PT
BESTPROFIT FUTURES BANDUNG, Best Profit – Harga emas dunia turun pada
perdagangan Kamis dan kembali mencatatkan bulanan setelah gerak inflasi Amerika
Serikat (AS) sesuai dengan perkiraan dan angka lapangan kerja melemah.
Kedua data ekonomi ini memperkuat ekspektasi
investor dan pelaku pasar bahwa Bank Sentral AS atau the Fed akan
mempertahankan kebijakan suku bunga sampai akhir tahun ini.
Mengutip CNBC, Jumat (1.9/2023), harga emas
turun 0,36% pada USD 1,965.9 per ounce pada perdagangan Kamis. Dengan penurunan
ini maka harga emas dunia sepanjang Agustus turun 2,16% dan mencatatkan
pelemahan negatif ketiga dalam empat bulan.
Inflasi yang diukur dengan indeks harga
pengeluaran konsumsi pribadi (PCE) naik 0,2% bulan lalu, menyamai kenaikan
bulan Juni. Dalam 12 bulan hingga Juli, indeks harga PCE meningkat 3,3%,
setelah naik 3,0% di bulan Juni.
Belanja konsumen AS, yang menyumbang lebih
dari dua pertiga aktivitas ekonomi negara tersebut, meningkat pada bulan Juli.
Klaim pengangguran awal mingguan turun 4.000
menjadi 228.000. Bandingkan dengan rata-rata empat minggu sebesar 237.500.
Analis senior RJO Futures Bob Haberkorn
mengatakan, meskipun angkanya tidak buruk, tetapi pencapaian ini juga tidak
bagus dan mungkin berarti bahwa Federal Reserve AS akan berada dalam posisi
untuk menghentikan kenaikan suku bunga awal tahun depan.
Haberkorn menambahkan, harga emas sekarang
berada dalam mode tunggu dan pantau, dan penurunan imbal hasil obligasi dapat
mendorong penguatan emas batangan.
Imbal hasil Treasury AS sedikit berubah
menjadi sedikit lebih rendah, sementara dolar AS sempat memangkas kenaikannya,
sebelum naik lagi, setelah data ekonomi dirilis.
Analis Terbelah Soal Harga Emas Dunia,
Penguatan Pekan Kemarin Terlalu Tinggi
Sebelumnya,Harga emas dunia mengalami tren
penguatan sepanjang pekan lalu. Harga emas dunia mampu naik lebih dari 1%
karena Gubernur Bank Sentral AS atau The Fed Jerome Powell Pada Jumat lalu
mengatakan bahwa Federal Reserve akan mempertahankan target inflasi 2% dan
tidak ingin menurunkan suku bunga acuan dalam waktu dekat.
Survei mingguan yang dijalankan oleh KitcoNews
menunjukkan bahwa sebagian besar investor ritel komoditas emas memperkirakan
bahwa harga emas akan melanjutkan kenaikan pada pekan ini. Namun berbeda, para
analis di Wall Street cukup berhati-hati dalam memprediksi harga emas dan
terbelah.
Presiden Adrian Day Asset Management Adrian
Day meramal, harga emas dunia telah mengalami penguatan pada pekan kemarin dan
kemungkinan besar pada pekan ini akan bergerak sebaliknya.
“Para investor emas kemungkinan besar kecewa
dengan pidato Jerome Powell, serta pidato para gubernur bank sentral lainnya,
dan akan mengembalikan keuntungan yang diperoleh minggu lalu. Sangat
lelah." kata dia dikutip dari Kitco, Senin (27/8/2023).
Day melanjutkan, kekecewaan para investor ini
memang tidak akan berlangsung lama, “saat kita semakin dekat dengan resesi AS
dan jeda yang dilakukan The Fed,” kata dia.
Di sisi lain, analis senior Forex.com James
Stanley, melihat bahwa harga logam mulia melanjutkan kenaikannya minggu ini.
“Emas secara mengejutkan menguat bahkan dengan
penguatan dolar AS, dan penyebabnya adalah pelemahan Euro," kata Stanley.
“Kekuatan Dolar AS sangat mencengangkan
mengingat respons terhadap uji dukungan, namun emas terus menguat bahkan dalam
kondisi seperti itu.” tambah dia.
Stanley mengatakan gambaran teknikal terlihat
lebih bullish untuk harga emas.
“Minggu lalu emas spot keluar dari
kejatuhannya dan sejauh ini berada pada level yang lebih tinggi. Saya memiliki
area resistance di level USD 1.925-USD 1.932 dan bergantung pada bagaimana
pembeli bereaksi di sana, kita mungkin memiliki lebih banyak ruang untuk
bergerak," kata dia.
Sumber
liputan6.com
lowongan, lowongan kerja, lowongan kerja
bandung, loker bandung
best
profit, bestprofit, pt bestprofit, pt best profit, best, pt best, bpf
pt bpf,
bestprofit futures, pt bestprofit futures, Bestprofit futures, pt best profit
futures
PT
BESTPROFIT FUTURES BANDUNG
Tidak ada komentar:
Posting Komentar