<<<< SELAMAT DATANG DI BLOG PT.BESTPROFIT FUTURES CABANG BANDUNG >>>>

Selasa, 15 Juni 2021

Harga Emas Tergelincir 0,7 Persen


 

PT BEST PROFIT FUTURES BANDUNG, Bestprofit -  Harga emas tergelincir 0,7 persen pada penutupan perdagangan Senin (Selasa pagi waktu Jakarta). Kejatuhan harga emas ini karena investor khawatir Bank Sentral AS atau the Federal Reserve (the Fed) akan mengurangi kebijakan moneter yang ekspansif.

 

Mengutip CNBC, Selasa (15/6/2021), harga emas di pasar spot turun 0,7 persen menjadi USD 1.863,98 per ounce pada pukul 13.43 EDT, setelah mencapai level terendah sejak 17 Mei di USD 1.848,49 per ounce. Sedangkan harga emas berjangka AS ditutup turun 0,7 persen di level USD 1.865,9 per ounce.

 

Kepala analis Blue Line Futures Chicago Phillip Streible mengatakan, mungkin ada beberapa aksi jual emas menjelang pertemuan the Fed, yang dimulai pada hari Selasa. "Ada kemungkinan the Fed akan mulai mengurangi kebijakan yang eskpansif. Hal ini seharusnya membebani emas," kata Streible.

 

Ia melanjutkan, The Fed sedang dalam proses mengurangi likuiditas dari sistem dan itu juga akan membebani harga emas. Pengurangan likuiditas ini mengacu pada lonjakan volume pembelian kembali Federal Reserve minggu lalu. PT Bestprofit

 

Pelaku pasar juga akan melihat pandangan Federal Reserve yang berkembang tentang pengangguran, inflasi dan pertumbuhan ekonomi, serta kemungkinan kenaikan suku bunga untuk pertama kalinya selama pandemi Covid-19.

 

"Kami melihat risiko pelemahan harga emas berlanjut karena pembicaraan taper (the Fed) melemahkan minat investor pada logam mulia," tulis analis TD Securities dalam sebuah catatan.

 

Harga Emas Diprediksi Alami Tekanan di Pekan Ini

Sebelumnya, harga emas sekali lagi terjebak dalam level konsolidasi pada pekan ini. Logam mulia akan diperdagangkan dalam level koridor yang sempit. Para analis di Wall Street melihat bahwa harga emas belum bisa melaju ke level positif dalam di pekan ketiga Juni 2021 ini. Best Profit

 

Mengutip Kitco, Senin (14/6/2021), analis mencatat bahwa ada dukungan fundamental yang solid bagi harga emas dengan tekanan inflasi terus meningkat. Namun mereka melihat bahwa harga emas akan bearish karena tidak mampu menahan kenaikan di atas USD 1.900 per ounce meskipun ada penurunan imbal hasil riil dan dolar AS melemah.

 

Pekan ini, 15 analis berpartisipasi dalam survei emas Kitco News. Hasil yang diperoleh belum pernah terjadi sebelumnya. Kesimpulannya mengarah ke tiga arah dengan masing-masing skenario mengumpulkan lima suara. Artinya, 5 analis menyatakan harga emas akan naik, 5 analis menyatakan harga emas akan tertekan dan sisanya 5 analis netral.

 

Sementara itu, total 1.056 suara diberikan pelaku pasar dalam survei online. Dari jumlah tersebut, 695 responden atau 66 persen menyebutkan bahwa harga emas naik minggu ini. Sebanyak 181 responden atau 17 persen lainnya menyatakan melemah. Sedangkan 180 pemilih atau 17 persen juga netral. PT Best Profit

 

Analisis

Pada pekan lalu investor dan analis Wall Street memperirakan harga emas akan bullish. Namun pada kenyataannya harga emas tidak mampu ditutup di atas USD 1.900 per ounce. Sepertinya, pasar emas sekali lagi akan menyambut pelemahan kembali. Emas berjangka pengiriman Agustus terakhir diperdagangkan di USD 1.881,80 per ounce, turun 0,5 persen dari minggu sebelumnya.

 

Minggu ini, para analis mengatakan secara fundamental sulit untuk melihat harga emas melonjak ketika inflasi di Mei naik menjadi 5 persen, kenaikan paling signifikan sejak Agustus 2008. Meningkatnya inflasi ditambah dengan suku bunga yang lebih rendah berarti bahwa hasil riil telah turun lebih jauh ke wilayah negatif.

 

Banyak analis mengatakan bahwa meskipun harga emas berkonsolidasi, tren dan momentum tetap bullish karena harga bertahan di atas USD 1.855 per ounce. Kepala analis Saxo Bank Ole Hansen mengatakan, meskipun dia secara teknis menyatakan harga emas akan bearish, dia tidak melihat alasan kejatuhannya akan dalam.

 

Dia menambahkan bahwa pasar kehilangan beberapa momentum dan perlu menemukan katalis baru untuk tren naik. "Saya percaya The Fed salah, tetapi pasar telah membeli pandangan bahwa inflasi tidak akan berdampak besar pada perekonomian," katanya.

 

"Saya dapat melihat beberapa alasan jangka pendek menjadi negatif pada emas, tetapi saya melihat alasan fundamental yang kuat harga emas tidak akan mengalami kejatuhan yang dalam." tambah dia.

 

Sumber

liputan6.com

 

lowonganlowongan kerjalowongan kerja bandungloker bandung

best profit, bestprofit, pt bestprofit, pt best profit, best, pt best, bpf

pt bpf, bestprofit futures, pt bestprofit futures, best profit futures, pt best profit futures

 

PT BESTPROFIT FUTURES BANDUNG


 

Senin, 14 Juni 2021

Emas Diprediksi Alami Tekanan


 

PT BEST PROFIT FUTURES BANDUNG, Best Profit -  Harga emas sekali lagi terjebak dalam level konsolidasi pada pekan ini. Logam mulia akan diperdagangkan dalam level koridor yang sempit.

 

Para analis di Wall Street melihat bahwa harga emas belum bisa melaju ke level positif dalam di pekan ketiga Juni 2021 ini. Mengutip Kitco, Senin (14/6/2021), analis mencatat bahwa ada dukungan fundamental yang solid bagi harga emas dengan tekanan inflasi terus meningkat.

 

Namun mereka melihat bahwa harga emas akan bearish karena tidak mampu menahan kenaikan di atas USD 1.900 per ounce meskipun ada penurunan imbal hasil riil dan dolar AS melemah. Pekan ini, 15 analis berpartisipasi dalam survei emas Kitco News. Bestprofit

 

Hasil yang diperoleh belum pernah terjadi sebelumnya. Kesimpulannya mengarah ke tiga arah dengan masing-masing skenario mengumpulkan lima suara. Artinya, 5 analis menyatakan harga emas akan naik, 5 analis menyatakan harga emas akan tertekan dan sisanya 5 analis netral. 

 

Sementara itu, total 1.056 suara diberikan pelaku pasar dalam survei online. Dari jumlah tersebut, 695 responden atau 66 persen menyebutkan bahwa harga emas naik minggu ini. Sebanyak 181 responden atau 17 persen lainnya menyatakan melemah. Sedangkan 180 pemilih atau 17 persen juga netral. PT Bestprofit

 

Analisis

Pada pekan lalu investor dan analis Wall Street memperirakan harga emas akan bullish. Namun pada kenyataannya harga emas tidak mampu ditutup di atas USD 1.900 per ounce. Sepertinya, pasar emas sekali lagi akan menyambut pelemahan kembali.

 

Emas berjangka pengiriman Agustus terakhir diperdagangkan di USD 1.881,80 per ounce, turun 0,5 persen dari minggu sebelumnya. Minggu ini, para analis mengatakan secara fundamental sulit untuk melihat harga emas melonjak ketika inflasi di Mei naik menjadi 5 persen, kenaikan paling signifikan sejak Agustus 2008. PT Best Profit

 

Meningkatnya inflasi ditambah dengan suku bunga yang lebih rendah berarti bahwa hasil riil telah turun lebih jauh ke wilayah negatif. Banyak analis mengatakan bahwa meskipun harga emas berkonsolidasi, tren dan momentum tetap bullish karena harga bertahan di atas USD 1.855 per ounce.

 

Kepala analis Saxo Bank Ole Hansen mengatakan, meskipun dia secara teknis menyatakan harga emas akan bearish, dia tidak melihat alasan kejatuhannya akan dalam. Dia menambahkan bahwa pasar kehilangan beberapa momentum dan perlu menemukan katalis baru untuk tren naik.

 

"Saya percaya The Fed salah, tetapi pasar telah membeli pandangan bahwa inflasi tidak akan berdampak besar pada perekonomian," katanya.

 

"Saya dapat melihat beberapa alasan jangka pendek menjadi negatif pada emas, tetapi saya melihat alasan fundamental yang kuat harga emas tidak akan mengalami kejatuhan yang dalam." tambah dia.

 

Sumber

liputan6.com

 

lowonganlowongan kerjalowongan kerja bandungloker bandung

best profit, bestprofit, pt bestprofit, pt best profit, best, pt best, bpf

pt bpf, bestprofit futures, pt bestprofit futures, best profit futures, pt best profit futures

 

PT BESTPROFIT FUTURES BANDUNG

Jumat, 11 Juni 2021

Emas Melonjak Usai Pengumuman Data


 

PT BEST PROFIT FUTURES BANDUNG, PT Bestprofit - Harga emas naik pada penutupan perdagangan hari Kamis (Jumat pagi waktu Jakarta), setelah data inflasi AS menunjukkan angka yang lebih tinggi dari harapan.

 

Data tersebut meredakan kekhawatiran bahwa Bank Sentral AS atau the Federal Reserve (the Fed) akan mengurangi dukungan stimulus moneter. Mengutip CNBC, Jumat (11/6/2021), harga emas di pasar spot naik 0,3 persen menjadi USD 1.893,75 per ounce pada pukul 13.43 EDT, setelah sebelumnya mencapai level terendah sejak 4 Juni di USD 1.869,46 per ounce.

 

Sedangkan harga emas berjangka AS menetap di USD 1.896,40 per ounce. Data menunjukkan harga konsumen AS meningkat lebih pada Mei karena pemulihan ekonomi yang berkelanjutan dari pandemi mendorong permintaan domestik. Klaim pengangguran mingguan juga turun ke level terendah dalam hampir 15 bulan.

 

"Dari data inflasi ini pelaku pasar sangat percaya bahwa Federal Reserve AS tidak akan mengubah sikap dalam waktu dekat dengan tetap mengandalkan kebijakan akomodatif. Dengan begitu kesempatan emas tetap ada," kata analis senior OANDA, Edward Moya. Best Profit

 

"Beberapa sentimen yang menekan harga emas memang masih ada, tetapi pada akhirnya ketakutan soal inflasi sudah mereda yang dapat memicu pengetatan kebijakan Fed," tambah Moya. Investor juga memperhatikan janji Bank Sentral Eropa untuk mempertahankan aliran stimulus yang stabil selama musim panas.

 

“Kami memperkirakan harga emas akan bergerak lebih tinggi dalam beberapa minggu mendatang, dan ekspektasi inflasi akan tetap menjadi titik fokus,” kata analis Standard Chartered, Suki Cooper. "Selera investor baru-baru ini telah lebih dari mengimbangi permintaan emas fisik yang lemah, terutama dari India dan Cina," tambah dia.

 

Harga Emas Diprediksi Terus Menguat, Bisa Tembus USD 1.920 per Ounce

Sebelumnya, harga emas menghadapi banyak volatilitas pada pekan lalu. Pertama turun lebih dari USD 40, kemudian naik kembali menuju USD 1.900 per ounce. Dikutip dari Kitco, Senin (7/6/2021), menurut para analis, tren bullish pada emas masih jauh dari selesai. Bestprofit

 

Harga emas sangat sensitif terhadap taper talk bank sentral Amerika Serikat (AS), dolar AS, dan US treasury yield. Setiap lonjakan pada tiga hal tersebut mengarah kepada penurunan harga emas, sedangkan jika sebaliknya memicu reli emas.

 

"Pasar sensitif terhadap taper talk. Kamis, kita melihat pergerakan lebih tinggi pada imbal hasil dan dolar, dan orang-orang panik. Emas dibuang, dibantu oleh faktor-faktor teknis," kata Kepala Strategi Global TD Securities, Bart Melek, kepada Kitco News.

 

Namun aksi jual dengan cepat berbalik pada Jumat, 4 Juni 2021, karena emas menerima dorongan dari laporan ketenagakerjaan AS yang mengecewakan periode Mei. Menurut Melek, jika pekerjaan terus buruk, maka the Fed tidak akan melihat inflasi sebagai masalah. "Dan imbal hasil juga tidak akan beraksi, yang artinya bagus untuk emas," lanjutnya. PT Best Profit

 

Melek memproyeksikan perdagangan emas dalam kisaran baru antara USD 1.855 dan USD 1.935. "USD 1.920 adalah batas atas yang bisa kita capai pekan depan (pekan ini)," tuturnya. Menurut senior broker komoditas RJO Futures, Bob Haberkorn, secara keseluruhan tren bullish emas pada Mei masih utuh atau belum terganggu.

 

"Tren naik akan berlanjut berdasarkan data ketenagakerjaan ini. Emas akan mencoba kembali ke level tertinggi Agustus. Saya melihat emas diperdagangkan kembali ke USD 1.920 pada awal pekan depan (pekan ini). Satu-satunya hal yang akan mengganggu sisi atas emas adalah petunjuk baru pengetatan moneter," jelas dia.

 

The Fed

Para investor disebut harus mencermati imbal hasil US Treasury dan berita utama inflasi baru. Hal ini seiring pasar yang bersiap untuk pertemuan kebijakan moneter The Fed pada 16 Juni 2021. Arah dolar seiring dengan kebijakan The Fed sangat penting untuk pasar emas. Menurut pakar logam mulia Gainesville Coins, Everett Millman, pasar harus memperhatikan kapan bank sentral itu memperbarui pemikirannya tentang inflasi dan suku bunga.

 

"Meskipun kita memiliki retorika tapering dan melihat tanda-tanda inflasi, saya pikir The Fed menjalankan risiko menjaga kebijakan terlalu longgar dalam waktu terlalu lama. Saya tidak berpikir mereka akan memperketat kebijakan dan menaikkan suku bunga dalam waktu dekat," kata Millman.

 

Dalam jangka pendek, Millman netral terhadap emas. Ia memperkirakan emas kemungkinan akan diperdagangkan antara USD 1.870 dan USD 1.890 pada pekan depan. Sementara dalam jangka panjang, ia tetap meyakini targetnya yaitu di level USD 2.100 per ounce. "Saya pikir kita bisa kembali ke sana. Ada ruang untuk bergerak tinggi, khususnya setelah emas mundur dari rekor tertinggi Agustus," jelasnya.

 

Sumber

liputan6.com

 

lowonganlowongan kerjalowongan kerja bandungloker bandung

best profit, bestprofit, pt bestprofit, pt best profit, best, pt best, bpf

pt bpf, bestprofit futures, pt bestprofit futures, best profit futures, pt best profit futures

 

PT BESTPROFIT FUTURES BANDUNG

Kamis, 10 Juni 2021

Harga Emas Bergerak Tipis


 

PT BEST PROFIT FUTURES BANDUNG, Bestprofit - Harga emas bergerak tipis pada perdagangan Rabu karena investor menantikan data inflasi AS yang dapat membentuk arah kebijakan moneter Federal Reserve.

 

Dikutip dari CNBC, Kamis (10/6/2021), harga emas di pasar spot turun 0,1 persen pada level USD 1.891,05 per ounce. Sementara harga emas berjangka AS naik 0,1 persen pada USD 1.895,50.

 

"Fundamental yang mendasari tetap menguntungkan untuk logam mulia karena The Fed tampaknya 'keras kepala' dan berpegang pada gagasan bahwa tren inflasi saat ini bersifat sementara dan dengan demikian kemungkinan akan menjaga kebijakan moneter yang longgar untuk saat ini," kata David Meger, Direktur Perdagangan Logam di High Ridge Futures. PT Bestprofit

 

Meskipun mungkin ada reaksi pasar spontan jika inflasi berjalan lebih panas dari yang diharapkan. "The Fed kemungkinan akan tetap berpegang pada pandangannya bahwa setiap lompatan bersifat sementara," tambah Meger.

 

Pedagang akan memindai laporan indeks harga konsumen AS hari Kamis untuk mencari tanda-tanda bahwa Fed mulai mundur dari kebijakan moneter ultra-longgarnya. Pelaku pasar juga menunggu pertemuan Bank Sentral Eropa pada hari yang sama. Best Profit

 

“Satu elemen utama yang mendukung gagasan The Fed bahwa inflasi akan bersifat sementara, adalah bahwa dari basis historis, imbal hasil treasury tidak menunjukkan tekanan inflasi,” kata Analis Senior Kitco Metals Jim Wyckoff.

 

Harga Bahan Mentah

Wyckoff menambahkan, bagaimanapun, bahwa melonjaknya harga bahan mentah merupakan indikasi tren inflasi, juga mendukung emas. Emas dianggap sebagai lindung nilai terhadap inflasi yang kemungkinan didorong oleh stimulus besar dari bank sentral dan pemerintah di seluruh dunia. PT Best Profit

 

Tetapi harga emas semakin rentan terhadap kemunduran jangka pendek karena arus spekulatif sekarang melambat di samping arus fisik di tengah pertempuran India melawan COVID-19 dan memudarnya permintaan China, tulis TD Securities dalam sebuah catatan.

 

Selain harga emas, harga perak naik 0,8 persen menjadi USD 27,86 per ounce, paladium turun 1,2 persen menjadi USD 2.773,94. Sementara platinum turun 1,2 persen menjadi USD 1.148,07.

 

Sumber

liputan6.com

 

lowonganlowongan kerjalowongan kerja bandungloker bandung

best profit, bestprofit, pt bestprofit, pt best profit, best, pt best, bpf

pt bpf, bestprofit futures, pt bestprofit futures, best profit futures, pt best profit futures

 

PT BESTPROFIT FUTURES BANDUNG

Rabu, 09 Juni 2021

Penguatan Dolar AS, Emas Turun


 

PT BEST PROFIT FUTURES BANDUNG, Best Profit - Harga emas turun pada hari Selasa karena dolar yang lebih kuat melawan penurunan imbal hasil Treasury AS karena investor melihat ke depan untuk data inflasi AS yang dapat memengaruhi garis waktu Federal Reserve untuk mengurangi dukungan moneter.

 

Dilansir CNBC, Rabu (9/6/2021), harga emas di pasar spot turun 0,4 persen menjadi USD 1,892,33 per ounce pada pukul 13:42. EDT (1742 GMT) sementara emas berjangka AS turun 0,2 persen pada USD 1,894,40.

 

Indeks dolar naik 0,2 persen, menurunkan daya tarik emas bagi pemegang mata uang lainnya. Sementara benchmark Treasuries AS jatuh ke palung satu bulan. "Ini tarik menarik antara bulls dan bears (untuk emas) di level 1.900," kata Phillip Streible, kepala strategi pasar di Blue Line Futures di Chicago. Bestprofit

 

Dia menambahkan bahwa penurunan imbal hasil obligasi adalah penarik jangka pendek "terbaik" untuk emas. Sementara penguatan dolar dan kenaikan harga ekuitas menjadi hambatan.

 

Analis mencatat bahwa data indeks harga konsumen AS yang akan dirilis pada hari Kamis dapat memicu kekhawatiran bahwa Fed akan memulai langkah untuk mengurangi kebijakan moneter terbuka lebar, mendorong harga emas lebih rendah. PT Bestprofit

 

Menteri Keuangan AS

Menteri Keuangan AS Janet Yellen juga menyarankan bahwa lingkungan suku bunga yang sedikit lebih tinggi “sebenarnya akan menjadi nilai tambah bagi sudut pandang masyarakat dan sudut pandang The Fed.”

 

Tetapi Streible mengatakan bahwa dalam jangka panjang kebijakan Fed lebih mungkin dibentuk oleh keadaan pasar kerja AS dan pemulihannya. Societe Generale, bagaimanapun, mengatakan harga emas bisa mencapai $2.000 pada akhir tahun 2021. PT Best Profit

 

"Tema reflasi terus memasukkan emas dan itu tetap menjadi salah satu faktor yang membuat kami mempertahankan pandangan kami secara umum positif untuk 2021," kata bank itu dalam sebuah catatan.

 

Daya tarik emas sebagai lindung nilai inflasi juga dapat didukung oleh penurunan cryptocurrency baru-baru ini karena telah membawa beberapa investor kembali ke logam safe-haven, kata Michael Matousek, kepala pedagang di Investor Global AS.

 

Sumber

liputan6.com

 

lowonganlowongan kerjalowongan kerja bandungloker bandung

best profit, bestprofit, pt bestprofit, pt best profit, best, pt best, bpf

pt bpf, bestprofit futures, pt bestprofit futures, best profit futures, pt best profit futures

 

PT BESTPROFIT FUTURES BANDUNG

Selasa, 08 Juni 2021

Emas Naik Didorong Pelemahan Dolar AS


 

PT BEST PROFIT FUTURES BANDUNG, PT Bestprofit - Harga emas terus menguat pada penutupan perdagangan Senin (Selasa pagi waktu Jakarta. Pendorong kenaikan harga emas adalah pelemahan dolar AS sepanjang perdagangan.

 

Investor tengah menunggu data inflasi AS di akhir pekan ini. Data ini akan memberikan gambaran mengenai kejelasan kapan Bank Sentral AS atau the Federal reserve (the Fed) mungkin akan mengurangi langkah-langkah stimulus. Mengutip CNBC, Selasa (8/6/2021), harga emas di pasar spot naik 0,3 persen menjadi USD 1.895,77 per ons pada 13.42 EDT. Sedangkan harga emas berjangka AS ditutup naik 0,4 persen ke level USD 1.898,80 per ons.

 

Emas naik lebih dari 1 persen pada perdagangan Jumat setelah laporan pekerjaan bulanan AS yang lebih lemah dari perkiraan. Hal ini menguatkan prediksi para pelaku pasar bahwa the Fed belum akan mengekang atau mengurangi stimulus moneter dalam waktu dekat. Namun, analis senior RJO Futures Bob Haberkorn menjelaskan, kenaikan harga emas terbatas dipengaruhi oleh komentar Menteri Keuangan AS Janet Yellen.

 

Yellen mengatakan pada hari Minggu bahwa rencana tambahan belanja USD 4 triliun yang direncanakan oleh Presiden Joe Biden akan baik untuk Amerika Serikat. Hal tersebut akan berkontribusi pada peningkatan inflasi dan menghasilkan suku bunga yang lebih tinggi. "Hal besar yang ditunggu orang adalah rencana The Fed pada pelonggaran kebijakan moneter dan juga soal suku bunga. Jika The Fed tetap diam selama satu atau dua minggu ke depan, Anda bisa melihat pergerakan harga emas ke USD 1.900," kata Haberkorn. Best Profit

 

"Kegagalan untuk menembus di atas USD 1.900 justru dapat mendorongnya ke bawah, tergantung pada sikap Fed," tambahnya. Indeks dolar turun 0,2 persen, meningkatkan daya tarik emas batangan bagi mereka yang memegang mata uang lainnya. Inflasi akan tetap menjadi fokus, dengan laporan indeks harga konsumen AS akan dirilis pada hari Kamis, dan pertemuan bank sentral dijadwalkan di Eropa dan Kanada.

 

Harga Emas Diprediksi Terus Menguat, Bisa Tembus USD 1.920 per Ounce

Sebelumnya, harga emas menghadapi banyak volatilitas pada pekan lalu. Pertama turun lebih dari USD 40, kemudian naik kembali menuju USD 1.900 per ounce. Dikutip dari Kitco, Senin (7/6/2021), menurut para analis, tren bullish pada emas masih jauh dari selesai. Harga emas sangat sensitif terhadap taper talk bank sentral Amerika Serikat (AS), dolar AS, dan US treasury yield.

 

Setiap lonjakan pada tiga hal tersebut mengarah kepada penurunan harga emas, sedangkan jika sebaliknya memicu reli emas. "Pasar sensitif terhadap taper talk. Kamis, kita melihat pergerakan lebih tinggi pada imbal hasil dan dolar, dan orang-orang panik. Emas dibuang, dibantu oleh faktor-faktor teknis," kata Kepala Strategi Global TD Securities, Bart Melek, kepada Kitco News. Bestprofit

 

Namun aksi jual dengan cepat berbalik pada Jumat, 4 Juni 2021, karena emas menerima dorongan dari laporan ketenagakerjaan AS yang mengecewakan periode Mei. Menurut Melek, jika pekerjaan terus buruk, maka the Fed tidak akan melihat inflasi sebagai masalah. "Dan imbal hasil juga tidak akan beraksi, yang artinya bagus untuk emas," lanjutnya.

 

Melek memproyeksikan perdagangan emas dalam kisaran baru antara USD 1.855 dan USD 1.935. "USD 1.920 adalah batas atas yang bisa kita capai pekan depan (pekan ini)," tuturnya. Menurut senior broker komoditas RJO Futures, Bob Haberkorn, secara keseluruhan tren bullish emas pada Mei masih utuh atau belum terganggu.

 

"Tren naik akan berlanjut berdasarkan data ketenagakerjaan ini. Emas akan mencoba kembali ke level tertinggi Agustus. Saya melihat emas diperdagangkan kembali ke USD 1.920 pada awal pekan depan (pekan ini). Satu-satunya hal yang akan mengganggu sisi atas emas adalah petunjuk baru pengetatan moneter," jelas dia. PT Best Profit

 

The Fed

Para investor disebut harus mencermati imbal hasil US Treasury dan berita utama inflasi baru. Hal ini seiring pasar yang bersiap untuk pertemuan kebijakan moneter The Fed pada 16 Juni 2021. Arah dolar seiring dengan kebijakan The Fed sangat penting untuk pasar emas. Menurut pakar logam mulia Gainesville Coins, Everett Millman, pasar harus memperhatikan kapan bank sentral itu memperbarui pemikirannya tentang inflasi dan suku bunga.

 

"Meskipun kita memiliki retorika tapering dan melihat tanda-tanda inflasi, saya pikir The Fed menjalankan risiko menjaga kebijakan terlalu longgar dalam waktu terlalu lama. Saya tidak berpikir mereka akan memperketat kebijakan dan menaikkan suku bunga dalam waktu dekat," kata Millman.

 

Dalam jangka pendek, Millman netral terhadap emas. Ia memperkirakan emas kemungkinan akan diperdagangkan antara USD 1.870 dan USD 1.890 pada pekan depan. Sementara dalam jangka panjang, ia tetap meyakini targetnya yaitu di level USD 2.100 per ounce. "Saya pikir kita bisa kembali ke sana. Ada ruang untuk bergerak tinggi, khususnya setelah emas mundur dari rekor tertinggi Agustus," jelasnya.

 

Sumber

liputan6.com

 

lowonganlowongan kerjalowongan kerja bandungloker bandung

best profit, bestprofit, pt bestprofit, pt best profit, best, pt best, bpf

pt bpf, bestprofit futures, pt bestprofit futures, best profit futures, pt best profit futures

 

PT BESTPROFIT FUTURES BANDUNG

Senin, 07 Juni 2021

Emas Diprediksi Tembus USD 1.920


 

PT BEST PROFIT FUTURES BANDUNG, Bestprofit - Harga emas menghadapi banyak volatilitas pada pekan lalu. Pertama turun lebih dari USD 40, kemudian naik kembali menuju USD 1.900 per ounce.

 

Dikutip dari Kitco, Senin (7/6/2021), menurut para analis, tren bullish pada emas masih jauh dari selesai. Harga emas sangat sensitif terhadap taper talk bank sentral Amerika Serikat (AS), dolar AS, dan US treasury yield.

 

Setiap lonjakan pada tiga hal tersebut mengarah kepada penurunan harga emas, sedangkan jika sebaliknya memicu reli emas. "Pasar sensitif terhadap taper talk. Kamis, kita melihat pergerakan lebih tinggi pada imbal hasil dan dolar, dan orang-orang panik.

 

Emas dibuang, dibantu oleh faktor-faktor teknis," kata Kepala Strategi Global TD Securities, Bart Melek, kepada Kitco News. Namun aksi jual dengan cepat berbalik pada Jumat, 4 Juni 2021, karena emas menerima dorongan dari laporan ketenagakerjaan AS yang mengecewakan periode Mei. Best Profit

 

Menurut Melek, jika pekerjaan terus buruk, maka the Fed tidak akan melihat inflasi sebagai masalah. "Dan imbal hasil juga tidak akan beraksi, yang artinya bagus untuk emas," lanjutnya.

 

Melek memproyeksikan perdagangan emas dalam kisaran baru antara USD 1.855 dan USD 1.935. "USD 1.920 adalah batas atas yang bisa kita capai pekan depan (pekan ini)," tuturnya. Menurut senior broker komoditas RJO Futures, Bob Haberkorn, secara keseluruhan tren bullish emas pada Mei masih utuh atau belum terganggu.

 

"Tren naik akan berlanjut berdasarkan data ketenagakerjaan ini. Emas akan mencoba kembali ke level tertinggi Agustus. Saya melihat emas diperdagangkan kembali ke USD 1.920 pada awal pekan depan (pekan ini). Satu-satunya hal yang akan mengganggu sisi atas emas adalah petunjuk baru pengetatan moneter," jelas dia. Bestprofit

 

The Fed

Para investor disebut harus mencermati imbal hasil US Treasury dan berita utama inflasi baru. Hal ini seiring pasar yang bersiap untuk pertemuan kebijakan moneter The Fed pada 16 Juni 2021.

 

Arah dolar seiring dengan kebijakan The Fed sangat penting untuk pasar emas. Menurut pakar logam mulia Gainesville Coins, Everett Millman, pasar harus memperhatikan kapan bank sentral itu memperbarui pemikirannya tentang inflasi dan suku bunga.

 

"Meskipun kita memiliki retorika tapering dan melihat tanda-tanda inflasi, saya pikir The Fed menjalankan risiko menjaga kebijakan terlalu longgar dalam waktu terlalu lama. Saya tidak berpikir mereka akan memperketat kebijakan dan menaikkan suku bunga dalam waktu dekat," kata Millman. PT Best Profit

 

Dalam jangka pendek, Millman netral terhadap emas. Ia memperkirakan emas kemungkinan akan diperdagangkan antara USD 1.870 dan USD 1.890 pada pekan depan. Sementara dalam jangka panjang, ia tetap meyakini targetnya yaitu di level USD 2.100 per ounce.

 

"Saya pikir kita bisa kembali ke sana. Ada ruang untuk bergerak tinggi, khususnya setelah emas mundur dari rekor tertinggi Agustus," jelasnya.

 

Sumber

liputan6.com

 

lowonganlowongan kerjalowongan kerja bandungloker bandung

best profit, bestprofit, pt bestprofit, pt best profit, best, pt best, bpf

pt bpf, bestprofit futures, pt bestprofit futures, best profit futures, pt best profit futures

 

PT BESTPROFIT FUTURES BANDUNG

Jumat, 04 Juni 2021

Emas Anjlok Lebih dari 2 Persen


 PT BEST PROFIT FUTURES BANDUNG, Best Profit - Harga emas turun 2,3 persen pada penutupan perdagangan Kamis (Jumat pagi waktu Jakarta). Pendorong pelemahan harga emas karena data pekerjaan dan sektor jasa AS lebih baik dari perkiraan.

 

Data yang lebih baik tersebut mendorong ekspektasi pelaku pasar bahwa pertumbuhan ekonomi AS mulai membaik dan membuat Bank Sentral AS atau the Federal Reserve (the Fed) mengubah kebijakan. Pelemahan harga emas ini juga terjadi dengan logam mulia lainnya. Harga perak tergelincir 4,3 persen dan platinum turun 3,7 persen.

 

Mengutip CNBC, Jumat (4/6/2021), harga emas di pasar spot turun 1,9 persen menjadi USD 1.871,91 per ons pada 13:43. EDT, setelah jatuh ke level terendah sejak 20 Mei di USD 1.864,39 per ons. Sedangkan harga emas berjangka AS turun 1,9 persen pada USD 1.873,30 per ons.

 

"Data semakin baik, ada beberapa masalah inflasi yang dapat meredam banyak hal, hal itu membuat harga emas berbelok," jelas analis senior RJO Futures Bob Haberkorn. “Data yang lebih baik dari perkiraan telah membuat para pedagang mengubah haluan. Mereka sedang mempersiapkan kemungkinan pernyataan dari Federal Reserve tentang kenaikan suku bunga, meskipun tidak segera." tambah dia. Bestprofit

 

Indeks dolar AS melonjak 0,7 persen. Hal ini membuat emas mahal bagi pemegang mata uang lainnya, sementara imbal hasil AS juga naik. Laporan ADP National Employment menunjukkan, pemulihan pasar tenaga kerja yang kuat, klaim pengangguran baru AS turun di bawah 400 ribu pada minggu lalu, sementara pengusaha swasta meningkatkan perekrutan pada bulan Mei.

 

Selain itu, aktivitas industri jasa AS meningkat ke rekor tertinggi di Mei 2021. "Data tenaga kerja yang jauh lebih kuat dari perkiraan menunjukkan pembalikan serupa dalam daftar gaji besok setelah hasil buruk bulan lalu. Hal ini bisa mendorong harga emas di bawah USD 1.890," kata kepala perdagangan derivatif logam di BMO, Tai Wong.

 

Harga Emas Diprediksi Bisa Tembus USD 1.950 per Ounce

Sebelumnya, para analis dan pelaku pasar meyakini bahwa harga emas akan terus bergerak naik atau bullish pada pekan ini. Ada alasan dari optimisme para analis dan pelaku pasar ini. pertama adalah harga emas telah naik lebih dari USD 220 dalam dua bulan terakhir dan menutup pergerakan di atas angka USD 1.900 per ounce di minggu kemarin. PT Bestprofit

 

Selain itu, seiring momentum yang terus dibangun, analis memperkirakan harga emas akan tembus di angka USD 1.950 per ounce dan bisa mencetak rekor angka tertinggi. "Tidak ada gunanya melawan tren seperti yang sedang berlangsung dalam emas," kata kepala analis Forexlive.com, Adam Button dikutip dari Kitco, Senin (31/5/2021).

 

Hasil survei harga emas Kitco menunjukkan bahwa dari 14 analis yang berpartisipasi, sebanyak 57 persen memberikan pandangan bullish. Sedangkan 21,5 persen bearish dan 21,5 persen lainnya netral. Tren serupa terlihat di Main Street atau pelaku pasar. Dari 1.236 investor ritel yang berpartisipasi, 67 persen memperkirakan harga emas akan bullish. Sedangkan 17 persen memperkirakan bearish dan 16 persen netral.

 

Pada minggu lalu, harga emas bisa tembus level USD 1.900 per ounce seperti yang telah diprediksi dalam Survei Kitco sebelumnya. Harga emas mencetak level tertinggi dalam 4 bulan pada perdagangan Rabu. Analis menyatakan bahwa pelemahan dolar AS dan injuag inflasi yang tinggi menjadi pendorong kenaikan harga emas. Selain itu, volatilitas di pasar kripto juga menjadi pendorong lainnya kenaikan harga emas PT Best Profit

 

Wakil direktur Walsh Trading John Weyer menjelaskan, emas menjadi instrumen safe-haven yang sangat baik di lingkungan saat ini dengan melihat berbagai sentimen yang ada. "Harga emas perlahan akan melayang lebih tinggi, jika ada ketakutan inflasi di luar sana. Emas akan menjadi tempat yang disambut baik oleh orang untuk meletakkan dananya," jelas Weyer.

 

Namun yang perlu diwaspadai adalah indeks dolar AS. Jika dolar AS mengalami penguatan maka akan sangat bahaya bagi harga emas. Gerak kripto yang rata juga membantu harga emas untuk melambung," jelas Presiden Phoenix Futures and Options LLC Kevin Grady.

 

Sumber

liputan6.com

 

lowonganlowongan kerjalowongan kerja bandungloker bandung

best profit, bestprofit, pt bestprofit, pt best profit, best, pt best, bpf

pt bpf, bestprofit futures, pt bestprofit futures, best profit futures, pt best profit futures

 

PT BESTPROFIT FUTURES BANDUNG

Kamis, 03 Juni 2021

Emas Berada di bawah Posisi Puncak


 PT BEST PROFIT FUTURES BANDUNG, PT Bestprofit - Harga emas naik berada di bawah posisi puncak selama hampir lima bulan yang dicapai pada sesi sebelumnya.

 

Kenaikan harga emas dipengaruhi imbal hasil Treasury AS, sementara investor menunggu data ekonomi utama minggu ini yang akan menjelaskan prospek inflasi.

 

Melansir laman CNBC, Kamis (3/6/2021), harga emas di pasar spot naik 0,4 persen menjadi USD 1.906,80 per ons, setelah mencapai level tertinggi sejak 8 Januari di USD 1.916,40, pada hari selasa. Best Profit

 

Adapun harga emas berjangka AS ditutup naik 0,3 persen menjadi USD 1.909,90. "Pada titik ini antisipasi dari beberapa berita ekonomi yang keluar minggu ini ... yang akan meningkatkan kekhawatiran mengenai inflasi dan akan berdampak positif pada momentum di pasar emas," kata Jeffrey Sica, Pendiri Circle Squared Alternative Investments.

 

Sica mengatakan jika momentum di pasar saham mencegah emas menembus lebih tinggi. Adapun benchmark imbal hasil obligasi 10-tahunan AS turun di bawah 1,60 persen. Ini mengurangi biaya peluang memegang emas, yang tidak membayar bunga, sementara pasar saham melayang mendekati rekor tertinggi. PT Best Profit

 

Tunggu Rilis Data Ekonomi

Investor sekarang menunggu data penggajian AS yang akan dirilis pada Jumat untuk mengukur isyarat kebijakan moneter di masa depan. 

 

"Kemacetan dalam rantai pasokan dan kenaikan harga komoditas dapat membatasi potensi pertumbuhan manufaktur AS, dan Federal Reserve memperhatikan data pasar tenaga kerja," kata analis Commerzbank Daniel Briesemann. Bestprofit

 

Di sisi lain, indeks dolar turun dari sesi tertingginya, membuat emas lebih terjangkau bagi pemegang mata uang lainnya.

 

“Dolar yang lebih lemah dan inflasi yang tinggi (baik yang diharapkan maupun yang nyata) akan memberikan dukungan untuk emas. Kami terus melihat emas di USD 2.000 pada paruh kedua tahun ini,” kata analis ED&F Man Capital Markets Edward Meir.

 

Di antara logam mulia lainnya, harga paladium stabil di posisi USD 2.860,21 per ounce, perak naik 0,7 persen menjadi USD 28,10, dan platinum turun 0,2 persen menjadi USD 1.189,10.

 

Sumber

liputan6.com

 

lowonganlowongan kerjalowongan kerja bandungloker bandung

best profit, bestprofit, pt bestprofit, pt best profit, best, pt best, bpf

pt bpf, bestprofit futures, pt bestprofit futures, best profit futures, pt best profit futures

 

PT BESTPROFIT FUTURES BANDUNG

Rabu, 02 Juni 2021

Emas Tergelincir Data Manufaktur AS


 

PT BEST PROFIT FUTURES BANDUNG, Bestprofit - Harga emas tergelincir di bawah harga tertinggi hampir lima bulan yang dicapai pada awal sesi Selasa, karena data manufaktur AS yang kuat dan imbal hasil Treasury yang lebih tinggi mengurangi daya tariknya.

 

Dikutip dari CNBC, Rabu (2/6/2021), harga emas di pasar spot turun 0,3 persen pada USD 1,902,05 per ons pada pukul 13:41. EDT (1741 GMT), setelah menyentuh level tertinggi sejak 8 Januari di USD 1.916.40. Harga emas berjangka AS menetap sedikit berubah pada USD 1.905.

 

"Harga emas mengalami kemunduran kecil karena ekuitas AS terus menguat, imbal hasil obligasi mulai naik dan pada data manufaktur yang lebih baik," kata Phillip Streible, kepala strategi pasar di Blue Line Futures di Chicago. PT Bestprofit

 

Investor mungkin berpikir bahwa Federal Reserve akan mengurangi kebijakan lebih cepat dari yang diantisipasi, tambahnya. Data menunjukkan aktivitas manufaktur AS meningkat pada Mei karena permintaan yang terpendam mendorong pesanan.

 

Benchmark Imbal hasil Treasury AS naik ke level tertinggi lebih dari satu minggu, meningkatkan biaya peluang memegang emas. Saham global mencapai rekor tertinggi karena pasar mengabaikan kekhawatiran tentang kenaikan inflasi. Best Profit

 

Namun, memberikan dukungan untuk harga emas, indeks dolar merosot 0,2 persen terhadap saingannya. Ini membuat harga emas batangan lebih murah bagi mereka yang memegang mata uang lain.

 

Data Ekonomi AS

Investor sekarang menunggu pembacaan ekonomi utama AS, dengan acara utama angka penggajian AS akan dirilis pada hari Jumat. “Tumpukan bukti yang menunjukkan bahwa kita telah mencapai momentum puncak ekonomi meningkatkan risiko aliran lindung nilai inflasi ke emas bisa mulai mengering,” kata TD Securities. PT Best Profit

 

"Namun, jika inflasi memang bersifat sementara, maka kita kemungkinan akan melihat periode kebijakan moneter uber-easy yang berkepanjangan, yang menunjukkan bahwa harga pasar untuk kenaikan Fed terlalu hawkish dan pada akhirnya harga emas dapat menguat lebih lanjut," tambahnya dalam catatan untuk klien.

 

Sumber

liputan6.com

 

lowonganlowongan kerjalowongan kerja bandungloker bandung

best profit, bestprofit, pt bestprofit, pt best profit, best, pt best, bpf

pt bpf, bestprofit futures, pt bestprofit futures, best profit futures, pt best profit futures

 

PT BESTPROFIT FUTURES BANDUNG

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...