PT BEST
PROFIT FUTURES BANDUNG, Best Profit – Harga emas mendekati level tertinggi
dalam satu bulan pada perdagangan hari Senin di tengah pelemahan nilai tukar
dolar AS.
Kenaikan harga emas hari ini terjadi di tengah
penantian investor akan data-data ekonomi Amerika Serikat (AS) yang akan
mempengaruhi jalur pengetatan kebijakan Bank Sentral AS atau The Federal
Reserve (the Fed).
Mengutip CNBC, Selasa (2/8/2022), harga emas di
pasar spot naik 0,37 persen ke level USD 1.771,71 per ounce, setelah sebelumnya
mencapai level tertinggi sejak 5 Juli di USD 1.774,95 per ounce. Sedangkan
harga emas berjangka AS menetap 0,4 persen lebih tinggi di level USD 1.789 per
ounce.
Harga emas punya banyak ruang untuk naik mengingat
adanya banyak masalah di beberapa belahan dunia. Contohnya di Rusia, Ukraina
dan China. Selain itu, analis senior RJO Futures Daniel Pavilonis mengatakan
bahwa penguatan dolar AS ini karena dolar AS mengalami beberapa resistensi.
Dia menambahkan, suku bunga masih menjadi faktor
terbesar bagi emas dan bahkan jika The Fed tidak menaikkan suku bunga.
"Itu tetap menjadi sinyal untuk beli," kata Pavilonis.
The Fed diperkirakan akan menaikkan suku bunga
dengan kisaran 75 basis poin pada hari Rabu. Tetapi komentar dari Ketua The Fed
Jerome Powell penurunkan harapan dengan kenaikan yang lebih kecil dari
perkiraan. Hal ini menjadi tekanan untuk dolar AS.
Dolar AS yang lebih lemah membuat harga emas lebih
murah bagi pembeli yang memegang mata uang lain.
"Harga emas menunggu apakah sinyal lebih jelas
untuk kenaikan, memastikan ekspektasi untuk The Fed yang kurang agresif memang
berakar dari kenyataan," kata kepala analis Exinity, Han Tan.
Prospek Harga Emas
Prospek harga emas berubah begitu saja dipengaruhi
oleh kenaikan suku bunga bank sentral Amerika Serikat (AS) atau Federal Reserve
(The Fed). Di mana emas belum bisa keluar dari kesulitan, harga turun kembali
ke USD 1.700 per once.
Dikutip dari laman Kitco News, Senin (1/8/2022),
setelah menaikkan suku bunga sebesar 75 basis poin pada hari Rabu pekan lalu,
Gubernur The Fed Jerome Powell mengatakan kenaikan super besar lainnya akan
mungkin terjadi pada bulan September.
Namun, itu semua tergantung pada putaran baru data
makro. Sebelum pertemuan September, akan ada dua putaran inflasi dan cetakan
data ketenagakerjaan. Powell juga mengisyaratkan bahwa setelah menaikkan suku
bunga sebesar 150 basis poin hanya dalam 40 hari, The Fed sekarang berada di
posisi netral, yang berarti bahwa The Fed dapat segera mulai memperlambat laju
kenaikan suku bunganya.
“Sekarang kami berada di netral, saat proses
berlangsung, pada titik tertentu, akan tepat untuk memperlambat. Dan kami belum
membuat keputusan kapan titik itu, tetapi secara intuitif itu masuk akal. Kami
sudah pemuatan front-end peningkatan tarif yang sangat besar ini. Sekarang kita
semakin dekat ke tempat yang kita butuhkan,” kata Powell.
Dari segi data, tanda-tanda menunjukkan angka
inflasi yang masih bermasalah dan perlambatan ekonomi. Pengukur inflasi pilihan
The Fed indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi - naik 6,8 persen, kenaikan
tahunan paling signifikan sejak 6,9 persen, yang terjadi pada Januari 1982.
Sumber
liputan6.com
lowongan, lowongan kerja, lowongan kerja
bandung, loker bandung
best
profit, bestprofit, pt bestprofit, pt best profit, best, pt best, bpf
pt
bpf, bestprofit futures, pt bestprofit futures, best profit futures, pt best
profit futures
PT
BESTPROFIT FUTURES BANDUNG
Tidak ada komentar:
Posting Komentar