PT BEST PROFIT FUTURES BANDUNG, Bestprofit - Harga emas tengah menghadapi resistensi yang kuat di level USD 1.850. Analis menilai, level harga emas akan sampai ke USD 1.925 per ons pada perdagangan akhir 2020. Hal ini akan sangat dipengaruhi oleh stimulus fiskal AS yang saat ini masih belum jelas.
Dilansir dari laman Kitco News, Minggu (14/12/2020), co-direktur Walsh
Trading Sean Lusk menyebutkan bahwa, berdasarkan historis pola perdagangan
emas, salah satu waktu terbaik untuk harga emas adalah dari pertengahan
Desember hingga Hari Valentine (Februari).
“Level USD 1.880-USD 1.900
masih menjadi resistensi kunci untuk emas,” kata Lusk. Dalam hematnya, saat
ini, harga emas berhasil menahan level USD 1.830. Artinya, logam tersebut naik
20 persen sejak awal tahun.
Hingga akhir tahun, Lusk memperkirakan harga emas cenderung lebih
tinggi. "Ini akan menjadi proses yang lambat hingga akhir tahun karena kami
menuju USD 1.850- USD 1.900,” kata dia.
Selain momentum Natal dan Tahun baru, ada lima hal yang harus
diperhatikan minggu depan yang dapat berdampak signifikan pada pasar emas.
Antara lain: rekor kematian akibat covid-19 di AS, stimulus fiskal, kekacauan
Brexit, pertemuan kebijakan moneter Federal Reserve, dan data makro.
Direktur perdagangan global Kitco Metals, Peter Hug masih melihat
peluang untuk emas mencapai USD 1.925 per ounce pekan depan jika emas bisa
bertahan di atas USD 1.850 per ounce.
Di sisi lain, Hug melihat saat ini AS sedang berada dalam tekanan
untuk segera meloloskan stimulus USD 900 miliar akiba angka covid-19 yang terus
meningkat. Sementara, derik-detik terakhir negosiasi Brexit selama akhir pekan
ini juga menambah lapisan ketakutan yang menguntungkan emas.
"Pagi ini, Anda mendapat dukungan di level USD 1.825, dan itu
melonjak, kemudian Boris Johnson mengumumkan bahwa kemungkinan Inggris akan
meninggalkan UE tanpa kesepakatan perdagangan. Itu akan menciptakan beberapa
masalah keuangan antara Inggris dan UE di tahun baru. Ini telah memicu
ketakutan dan merupakan katalisator untuk emas, "jelas Hug.
Adapun batas waktu negosiasi akan berakhir pada hari Minggu. Namun
ekonom melihat ada kemungkinan untuk diperpanjang. "Ada anggapan umum
bahwa pembicaraan bisa berlanjut hingga minggu depan (pekan ini)," kata
ekonom pasar berkembang ING James Smith.
Yang tak kalah penting, yakni peristiwa makro terbesar di AS minggu
depan adalah pertemuan kebijakan moneter Federal Reserve pada hari Rabu.
"Mengingat situasi ini, Federal Reserve akan mempertahankan bias
dovish dan terus menekankan perlunya dukungan fiskal yang sedang
berlangsung," kata kepala ekonom internasional ING James Knightley.
Hug juga mencatat bahwa Fed akan tetap sangat akomodatif dan mungkin
menekankan perlunya lebih banyak stimulus fiskal.
Sumber
liputan6.com
lowongan, lowongan kerja, lowongan kerja bandung, loker bandung
bestprofit, pt
bestprofit, best profit, pt best profit, best, pt best, bpf
bestprofit futures,
best profit futures, pt bestprofit futures, pt best profit futures
PT BESTPROFIT FUTURES BANDUNG
Tidak ada komentar:
Posting Komentar