PT BEST
PROFIT FUTURES BANDUNG, Best Profit – Harga emas masih berada di ujung
tombak penurunan karena pada pekan kemarin berakhir di USD 1.650 per ounce.
Pada pekan ini sentimen pasar terhadap harga emas masih kacau dan belum ada
harapan bisa berada di arah yang benar.
Dalam Survei yang dijalankan oleh kantor berita
Kitco menunjukkan bahwa para anlis memperkirakan harga emas bakal naik atau
bullish. Investor ritel pun juga mengharapkan harga emas bisa naik di di pekan
ini.
Namun baik analis maupun investor ritel tidak ada
keyakinan bahwa analisis maupun harapan itu bisa terwujud.
Dikutip dari Kitco, Senin (31/10/2022), analis
memperkirakan beberapa investor pasar emas akan mencoba mengambil posisi dalam
penurunan harga saat ini. Hal ini karena adanya indikasi Bank Sentral AS atau
Federal Reserve (Fed) akan memperlambat kenaikan suku bunga acuan.
Namun memang indikasi ini masih banyak
diperdebatkan. Di dalam Bank Sentral sendiri masih ada tarik menarik antara
tetap menjalankan keputusan agresif atau akan mengurangi dengan
mempertimbangkan angka pertumbuhan ekonomi.
Menurut analis, pertemuan kebijakan moneter Federal
Reserve pada 2 November akan menjadi kekuatan pendorong di belakang harga emas
minggu depan.
Co-Director lindung nilai Walsh Trading Sean Lusk
memperkirakan harga emas akan bergerak melemah pada pekan ini. Hal ini karena
tidak adanya sentimen baru yang bisa mendorong kenaikan.
"Sampai kami mendapat kejelasan dari Federal
Reserve, emas akan terus dijual," katanya.
"Saya tidak berpikir kita akan mendapatkan
banyak kejelasan dari The Fed minggu ini," tambah dia.
Lusk menambahkan bahwa dia akan mengawasi area USD
1.620 per ounce dengan cermat. Tembus ke bawah akan memicu sinyal yang sangat
bearish.
Hasil Survei
Hasil survei emas mingguan Kitco mengungkapkan
bahwa para analis di Wall Street memiliki kecenderungan sedikit bullish pada
harga emas minggu depan.
Dari 17 analis yang berpartisipasi dalam survei,
tujuh analis atau 41 persen memperkirakan harga akan naik minggu depan.
Sementara itu, enam analis atau 35 persen
memperkirakan akan bearish dalam waktu dekat dan empat analis atau 24 persen
memiliki pandangan netral terhadap harga emas.
Sentimen di pelaku pasar relatif sama. Minggu ini
473 responden mengikuti polling online. Sebanyak 200 pemilih atau 43 persen
menyerukan harga emas naik.
Selain itu 169 responden atau 37 persen
memperkirakan harga emas akan jatuh. Sisanya 94 pemilih atau 20 persen
menyerukan pasar sideways.
Kepala analis Blue Line futures Phillip Streible
memilih untuk tetap pada pandangan netral terhadap emas dalam waktu dekat
karena kenaikan suku bunga Federal Reserve akan terus membebani logam mulia.
"Tidak ada yang menghentikan emas untuk turun
di bawah USD 1.600 per ounce dalam waktu dekat, dan itu bukan pernyataan yang
berani," katanya.
"Namun, jika emas turun, saya akan mencari
untuk membeli posisi kecil. Saya akan mencari untuk membeli perak jika harga
turun di bawah USD 18 per ounce," tambah dia.
Sumber
liputan6.com
lowongan, lowongan kerja, lowongan kerja
bandung, loker bandung
best
profit, bestprofit, pt bestprofit, pt best profit, best, pt best, bpf
pt
bpf, bestprofit futures, pt bestprofit futures, Bestprofit futures, pt best
profit futures
PT
BESTPROFIT FUTURES BANDUNG
Tidak ada komentar:
Posting Komentar