PT BEST PROFIT FUTURES BANDUNG, Bestprofit - Harga emas tergelincir dari level tertinggi lebih dari 14
bulan pada sesi belumnya dipicu data ekonomi AS yang optimistis yang mengurangi
harapan Bank Sentral Amerika Serikat (AS) atau Federal Reserve dapat menurunkan
suku bunga acuan.
Dilansir dari Reuters, Selasa (18/6/2019), harga emas di pasar spot
turun 0,2 persen menjadi USD 1.338,9 per ounce. Harga telah melonjak ke USD
1.358,04 pada hari Jumat, tertinggi sejak 11 April 2018. Sementara itu, harga
emas berjangka AS turun 0,1 persen menjadi USD 1.342,9 per ounce.
Data produksi industri AS di atas perkiraan dan penjualan ritel yang
positif dan pembacaan kepercayaan konsumen pada hari Jumat mendorong kembali
ekspektasi pasar berjangka dari setiap penurunan suku bunga cepat oleh Federal
Reserve A.S.
Ekspektasi penurunan suku bunga pada pertemuan Fed 18-19 Juni turun
menjadi 21,7 persen dari 28,3 persen pada hari Kamis setelah rilis data ritel,
menurut FedWatch CME Group. Tetapi peluang untuk pelonggaran moneter pada
pertemuan Juli tetap di 85 persen. PT Bestprofit
Pada hari Senin, harapan untuk penurunan suku bunga acun telah turun
lebih rendah. Investor juga melihat ke arah KTT G20 akhir bulan ini di mana
Presiden AS Donald Trump kemungkinan akan bertemu dengan Presiden China Xi
Jinping di tengah percekcokan perdagangan mereka yang telah mengacak-acak pasar
sejak tahun lalu.
Kekhawatiran tetap ada bahwa perang dagang yang pahit dapat mendorong
ekonomi dunia ke dalam resesi. Holdings dari SPDR Gold Trust, dana yang
diperdagangkan di bursa yang didukung emas terbesar di dunia, naik 0,6 persen
menjadi 764,1 ton pada hari Jumat dari 759,7 ton pada hari Kamis.
Tak hanya harga emas yang turun, logam mulia lainnya juga
diperdagangkan lebih rendah, dengan harga perak di pasar spot turun 0,3 persen
menjadi USD 14,82 per ounce, dan paladium menurun 0,4 persen menjadi USD
1.459,01. Best Profit
Harga platinum merosot ke level terendah sejak 31 Mei, turun 0,8
persen pada USD 793,75 per ounce. Pada akhir pekan lalu, harga emas berkilau
karena imbas situasi geopolitik yang belum stabil. Harga emas pun dipredksi
tetap menanjak pada pekan ini.
Menurut laporan Kitco, kekhawatiran soal pelambatan ekonomi dan
ketegangan dagang antara Amerika Serikat (AS) dan mitranya membuat harga emas
membaik. Serangan tanker di Timur Tengah juga turut meningkatkan pembelian
emas.
Minggu ini, Federal Open Market Committee (FOMC) juga akan mengadakan
pertemuan. Bank Sentral AS diperkirakan akan memotong suku bunga pada akhir
Juli dan hal itu bisa menjadi sinyal yang memicu naiknya harga emas. PT Best Profit
"Dengan adanya naiknya ketegangan antara Iran dan AS, serta
adanya tarik-ulur tarif, saya berpikir emas memiliki potensi bagus untuk
menanjak. Minggu depan FOMC akan bertemu pada hari Rabu, dan pasar berpikir
mereka mungkin ingin memotong suku bunga," ujar Afshin Nabavi, head of
trading di MKS.
Berdasarkan survei Kitco kepada 16 pelaku pasar profesional di Wall
Street, sebanyak 73 persen berkata emas akan naik, dan 14 persen menyebut
menurun dan netral.Analis Pil Flynn dari Price Futures Group turut menyebut
risiko geopolitik membuat emas makin dicari. Kekhawatiran tentang melambatnya
ekonomi global mencari emas sebagai sarana lindung nilai.
Meski demikian, ada juga pakar yang tak mau berharap tinggi pada
pertemuan Fed. Neil Mellor, ahli strategi mata uang di Bank of New York Mellen,
berkata ia memilih netral pada nilai emas.Pasalnya, ia menyebut Bank Sentral
akan bersikap netral dan ekspektasi pemotongan suku bunga tidak akan terjadi
dalam waktu dekat.
Sumber
liputan6.com
bestprofit, pt
bestprofit, best profit, pt best profit, best, pt best, bpf
bestprofit futures,
best profit futures, pt bestprofit futures, pt best profit futures
PT BESTPROFIT FUTURES BANDUNG
Tidak ada komentar:
Posting Komentar