USD 2.000 per
ounce pada Maret lalu.
Harga Emas Masih Bisa Bertahan di USD 1.620 pada
Pekan Ini
Harga emas masih berada di ujung tombak penurunan
karena pada pekan kemarin berakhir di USD 1.650 per ounce. Pada pekan ini
sentimen pasar terhadap harga emas masih kacau dan belum ada harapan bisa
berada di arah yang benar.
Dalam Survei yang dijalankan oleh kantor berita
Kitco menunjukkan bahwa para anlis memperkirakan harga emas bakal naik atau
bullish. Investor ritel pun juga mengharapkan harga emas bisa naik di di pekan
ini.
Namun baik analis maupun investor ritel tidak ada
keyakinan bahwa analisis maupun harapan itu bisa terwujud.
Dikutip dari Kitco, Senin (31/10/2022), analis
memperkirakan beberapa investor pasar emas akan mencoba mengambil posisi dalam
penurunan harga saat ini. Hal ini karena adanya indikasi Bank Sentral AS atau
Federal Reserve (Fed) akan memperlambat kenaikan suku bunga acuan.
Namun memang indikasi ini masih banyak
diperdebatkan. Di dalam Bank Sentral sendiri masih ada tarik menarik antara
tetap menjalankan keputusan agresif atau akan mengurangi dengan
mempertimbangkan angka pertumbuhan ekonomi.
Menurut analis, pertemuan kebijakan moneter Federal
Reserve pada 2 November akan menjadi kekuatan pendorong di belakang harga emas
minggu depan.
Co-Director lindung nilai Walsh Trading Sean Lusk
memperkirakan harga emas akan bergerak melemah pada pekan ini. Hal ini karena
tidak adanya sentimen baru yang bisa mendorong kenaikan.
"Sampai kami mendapat kejelasan dari Federal
Reserve, emas akan terus dijual," katanya.
"Saya tidak berpikir kita akan mendapatkan
banyak kejelasan dari The Fed minggu ini," tambah dia.
Lusk menambahkan bahwa dia akan mengawasi area USD
1.620 per ounce dengan cermat. Tembus ke bawah akan memicu sinyal yang sangat
bearish.
Sumber
liputan6.com
lowongan, lowongan kerja, lowongan kerja bandung, loker bandung
best
profit, bestprofit, pt bestprofit, pt best profit, best, pt best, bpf
pt
bpf, bestprofit futures, pt bestprofit futures, Bestprofit futures, pt best
profit futures
PT
BESTPROFIT FUTURES BANDUNG
Tidak ada komentar:
Posting Komentar