PT BEST PROFIT FUTURES BANDUNG, Bestprofit - Harga emas turun ke
level terendah dalam lima bulan pada penutupan perdagangan Senin (Selasa pagi
waktu Jakarta). Harga logam mulia ini berada di jalur penurunan bulanan
terburuk dalam empat tahun.
Penekan harga emas adalah optimisme uji coba vaksin Corona Covid-19
yang bisa mendorong pemulihan ekonomi di dunia. Hal ini akan mengurangi daya
tarik instrumen investasi lindung nilai seperti emas. Mengutip CNBC, Selasa
(1/12/2020), harga emas di pasar spot turun 0,8 persen menjadi USD 1.773,56 per
ounce, setelah sebelumnya mencapai level terendah sejak 2 Juli di USD 1.764,29
per ounce. Sepanjang bulan November harga emas telah merosot 5,6 persen.
Sedangkan harga emas berjangka AS turun 0,4 persen menjadi USD
1.780,10 per ounce. "Investor meninggalkan emas karena merasa bahwa vaksin
akan membuka pasar di beberapa titik dan sepertinya transisi akan berjalan
dengan tertib," kata Direktur Pelaksana RBC Wealth Management, George
Gero.
“Ini akan menjadi jalan yang panjang untuk mendapatkan kenaikan harga
emas karena tampaknya tidak ada kebutuhan untuk tempat berlindung saat ini.”
tambah dia. Penurunan harga emas ini tetap terjadi meskipun nilai tukar dolar
AS melemah, yang mencapai level terendah dalam dua setengah tahun.
Prospek pemulihan ekonomi yang didorong oleh vaksin Corona Covid-19 di
tahun depan telah menempatkan bursa saham di jalur memecahkan rekor bulanan.
Data juga menunjukkan bahwa aktivitas pabrik China berkembang pada laju
tercepat dalam lebih dari tiga tahun pada bulan November. Hal ini mendorong investor memburu instrumen
berisiko. Investor saat ini tengah menunggu pidato Ketua Federal Reserve AS
Jerome Powell di depan Konggres AS.
Covid-19 Masih Mengganas, Simak Proyeksi Harga Emas di Akhir 2020
Sebelumnya, harga emas tercatat mengalami penurunan tiga minggu
berturut-turut. Beberapa analis mulai membalikkan ekspektasi mereka terhadap
emas pada level USD 2.000 di akhir 2020. Meskipun para analis yakin bahwa
lingkungan makro masih sangat mendukung kenaikan harga emas, beberapa lainnya
mulai menunda ekspektasi rekor harga tertinggi baru untuk harga emas hingga
tahun depan.
"Saya tidak setuju dengan premis bahwa harga emas naik karena
pandemi. Saya pikir harga emas naik karena respons terhadap pandemi. Paket
stimulus, devaluasi dolar AS, suku bunga rendah,”kata presiden Phoenix Futures
and Options LLC Kevin Grady dilansir dari Kitco News, Senin (30/11/2020).
Namun, Grady tidak lagi mengharapkan harga emas berada di level USD
2.000 pada akhir tahun ini. Ia memperkirakan logam mulia tahun ini akan ditutup
di bawah USD 1.900 per ons. Sebagai informasi, harga emas berjangka Desember
diperdagangkan pada level USD 1,782.70, turun 1,26 persen pada Jumat pekan
lalu.
"Minggu lalu melihat periode rollover. Rabu adalah hari terakhir
roll indeks, yang berarti bahwa itu adalah hari terakhir bagi siapa saja yang
memiliki kontrak panjang Desember untuk melikuidasi posisi tersebut atau
menggulung posisi tersebut. Inilah yang terjadi dengan aksi jual di awal
minggu. Ini memberi orang kesempatan untuk keluar dari perdagangan dan
mengevaluasi kembali," kata Grady.
Grady menambahkan, banyaknya perhatian yang tertuju pada kripto turut
mempengaruhi harga emas. "Sejumlah uang keluar dari yang berharga dan
masuk ke crypto," katanya. Co-direktur Walsh Trading Sean Lusk juga
mencatat bahwa banyak orang mulai menyukai crypto dibanding emas. "Tetapi
pada akhirnya, apa yang Anda lebih suka memiliki satu ons emas di tangan Anda
atau sesuatu di layar?" tanya Lusk.
Dalam beberapa minggu kedepan menjelang liburan Natal, perhatian pasar
akan bergeser ke seberapa parah pembatasan karena COVID-19. Juga apakah akan
akan ada lagi stimulus tahun ini, dan apa lagi yang dapat dilakukan Federal
Reserve untuk membantu menangani pandemi. "Sentimen pasar akan lebih mungkin
dipengaruhi oleh berita tentang waktu pemberian vaksin dan kekhawatiran tentang
intensifikasi jangka pendek dari langkah-langkah penahanan Covid-19 setelah
pertemuan Thanksgiving," kata kepala ekonom internasional ING James
Knightley.
Proyeksi Harga Emas
Untuk perdagangan ke depan, Grady akan mengawasi pergerakan harga emas
hingga berada pada USD 1.851 sebagai level naik dan kemudian menjualnya saat
itu juga. Sementara Lusk memproyeksikan harga emas untuk mulai naik hingga
2021, mencatat bahwa akhir Desember dan awal Januari adalah waktu yang baik
secara musiman untuk mendapatkan emas.
"Secara musiman, saat kita memasuki November hingga pertengahan
Desember, kita melihat kelemahan musiman. Pasar sudah lewat waktu di sini. Saya
mencari level dukungan untuk dipertahankan dan kemudian membeli hingga 2021,”
kata dia. Adapun rilis yang harus diperhatikan dalam perdagangan harga emas
pekan depan yakni angka ketenagakerjaan nonpertanian AS dari November, yang
dijadwalkan untuk rilis pada hari Jumat.
Ada juga indeks harga PCE dan penjualan rumah tertunda pada hari
Senin, IMP manufaktur ISM pada hari Selasa, ketenagakerjaan non-pertanian ADP
dan pesanan pabrik pada hari Rabu, dan IMP non-manufaktur ISM dan klaim
pengangguran pada hari Kamis.
Sumber
liputan6.com
lowongan, lowongan kerja, lowongan kerja bandung, loker bandung
bestprofit, pt
bestprofit, best profit, pt best profit, best, pt best, bpf
bestprofit futures,
best profit futures, pt bestprofit futures, pt best profit futures
PT BESTPROFIT FUTURES BANDUNG
Tidak ada komentar:
Posting Komentar