KOTA Bandung (kotamadya)
adalah ibu kota provinsi Jawa Barat. Kota ini pada zaman
dahulu dikenal sebagai Parijs van Java (bahasa Belanda) atau “Paris
dari Jawa“. Karena terletak di dataran tinggi, Bandung dikenal sebagai
tempat yang berhawa sejuk. Hal ini menjadikan Bandung sebagai salah satu kota
tujuan wisata. Sedangkan keberadaan perguruan tinggi negeri dan banyak
perguruan tinggi swasta di Bandung membuat kota ini dikenal sebagai salah satu
kota pelajar di Indonesia.
Asal Usul Nama Kota Bandung
Tahukah Anda asal usul nama kota bandung?
Menurut catatan sejarah kata “Bandung” berasal dari kata bendung atau bendungan
karena terbendungnya sungai Citarum oleh lava Gunung Tangkuban Perahu yang
kemudian membentuk telaga. Namun, menurut mitos masyarakat setempat nama
“Bandung” diambil dari sebuah kendaraan air yang terdiri dari dua perahu yang
diikat berdampingan yang disebut perahu bandung yang digunakan oleh Bupati
Bandung. Kota Bandung merupakan kota metropolitan terbesar di Jawa Barat dan
sekaligus menjadi ibu kota provinsi tersebut. Selain itu, kota bandung juga
merupakan kota terbesar ketiga di indonesia setelah Jakarta dan Surabaya. Nama
lain dari kota Bandung adalah Kota Kembang, dan dahulu juga bandung dikenal
dengan Parijs Van Java. Selain itu kota Bandung juga dikenal sebagai kota
belanja, dengan mall dan factory outlet yang banyak tersebar di kota ini. Dan
pada tahun 2007, British Council menjadikan kota Bandung sebagai pilot project
kota terkreatif se-Asia Timur. Saat ini kota Bandung merupakan salah satu kota
tujuan utama pariwisata dan pendidikan. Berikut ini duniabaca.com kutip dari
Wikipedia mengenai asal-usul sejarah kota bandung. KOTA Bandung (kotamadya)
adalah ibu kota provinsi Jawa Barat. Kota ini pada zaman
dahulu dikenal sebagai Parijs van Java (bahasa Belanda) atau “Paris
dari Jawa“. Karena terletak di dataran tinggi, Bandung dikenal sebagai
tempat yang berhawa sejuk. Hal ini menjadikan Bandung sebagai salah satu kota
tujuan wisata. Sedangkan keberadaan perguruan tinggi negeri dan banyak
perguruan tinggi swasta di Bandung membuat kota ini dikenal sebagai salah satu
kota pelajar di Indonesia.
Asal Usul Nama Kota Bandung
Tahukah Anda asal usul nama kota bandung?
Menurut catatan sejarah kata “Bandung” berasal dari kata bendung atau bendungan
karena terbendungnya sungai Citarum oleh lava Gunung Tangkuban Perahu yang
kemudian membentuk telaga. Namun, menurut mitos masyarakat setempat nama
“Bandung” diambil dari sebuah kendaraan air yang terdiri dari dua perahu yang
diikat berdampingan yang disebut perahu bandung yang digunakan oleh Bupati
Bandung. Kota Bandung merupakan kota metropolitan terbesar di Jawa Barat dan
sekaligus menjadi ibu kota provinsi tersebut. Selain itu, kota bandung juga
merupakan kota terbesar ketiga di indonesia setelah Jakarta dan Surabaya. Nama
lain dari kota Bandung adalah Kota Kembang, dan dahulu juga bandung dikenal
dengan Parijs Van Java. Selain itu kota Bandung juga dikenal sebagai kota
belanja, dengan mall dan factory outlet yang banyak tersebar di kota ini. Dan
pada tahun 2007, British Council menjadikan kota Bandung sebagai pilot project
kota terkreatif se-Asia Timur. Saat ini kota Bandung merupakan salah satu kota
tujuan utama pariwisata dan pendidikan. Berikut ini duniabaca.com kutip dari
Wikipedia mengenai asal-usul sejarah kota bandung.
Sejarah
1. 1488 – Bandung
didirikan sebagai bagian dari Kerajaan Pajajaran.
2. 1799 – VOC
mengalami kebangkrutan sehingga wilayah kekuasaannya di Nusantara diambilalih
oleh pemerintah Belanda. Saat itu Bandung dipimpin oleh Bupati R.A.
Wiranatakusumah II.
3. 1808 – Belanda
mengangkat Herman Willem Daendels sebagai Gubernur Jenderal di Nusantara
setelah ditinggalkan VOC.
4. 1809 – Bupati
memerintahkan pemindahan ibu kota dari Karapyak ke daerah pinggiran Sungai
Cikapundung (alun-alun sekarang) yang waktu itu masih hutan tapi sudah ada
permukiman di sebelah utara.
5. 1810 – Daendels
menancapkan tongkat di pinggir sungai Cikapundung yang berseberangan dengan
alun-alun sekarang. “Zorg, dat als ik terug kom hier een stad is gebouwd!”
(Usahakan, bila aku datang kembali ke sini, sebuah kota telah dibangun!”).
Sekarang tempat itu menjadi titik pusat atau KM 0 kota Bandung.
6. 25 Mei 1810 –
Daendels meminta bupati Bandung dan Parakanmuncang memindahkan ibukota ke
wilayah tersebut.
7. 25
September 1810 – Daendels mengeluarkan surat keputusan pindahnya
ibu kota Bandung dan sekaligus pengangkatan Raden Suria sebagai Patih Parakanmuncang.
Sejak peristiwa tersebut 25 September dijadikan sebagai hari jadi kota Bandung
dan R.A. Wiranatakusumah sebagai the founding father. Sekarang nama
tersebut diabadikan menggantikan jalan Cipaganti, di mana wilayah ini menjadi
rumah tinggal bupati sewaktu ibu kota berpindah ke alun-alun sekarang.
8. 24 Maret 1946
– Pembumi hangusan Bandung oleh para pejuang kemerdekaan yang dikenal dengan
sebutan ‘Bandung Lautan Api‘ dan diabadikan dalam lagu “Halo-Halo
Bandung“.
9. 1955 – Konferensi
Asia-Afrika diadakan di sini.
10. 2005 – KTT
Asia-Afrika 2005
Geografi
Bandung terletak pada
koordinat 107° BT and 6° 55’ LS. Luas Kota Bandung adalah 16.767 hektare. Kota
ini secara geografis terletak di tengah-tengah provinsi Jawa Barat, dengan
demikian, sebagai ibu kota provinsi, Bandung mempunyai nilai strategis terhadap
daerah-daerah di sekitarnya. Kota Bandung terletak pada ketinggian ±768 m di
atas permukaan laut rata-rata (mean sea level), dengan di daerah utara
pada umumnya lebih tinggi daripada di bagian selatan. Ketinggian di sebelah
utara adalah ±1050 msl, sedangkan di bagian selatan adalah ±675 msl. Bandung
dikelilingi oleh pegunungan, sehingga Bandung merupakan suatu cekungan (Bandung
Basin). Melalui Kota Bandung mengalir sungai utama seperti Sungai
Cikapundung dan Sungai Citarum serta anak-anak sungainya yang pada
umumnya mengalir ke arah selatan dan bertemu di Sungai Citarum, dengan kondisi
yang demikian, Bandung selatan sangat rentan terhadap masalah banjir.
Daftar
Walikota
1. E.A.
Maurenbrecher (1906-1907)
2. R.E.
Krijboom (1907-1908)
3. J.A. van
Der Ent (1909-1910)
4. J.J.
Verwijk (1910-1912)
5. C.C.B. van
Vlenier (1912-1913) dan B. van Bijveld (1913-1920)
6. B. Coops
(1920-1921)
7. S.A.
Reitsma (1921-1928)
8. B. Coops
(1928-1934)
9. Ir. J.E.A.
van Volsogen Kuhr (1934-1936)
10. Mr. J.M. Wesselink
(1936-1942)
11. N. Beets
(1942-1945)
12. R.A.
Atmadinata (1945-1946)
13. R.
Sjamsurizal
14. Ir. Ukar
Bratakusumah (1946-1949)
15. R. Enoch
(1949-1956)
16. R. Priatna
Kusumah (1956-1966)
17. R. Didi
Djukardi (1966-1968)
18. R. Hidayat
Sukarmadidjaja (1968-1971)
19. R. Otje
Djundjunan (1971-1976)
20. H. Utju
Djoenaedi (1976-1978)
21. R. Husein
Wangsaatmadja (1978-1983)
22. H. Ateng
Wahyudi (1983-1993)
23. H. Wahyu
Hamidjaja (1993-1998)
24. H. Aa
Tarmana (1998-2004)
25. H. Dada
Rosada, SH, MSi (2004-2008)
26. H. Dada
Rosada, SH, MSi (2008-2013)
Transportasi
Dalam kota,
warga Bandung biasanya menggunakan angkutan kota atau yang lebih akrab angkot
daripada taksi yang lebih mahal. Selain itu, bus kota juga
melayani transportasi, umumnya di jalan-jalan besar dan untuk rute-rute yang
panjang.
Bandung
memiliki sebuah bandara internasional, Bandara Husein Sastranegara
yang menghubungkan Bandung dengan kota-kota lainnya di Indonesia, Singapore
dan Kuala Lumpur di Malaysia.
Bandung juga mempunyai dua
stasiun kereta api, yaitu Stasiun Bandung yang melayani rute
Bandung-Jakarta (Gambir), Surabaya dan Semarang
setiap harinya untuk kelas Bisnis dan Eksekutif dan Stasiun Kiaracondong
untuk Kelas Ekonomi.
Jembatan
Pasupati menghubungkan bagian utara dan timur Bandung melewati
lembah Cikapundung. Panjangnya 2,8 km dan lebarnya 30-60 m. Pada 25
Juni 2005 jembatan ini resmi dibuka. Jembatan ini rencananya akan
menjadi land mark kota Bandung yang baru.
Jalan tol Padaleunyi
menghubungkan Padalarang, Cimahi, Bandung sebelah selatan dan Cileunyi.
Selanjutnya jalan tol yang menghubungkan Padalarang dan Purwakarta
(Cipularang) sudah dibangun, digabungkan dengan Padaleunyi dan dinamai
Purbaleunyi. Jalan tersebut mempersingkat perjalanan antara Bandung dan Jakarta.
Dengan adanya jalur ini, waktu tempuh Jakarta-Bandung hanya 1,5 jam sampai
dengan 2 jam
Jalan tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan
(Cisumdawu) dan Soreang-Pasir Koja juga sedang dipertimbangkan
untuk dibangun.
(TMB\Trans
Metro Bandung) Jika Bus Way Di Jakarta, Jika TMB di Bandung Pemerintah kota akan
merencanakan pembangunan TMB dengan jurusan CIBIRU-CIBEUREUM. Pemerintah kota
Bandung tinggal menunggu izin dari pemerintah pusat. TMB melintasi jalan
Soekarna-Hatta\Dari ujung timur ke ujung barat kota Bandung.
(Sumber: id.wikipedia.org).*
terimakasih atas infonyagan.malam
BalasHapussama2..
Hapus