Pada pra pembukaan perdagangan saham, Rabu (24/8/2016), IHSG turun 10,33 poin atau 0,19 persen ke level 5.406,80. Pada pembukaan perdagangan saham pukul 09.00 WIB, IHSG tergelincir 16,25 poin atau 0,30 persen ke level 5.400. Indeks saham LQ45 melemah 0,29 persen ke level 929,12. Sebagian besar indeks saham acuan tertekan.
Ada sebanyak 55 saham melemah sehingga mendorong IHSG ke zona merah. Sedangkan 77 saham lainnya menguat dan 60 saham diam di tempat. Pada Rabu pagi ini, IHSG sempat berada di level tertinggi 5.407,12 dan terendah 5.394,12.
Total frekuensi perdagangan saham 8.870 kali dengan volume perdagangan 210,3 juta. Nilai transaksi harian saham sekitar Rp 186 miliar. Investor asing melakukan aksi jual sekitar Rp 16,3 miliar di pasar reguler. Posisi dolar Amerika Serikat masi menguat di kisaran Rp 13.251.
Secara sektoral, sebagian besar sektor saham tertekan kecuali sektor saham tambang naik 0,18 persen, sektor saham aneka industri menanjak 0,79 persen, dan sektor saham keuangan mendaki 0,20 persen. Sektor saham infrastruktur melemah 1,15 persen, dan membukukan penurunan terbesar. Disusul sektor saham perdagangan menyusut 0,83 persen dan sektor saham barang konsumsi melemah 0,67 persen.
Saham-saham yang menguat antara lain saham WAPO naik 16,67 persen ke level Rp 63 per saham, saham BAJA menanjak 16,67 persen ke level Rp 200 per saham, dan saham BTON naik 7,25 persen ke level Rp 148 per saham.
Sedangkan saham-saham tertekan antara lain saham BEKS turun 9,5 persen ke level Rp 66 per saham, saham EXCL turun 9,2 persen ke level Rp 3.060 per saham, dan saham DMAS melemah 5,76 persen ke level Rp 262 per saham.
Bursa Asia pun bervariasi pada Rabu pekan ini. Indeks saham Hong Kong Hang Seng melemah 0,41 persen ke level 22.905. Indeks saham Korea Selatan Kospi merosot 0,28 persen ke level 2.044, indeks saham Singapura melemah 0,09 persen ke level 2.848.
Sedangkan indeks saham menguat antara lain indeks saham Jepang Nikkei menguat 0,40 persen ke level 16.564,08, indeks saham Shanghai mendaki 0,06 persen ke level 3.091,51, dan indeks saham Taiwan menanjak 0,07 persen ke level 9.037.
Analis PT BNI Securities Dessy Lapagu menuturkan IHSG berpotensi menguat mengikuti pergerakan global serta akumulasi sektor saham yang telah turun dari awal pekan.
Meski demikian, antisipasi fluktuasi seiring lonjakan harga minyak dunia akibat efek Iran yang bersedia membekukan produksi demi mendongkrak harga.
Selain itu, indeks dolar AS juga masih menguat terhadap sebagian mata uang asing seiring harapan pemulihan ekonomi AS. "IHSG akan bergerak di kisaran 5.380-5.450," kata dia.