PT Bestprofit Futures Bandung - Poundsterling masih jatuh, sementara bursa saham global menguat terus. Bank of England isyaratkan memangkas suku bunga dalam sebulan ini.
European Central Bank isyaratkan perlonggar kebijakan moneternya. Spekulasi meningkat bahwa kalangan eksekutif akan melakukan apa saja untuk menyelamatkan runtuhnya pasar keuangan.
Poundsterling tersungkur hingga di level $1,3238 semakin memburuk kinerjanya dikuartal ini. Isyarat yang dilontarkan oleh Bank of England (BoE) menunjukkan mereka akan beraksi setidaknya dimusim panas kali ini. Sementara Euro juga melemah setelah bank sentral kawasan ini mengindikasikan upaya mereka untuk memperluas area pembelian obligasi. Disisi lain, Indek S&P 500 menguat dalam tiga perdagangan terakhir ini. Bursa Eropa juga menguat sebesar 6,8% yang merupakan kenaikan terbesar sejak 2011, seiring dengan kenaikan indek bursa didunia.
Tidak bisa dipungkiri bahwa kondisi pasar hari ini mencerminkan langkah-langkah sejumlah bank sentral dalam menekan kekacauan dipasar dengan mengurangi berbegai resiko pasar. Ini merupakan sebuah komitmen dari sejumlah bank sentral dalam menjaga likuiditas tetap mengalir ke pasar modal, hal yang dianggap penting saat ini. Diakhir kwartal ini atau semester ini, setidaknya secara fakltual akan ada upaya untuk menyeimbangkan kembali. Dalam pernyataan terkini, baik BoE ataupun ECB telah mengeluarkan sikap terkait kondisi pasar paska BREXIT diminggu lalu.
Poundsterling memang tengah menuju kerugiannya, menurun 7,9% dan menjadi catatan terburuknya sejak krisis keuangan 2008. Sebaliknya, Yen Jepang akan menjadi mata uang dengan kinerja terbaiknya dalam satu kwartal ini. Paska BREXIT, Gubernur Bank Sentral Inggris Carney membuat pernyataan yang secara nyata menunjukkan keputusan bank sentral tersebut untuk melonggarkan kebijakan moneter mereka guna mendukung pertumbuhan ekonomi. Saat ini bahkan posisi mereka 9,7 % lebih rendah dari penurunan saat terjadi BREXIT. Yen sendiri hingga akhir bulan Juni ini mencatat kinerja penguatannya di 102,74 per dolar atau menguat 7,8%. Yuan jatuh 0,1% diperdagangan dalam negeri dan turun 3% dikwartal ini. Ini merupakan kinerja terburuknya. Jatuhnya Yuan setelah Reuters mengkabarkan bank sentral Cina sedang menyiapkan langkah agar Yuan bisa turun hingga 6,8 per dolar ditahun ini.
Dari bursa komoditi dikabarkan bahwa Indek Komoditi Bloomberg mengalami penurunan sebesar 0,3%, dimana kinerja bulan Juni tercatat naik 4,3 %. Kenaikan ini disumbang oleh naiknya harga minyak mentah hingga diatas $50 per barel. Minyak mentah mencatat kenaikan harga perkwartal terbesarnya sejak 2009 sementara harga emas sendiri akan mencatat kenaikan dalam satu semester mereka yang paling baik sejak 1974. Harga minyak mentah dalam perdagangan hari ini mengalami penurunan 2,2 % ke harga $48,79 per barel di bursa New York, setelah sempat melonjak hampir 8% dalam dua sesi perdagangan terkini. Data suplai minyak mentah AS menunjukkan adanya penurunan. Gangguan suplai ini membuat profuksi minyak menurun sehingga memangkas surplus minyak global. Membukakan harapan kenaikan harga minyak mentah lebih lanjut setelah bangkit dari harga termurahnya dalam 12 tahun ini dibulan Februari lalu. Harga emas sendiri terkoreksi ke $1.320,10 per ons dibursa New York. Ditahun ini, harga emas mengalami kenaikan 24 %.
best profit , best profit futures, bestprofit, bestprofit futures,
pt best profit, pt best profit futures, pt bestprofit, pt bestprofit futures
pt best profit, pt best profit futures, pt bestprofit, pt bestprofit futures
Tidak ada komentar:
Posting Komentar