PT BEST
PROFIT FUTURES BANDUNG, PT Bestprofit Futures – Harga emas naik sekitar 1
Persen pada penutupan perdagangan Senin, setelah mengalami tekanan dalam dua
sesi perdagangan sebelumya. Kenaikan harga emas hari ini karena dolar AS dan
imbal hasil obligasi AS tengah goyah.
Mengutip CNBC, Selasa (18/10/2022), harga emas di
pasar spot sempat naik lebih dari 1 persen dan akhirnta ditutup naik 0,50
persen di level USD 1.65610 per ounce. Angka ini menjauh dari level terendah
dalam lebih dari dua minggu yang dicetak pada perdagangan Jumat lalu.
Sedangkan untuk harga emas berjangka AS naik 0,44
persen menjadi USD 1.656,10 per ounce.
"Dolar AS secara signifikan bergerak lebih
rendah dan imbal hasil obligasi AS juga berdetak lebih rendah," kata
analis pasar senior RJO Futures Bob Haberkorn menjelaskan penyebab kenaikan
harga emas dunia.
Selain itu, ia juga mencatat adanya beberapa
permintaan safe-haven dalam hal ini emas dengan adanya risiko geopolitik yang
terus meningkat.
Nilai tukar dolar AS tergelincir 1,2 persen dan
membuat harga emas batangan lebih murah untuk pembeli luar negeri. Sementara
imbal hasil obligasi AS juga mundur.
Namun, mimpi harga emas untuk reli sepertinya harus
dipendam dahulu. Haberkorn menjelaskan bahwa investor menginginkan investasi
yang aman tetapi sulit untuk tidak masuk kembali ke obligasi dengan melihat
suku bunga yang naik secepat ini.
Emas menghadapi hambatan karena The Fed
diperkirakan akan melanjutkan kenaikan suku bunga dan meningkatkan suku bunga
acuan overnight setidaknya 75 basis poin pada pertemuan kebijakan berikutnya
untuk mengekang inflasi yang sangat tinggi.
Harga emas telah turun 20 persen sejak naik di atas
level kunci USD 2.000 per ounce pada bulan Maret 2022.
Meskipun emas dipandang sebagai lindung nilai
terhadap inflasi, kenaikan suku bunga tetap akan meredupkan daya tarik aset
yang tidak memberikan imbal hasil ini.
Dibayangi Resesi, Harga Emas Bakal Melambung di
2023?
Sebelumnya, harga emas turun 8 peren year-to-date,
dan mungkin tidak ada cukup momentum untuk membalikkan harga emas tahun ini.
Kepala penelitian Pepperstone, Chris Weston, mengatakan tapi itu hanya berlaku
untuk emas yang dihargai dalam dolar AS.
Ada perdebatan besar tentang emas sebagai pelindung
nilai inflasi, terutama setelah ditarik kembali dari level USD 2.000 per ons
yang diposting pada bulan Maret. Namun aksi harga yang mengecewakan tidak
berarti emas gagal. Ini semua tentang ekspektasi inflasi untuk emas, yang telah
rendah, sementara angka CPI berada di level tertinggi 40 tahun.
"Emas adalah lindung nilai terhadap inflasi
yang diharapkan daripada inflasi yang direalisasikan. Emas bertahan cukup baik
relatif terhadap tingkat riil. Orang-orang melihat jenis inflasi yang salah.
Ini lebih tentang ekspektasi inflasi dan tingkat impas. Jika Anda melihat
tingkat impas lima tahun, mereka mencapai tertinggi sekitar 3,76 persen pada
bulan Maret dan kemudian kembali menjadi 2,43 persen,” kata Weston, dikutip
dari Kitco News, Senin (17/10/2022).
Dengan menggunakan korelasi antara emas dan tingkat
impas ini, Weston melihat nilai wajar emas di bawah USD 1.600 per ounce.
Tercatat harga emas berjangka Comex Desember 2021 diperdagangkan pada USD
1,679,70, turun 0,37 persen dibanding hari ini.
Tidak banyak yang akan berubah sampai tahun depan
ketika datang harga emas dalam dolar AS. Weston meramal, tahun 2023 kinerja
dolar akan semakin memburuk dan hal itu berpengaruh ke harga emas.
"Emas adalah cerita 2023. Saya melihat
tanda-tanda bahwa dolar akan berkinerja buruk pada 2023. Tahun depan, kita akan
melihat dolar yang lebih lemah yang dapat mengatur panggung untuk suku bunga
riil untuk memiliki sedikit perubahan. Di situlah kita akan melihat emas dengan
cukup baik,” ujarnya.
Sumber
liputan6.com
lowongan, lowongan kerja, lowongan kerja bandung, loker bandung
best
profit, bestprofit, pt bestprofit, pt best profit, best, pt best, bpf
pt
bpf, bestprofit futures, pt bestprofit futures, Bestprofit futures, pt best
profit futures
PT
BESTPROFIT FUTURES BANDUNG
Tidak ada komentar:
Posting Komentar