PT BEST PROFIT FUTURES BANDUNG, Bestprofit - Harga emas menghadapi banyak volatilitas pada pekan lalu.
Pertama turun lebih dari USD 40, kemudian naik kembali menuju USD 1.900 per
ounce.
Dikutip dari Kitco, Senin (7/6/2021), menurut para analis, tren
bullish pada emas masih jauh dari selesai. Harga emas sangat sensitif terhadap
taper talk bank sentral Amerika Serikat (AS), dolar AS, dan US treasury yield.
Setiap lonjakan pada tiga hal tersebut mengarah kepada penurunan harga
emas, sedangkan jika sebaliknya memicu reli emas. "Pasar sensitif terhadap
taper talk. Kamis, kita melihat pergerakan lebih tinggi pada imbal hasil dan
dolar, dan orang-orang panik.
Emas dibuang, dibantu oleh faktor-faktor teknis," kata Kepala
Strategi Global TD Securities, Bart Melek, kepada Kitco News. Namun aksi jual
dengan cepat berbalik pada Jumat, 4 Juni 2021, karena emas menerima dorongan
dari laporan ketenagakerjaan AS yang mengecewakan periode Mei.
Menurut Melek, jika pekerjaan terus buruk, maka the Fed tidak akan
melihat inflasi sebagai masalah. "Dan imbal hasil juga tidak akan beraksi,
yang artinya bagus untuk emas," lanjutnya.
Melek memproyeksikan perdagangan emas dalam kisaran baru antara USD
1.855 dan USD 1.935. "USD 1.920 adalah batas atas yang bisa kita capai
pekan depan (pekan ini)," tuturnya. Menurut senior broker komoditas RJO
Futures, Bob Haberkorn, secara keseluruhan tren bullish emas pada Mei masih
utuh atau belum terganggu.
"Tren naik akan berlanjut berdasarkan data ketenagakerjaan ini.
Emas akan mencoba kembali ke level tertinggi Agustus. Saya melihat emas
diperdagangkan kembali ke USD 1.920 pada awal pekan depan (pekan ini). Satu-satunya
hal yang akan mengganggu sisi atas emas adalah petunjuk baru pengetatan
moneter," jelas dia.
The Fed
Para investor disebut harus mencermati imbal hasil US Treasury dan
berita utama inflasi baru. Hal ini seiring pasar yang bersiap untuk pertemuan kebijakan
moneter The Fed pada 16 Juni 2021.
Arah dolar seiring dengan kebijakan The Fed sangat penting untuk pasar
emas. Menurut pakar logam mulia Gainesville Coins, Everett Millman, pasar harus
memperhatikan kapan bank sentral itu memperbarui pemikirannya tentang inflasi
dan suku bunga.
"Meskipun kita memiliki retorika tapering dan melihat tanda-tanda
inflasi, saya pikir The Fed menjalankan risiko menjaga kebijakan terlalu
longgar dalam waktu terlalu lama. Saya tidak berpikir mereka akan memperketat
kebijakan dan menaikkan suku bunga dalam waktu dekat," kata Millman.
Dalam jangka pendek, Millman netral terhadap emas. Ia memperkirakan
emas kemungkinan akan diperdagangkan antara USD 1.870 dan USD 1.890 pada pekan
depan. Sementara dalam jangka panjang, ia tetap meyakini targetnya yaitu di
level USD 2.100 per ounce.
"Saya pikir kita bisa kembali ke sana. Ada ruang untuk bergerak
tinggi, khususnya setelah emas mundur dari rekor tertinggi Agustus,"
jelasnya.
Sumber
liputan6.com
lowongan, lowongan kerja, lowongan kerja
bandung, loker bandung
best profit,
bestprofit, pt bestprofit, pt best profit, best, pt best, bpf
pt bpf, bestprofit
futures, pt bestprofit futures, best profit futures, pt best profit futures
PT BESTPROFIT FUTURES BANDUNG
Tidak ada komentar:
Posting Komentar