PT
BESTPROFIT FUTURES BANDUNG, Best Profit – Aktivitas ekonomi yang kuat akan terus
mendukung cengkeraman dolar AS di pasar emas dan menjaga harga emas tetap
terjebak dalam kisaran perdagangan saat ini, menurut beberapa analis.
Dikutip dari Kitco, Senin (11/9/2023), harga
emas berjangka bulan Desember terjebak di antara resistensi di sekitar USD
1.980 per ounce dan support di USD 1.920. Menjelang akhir pekan, logam mulia
terakhir diperdagangkan pada USD 1,943.30 per ounce, turun 1% dari Jumat lalu.
Data ekonomi minggu ini diperkirakan mendukung
meningkatnya ekspektasi bahwa Bank Sentral AS, Federal Reserve (The Fed) akan
mempertahankan suku bunganya tidak berubah pada akhir bulan ini dan berpotensi
mendorong bank sentral ke sikap yang lebih netral selama sisa tahun ini.
Namun, data ekonomi AS mungkin akan menjadi
penghambat karena fokus beralih ke Eropa menjelang keputusan kebijakan moneter
Bank Sentral Eropa (ECB). Terdapat ekspektasi yang semakin besar bahwa ECB akan
mempertahankan suku bunga tidak berubah, bukan karena inflasi terkendali namun
karena ancaman resesi yang terus meningkat.
Kepala Ekonom Eropa di Capital Economics,
Andrew Kenningham mengatakan bahwa meskipun ECB mungkin menaikkan suku bunga
minggu depan, ia menduga dampaknya akan terbatas karena ini bisa menjadi
langkah terakhir bank sentral dalam siklus pengetatan ini.
“Kami pikir kenaikan suku bunga sebesar 25bp
adalah hasil yang paling mungkin terjadi namun tidak akan mengejutkan jika para
pengambil kebijakan membiarkan suku bunga ditahan,” kata Kenningham.
"Bagaimanapun, Presiden Lagarde akan
menekankan bahwa suku bunga akan tetap tinggi untuk jangka waktu yang lama. Hal
ini konsisten dengan pandangan kami bahwa penurunan suku bunga pertama tidak
akan dilakukan hingga September tahun depan," lanjut dia.
Dolas AS Lebih Menarik Bagi Investor
Para analis mengatakan bahwa perekonomian
Eropa yang melambat membuat dolar AS lebih menarik bagi investor.
“Ada lebih banyak modal yang masuk ke dolar AS
karena perekonomian AS tetap cukup tangguh,” kata Darin Newsom, Ahli Strategi
Pasar Senior di Barchart.com.
"Dolar AS mempunyai momentum bullish dan
itu merupakan pernyataan mengenai kesehatan perekonomian secara
keseluruhan," lanjut dia.
Dalam kondisi ini, Newsom mengatakan dia
melihat harga emas dunia terjebak dalam tren penurunan jangka pendek. Dia
menambahkan, ada ruang bagi harga emas untuk turun kembali ke posisi terendah
sejak Agustus 2023.
Dolar AS Batasi Reli Emas
Edward Moya, analis pasar senior di OANDA,
mengatakan dia juga melihat dukungan lebih lanjut terhadap dolar AS dalam waktu
dekat, sehingga membatasi reli emas.
Pasar emas bisa mencapai USD 2.600 karena
indeks dolar AS turun di bawah 104.
“Dolar AS masih dalam posisi yang baik untuk
bergerak lebih tinggi dan itu akan menyulitkan emas. Emas akan memiliki masa
kejayaannya, tetapi tidak akan terjadi pada minggu depan," kata Carley Garner
dari DeCarley Trading.
Setelah minggu yang relatif lambat, kalender
ekonomi dimulai dengan dirilisnya Indeks Harga Konsumen, Indeks Harga Produsen,
dan penjualan ritel AS.
Menurut beberapa ekonom, data inflasi dan
konsumsi minggu depan dapat menentukan arah pertemuan kebijakan moneter Federal
Reserve yang semakin dekat. Beberapa analis telah mencatat bahwa pertumbuhan
ekonomi yang lemah akan memaksa Federal Reserve untuk mengakhiri siklus
pengetatan meskipun inflasi masih jauh di atas level 2%.
Beberapa analis juga berpendapat bahwa
kenaikan harga bensin akan menciptakan tekanan pada inflasi umum.
Menurut CME FedWatch Tool, pasar melihat
peluang lebih dari 90% bahwa Federal Reserve akan mempertahankan suku bunga
tidak berubah setelah pertemuan kebijakan moneter pada 24 September. Pada saat
yang sama, pasar masih melihat peluang 50/50 jika tidak ada pergerakan di bulan
November.
Sumber
liputan6.com
lowongan, lowongan kerja, lowongan kerja
bandung, loker bandung
best
profit, bestprofit, pt bestprofit, pt best profit, best, pt best, bpf
pt bpf,
bestprofit futures, pt bestprofit futures, Bestprofit futures, pt best profit
futures
PT
BESTPROFIT FUTURES BANDUNG