PT BEST PROFIT
FUTURES BANDUNG, Best Profit - Harga emas tergelincir dari posisi
tertingginya dalam 11 bulan. Ini didorong dolar Amerika Serikat (AS) yang
menguat lantaran data ekonomi AS yang positif.
Sebelumnya harga emas mencatat kenaikan dalam tiga
sesi terakhir seiring kekhawatiran terhadap Korea Utara dan Badai Harvey.
Sentimen itu membuat investor memburu aset investasi aman. Namun, laporan data
ekonomi AS mendorong potensi harapan the Federal Reserve akan menaikkan suku
bunga lagi pada 2017.
Harga emas untuk pengiriman Desember melemah US$
4,8 atau 0,4 persen ke level US$ 1.314,10. Sebelumnya harga emas ditransaksikan
di kisaran US$ 1.318,90 per ounce, yang merupakan level tertinggi sejak 29 September
2017. Harga perak melemah 1,3 sen atau 0,1 persen menjadi US$ 17,503.
"Harga emas telah melonjak ke atas hingga di
level resistance US$ 1.300, dan nyaman di level itu dalam dua hari
berturut-turut," ujar Co-Editor Sevens Report, Tyler Richey seperti
dikutip dari laman Marketwatch, Kamis (31/8/2017).
Ia menambahkan, tren harga emas lebih tinggi untuk
jangka pendek. Akan tetapi, secara teknikal, harga emas sudah sentuh level
support dan resistance yang signifikan.
Pergerakan harga emas juga dipengaruhi data ekonomi
AS. Produk domestik bruto (AS) direvisi lebih tinggi menjadi tiga persen pada
kaurtal II 2017 dari sebelumnya 2,6 persen. Selain itu, di pasar tenaga kerja,
ada penambahan pekerja sektor swasta sebesar 237 ribu. Angka ini lebih tinggi
dari posisi Juli sebesar 178 ribu. Rilis data tenaga kerja AS menjadi perhatian
pelaku pasar. Terutama laporan data tenaga kerja yang dirilis menjelang akhir
pekan.
"Harga emas turun US$ 2-U$ 3 seiring dampak
data ekonomi. Dikhawatirkan data ekonomi mempengaruhi kebijakan ekonomi AS
terutama kemungkinan the Federal Reserve menaikkan suku bunga lagi tahun
ini," kata Analis Kitco Jim Wyckoff.
Pasar keuangan hadapi reaksi beragam terhadap
kemungkinan kebijakan the Federal Reserve soal suku bunga. Ada perkiraan
kenaikan suku bunga sebelum Desember. Namun, inflasi rendah akan jadi
pertimbangan the Federal Reserve belum akan menaikkan suku bunga. Adapun suku
bunga yang tinggi membuat kilau harga emas memudar.
Harga emas sempat menguat pada minggu ini seiring
Korea Utara menembak rudal balistik ke wilayah utara Jepang. Perdana Menteri
Jepang Shinzo Abe menuturkan, hal itu sebagai ancaman serius dan dapat merusak
perdamaian di wilayah itu.
Namun kekhawatiran mereda pada pertengahan minggu
sehingga membuat indeks dolar AS menguat. Indeks dolar AS naik 0,6 persen ke
level 92,82.
Sumber
liputan6.com
bestprofit,
pt bestprofit, best profit, pt best profit, best, pt best, bpf
bestprofit
futures, best profit futures, pt bestprofit futures, pt best profit futures
Tidak ada komentar:
Posting Komentar