PT BEST PROFIT FUTURES BANDUNG, Best Profit – Harga emas diprediksi akan berada pada level USD 1.750-USD
1.770 per ounce pada pekan ini, dengan resistensi harga emas tetap berada di
level USD 1.800 per ounce.
Dikutip dari Kitco, Senin (6/12/2021), harga emas pada pekan lalu
berakhir relatif datar, dengan emas berjangka Comex Februari diperdagangkan
terakhir di USD 1.783,90, naik 1,20 persen pada akhir perdagangan pekan lalu.
"Jika harga emas menembus di bawah USD 1.750, kita bisa melihat
kerugian lebih lanjut. (Harga emas bisa berada) USD 1.680 bisa ikut bermain.
Itu yang terendah untuk tahun ini," kata Pakar Logam Mulia Gainesville
Coins Everett Millman.
"Kuncinya adalah memperhatikan apakah emas dapat terus mencapai
posisi terendah yang lebih tinggi atau tidak. Itu adalah satu hal yang saya
dorong - membangun momentum positif secara bertahap," lanjut dia.
Untuk saat ini, pasar masih dalam posisi wait and see akibat inflasi
dan varian omicron.
"Ini akan menjadi periode berombak. Masih ada banyak optimisme
bahwa kita tidak akan memiliki jumlah penguncian yang sama seperti pada awal
pandemi, tetapi beberapa negara bagian akan kesulitan. Emas mungkin
berkonsolidasi antara USD 1.750-USD 1.800, ingga laporan inflasi dan pertemuan
Fed," ungkap Analis Pasar Senior OANDA, Edward Moya.
Inflasi dan Data Pengangguran AS
Pekan ini, laporan inflasi akan menjadi titik data penting yang
menentukan seberapa agresifnya Bank Sentral Amerika Serikat (AS) atau The Fed.
Ketua Fed Jerome Powell mengatakan kepada Kongres AS minggu ini bahwa
bank sentral akan mempertimbangkan untuk mengakhiri pengurangan kebijakan
beberapa bulan sebelumnya, menyusul gejolak inflasi yang lebih bermasalah.
Selain itu, yang bisa mempengaruhi harga emas pada pekan ini yaitu
klaim pengangguran AS pada hari Kamis dan laporan inflasi pada hari Jumat.
"Titik data yang paling penting adalah inflasi harga konsumen
November. Naiknya harga bensin, perumahan dan mobil bekas akan menjadi
penggerak besar, tetapi bukti yang berkembang dari meningkatnya kekuatan harga
perusahaan juga mungkin terlihat," kata kepala ekonom internasional ING.
James Knightley.
"Ini kemungkinan akan membuat suku bunga tahunan mendekati 7
persen untuk inflasi utama dengan potensi inflasi inti di bawah 5 persen,"
tutup dia.
Sumber
liputan6.com
lowongan, lowongan kerja, lowongan kerja
bandung, loker bandung
best profit,
bestprofit, pt bestprofit, pt best profit, best, pt best, bpf
pt bpf, bestprofit
futures, pt bestprofit futures, best profit futures, pt best profit futures
PT BESTPROFIT FUTURES BANDUNG
Tidak ada komentar:
Posting Komentar