PT BEST PROFIT FUTURES BANDUNG, Best Profit - Harga emas menguat pada penutupan perdagangan Senin (Selasa
pagi waktu Jakarta).
Penguatan harga emas ini ditopang oleh pelemahan dolar AS dan
penurunan imbal hasil obligasi AS. Mengutip CNBC, Selasa (3/8/2021), harga emas
di pasar spot naik 0,1 persen menjadi USD 1.816,08 per ounce pada pukul 12.23
siang EDT, setelah mencapai sesi terendah di USD 1.804,49 per ounce.
Sementara harga emas berjangka AS juga naik 0,1 persen menjadi USD
1.811,30 per ounce. Harga emas menguat karena indeks dolar AS turun 0,1 persen
terhadap para pesaingnya. Sedangkan patokan imbal hasil Treasury AS berjangka
waktu 10 tahun turun ke level terendah dalam hampir dua minggu.
“Dolar AS dan imbal hasil Treasury sedikit lebih rendah yang mendukung
harga emas. Jika keduanya tetap rendah, saya menduga harga emas mungkin bisa
terus mengalami kenaikan sekali lagi, ”kata analis OANDA Craig Erlam.
Erlam melanjutkan, harga logam mulia ini mungkin telah mengalami
resistensi di sekitar USD 1.830 per ounce, yang bisa memicu beberapa aksi ambil
untung. Hal ini tentu saja akan mendorong harga emas mundur dari level
tertinggi minggu lalu.
Logam mulia telah turun 0,9 persen dari puncaknya pada dua minggu lalu
setelah Ketua Bank Sentral AS Jerome Powell mengatakan bahwa kebijakan moneter
masih akan terus dilanjutkan sebagai dukungannya terhadap ekonomi.
Fokus pelaku pasar saat ini bergeser ke angka penggajian non-pertanian
AS bulan Juli, yang akan dirilis pada Jumat. Diharapkan angka ini dapat
menjelaskan lebih lanjut tentang pasar tenaga kerja AS.
Harga Emas Bakal Tembus USD 1.850?
Harga emas membaik setelah Gubernur The Fed Jerome Powell menyatakan
sedikit dovish pada pekan lalu. Reli harga emas ini nantinya akan tergantung
pada langkah The Fed terkait ketenagakerjaan. Kepala Strategi Global TD
Securities, Bart Melek, mengatakan bahwa sampai saat ini belum ada batas waktu
kapan The Fed akan melakukan tapering.
"Bank sentral memang mengakui bahwa varian Delta bisa menjadi
masalah. Hal ini menyebabkan rekor suku bunga riil yang rendah, yang merupakan
faktor utama yang mendorong harga emas bersama dengan penurunan dolar AS,"
kata Melek dikutip dari Kitco News pada Senin (2/8/2021).
Ia menilai The Fed belum akan menarik bola moneter dari pasar.
"Agar emas bisa reli lebih lanjut, bagaimana pun, pasar membutuhkan
semacam keyakinan bahwa Fed siap mengorbankan target stabilitas harga demi
ketenagakerjaan sepenuhnya.
Dan itulah yang mereka katakan pekan ini," jelas Melek. Kendati
demikian, analis tidak menutup kemungkinan kemunduran lebih lanjut terhadap
harga emas. Jika harga emas dapat mengubah keadaan ini, maka logam mulia
mungkin berada di level USD 1.850 per ounce pada pekan depan, atau bahkan USD
1.870.
Peristiwa pekan depan yang kemungkinan akan memengaruhi harga emas
adalah laporan nonfarm payroll AS Juli.
Sumber
liputan6.com
lowongan, lowongan kerja, lowongan kerja
bandung, loker bandung
best profit,
bestprofit, pt bestprofit, pt best profit, best, pt best, bpf
pt bpf, bestprofit
futures, pt bestprofit futures, best profit futures, pt best profit futures
PT BESTPROFIT FUTURES BANDUNG
Tidak ada komentar:
Posting Komentar