<<<< SELAMAT DATANG DI BLOG PT.BESTPROFIT FUTURES CABANG BANDUNG >>>>

Kamis, 04 Oktober 2018

Harga Emas Melemah Usai Cetak Kenaikan Tertinggi


PT BEST PROFIT FUTURES BANDUNG, Bestprofit - Harga emas melemah usai cetak kenaikan level tertinggi dalam dua minggu. Harga emas tertekan didorong imbal hasil obligasi Amerika Serikat (AS) dan dolar AS yang menguat.

Hal tersebut melemahkan permintaan logam. Ditambah sentimen kekhawatiran anggaran Italia juga mempengaruhi pasar global. Sentimen itu juga pengaruhi perdagangan emas kemarin.

"Harga emas tergelincir usai imbal hasil obligasi bertenor 10 tahun dan dolar AS yang menguat. Harga emas di atas USD 1.200 dan terlihat sebagai dasar," ujar Michael Armbruster, Managing Partner Altavest, seperti dikutip dari laman Marketwatch, Kamis (4/10/2018).

"Di luar Amerika Serikat, ada kasus kuat untuk memiliki emas jika berada di negara berkembang," tambah dia. PT Bestprofit

Harga emas untuk pengiriman Desember melemah USD 4,10 atau 0,3 persen ke posisi USD 1.202,90 per ounce. Pada perdagangan Selasa waktu setempat di posisi USD 1.207.

Sementara itu, indeks dolar AS naik 0,2 persen ke posisi 95,72. Imbal hasil surat berharga AS bertenor 10 tahun berada di posisi 3,92 persen, dan sentuh level tertinggi intraday. Dolar AS menguat menekan harga emas. Demikian juga meningkatnya imbal hasil obligasi juga dapat menumpulkan kilau emas yang tidak menawarkan imbal hasil.

"Harga emas tentu mengejutkan pasar dengan melonjak dari posisi USD 1.190 menjadi USD 1.208 selama sesi perdagangan Selasa di tengah ketidakpastian Italia," ujar Analis FXTM, Lukman Otunaga. Best Profit

Ia menambahkan, harga emas lebih tinggi terhadap dolar AS yang menguat, prospek harga emas dapat menguat dalam waktu dekat.

"Namun, dengan pendorong faktor fundamental sangat bebani harga emas. Prospek menengah hingga panjang tetap tertekan," kata dia.

Otunuga menuturkan, harga emas tembus di atas level psikologis USD 1.200 dapat mendorong ke posisi USD 1.213. Suku bunga tetap menjadi pendorong utama harga emas. Kenaikan suku bunga bank sentral AS dapat meningkatkan imbal hasil obligasi AS yang dapat kurangi daya tarik emas. Selain itu mendorong dolar AS menguat sehingga membuat emas menjadi lebih mahal. PT Best Profit

The Federal Reserve atau bank sentral AS akan menaikkan suku bunga untuk keempat kalinya pada 2018. Harga logam lainnya yaitu harga perak untuk pengiriman Desember turun 0,2 persen menjadi USD 14,67 per ounce.

Sumber
liputan6.com

bestprofit, pt bestprofit, best profit, pt best profit, best, pt best, bpf
bestprofit futures, best profit futures, pt bestprofit futures, pt best profit futures

PT BESTPROFIT FUTURES BANDUNG

Rabu, 03 Oktober 2018

Harga Emas Naik Pada Perdagangan Selasa Setelah Mengalami Penurunan

PT BEST PROFIT FUTURES BANDUNG, Best Profit - Harga emas naik pada perdagangan Selasa setelah mengalami penurunan yang cukup dalam pada sesi perdagangan sebelumnya. Penurunan tersebut terjadi karena tekanan dari nilai tukar dolar AS yang terus menguat setelah Bank Sentral AS atau the Federal Reserve (the Fed) mengkonfirmasi pertumbuhan ekonomi AS.

Mengutip Reuters, Rabu (3/10/2018), harga emas di pasar spot naik 0,3 persen menjadi USD 1.191,41 per ounce pada pukul 11.29 waktu New York, setelah jatuh ke level terendah lebih dari enam minggu di USD 1.180,34 pada 28 September.

Sedangkan harga emas berjangka AS naik 0,2 persen menjadi USD 1.194,10 per ounce. Pada perdagangan Selasa, harga emas mengalami tekanan karena investor mulai berburu kembali aset-aset yang memiliki harga murah termasuk salah satunya adalah emas.

Namun memang, kenaikan harga emas tidak tinggi karena tekanan dari nilai tukar dolar AS masih besar. Harga emas memang selalu berkebalikan dengan nilai tukar dolar AS. Bestprofit

“Tidak biasa emas diperdagangkan lebih tinggi dengan dolar AS yang lebih kuat. Namun, orang-orang membeli emas karena mereka percaya bahwa harga di bawah USD 1.200 memang menarik, ”kata analis Carsten Menke, Julius Baer.

Dolar AS yang lebih tinggi membuat emas lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya, sehingga membatasi permintaan.

Analis mengatakan bahwa pasar emas cenderung tetap relatif terbatas, tanpa katalis nyata untuk keluar di kedua sisi yang ada. PT Bestprofit

"Satu hal yang menguntungkan emas adalah minyak sekitar USD 85 per barel dan itu benar-benar akan membuat investor menggunakan emas sebagai lindung nilai terhadap risiko inflasi," kata analis Mitsubishi Jonathan Butler.

Harga emas masih akan mendapat tekanan pada pekan ini karena Bank Sentral Amerika Serikat (AS) atau the Federal Reserve (the Fed) memberikan pandangan yang optimistis pada rapat yang berlangsung pekan lalu. Namun ada kemungkinan pelamahan harga emas tak dalam karena tekanan jual yang terjadi selama ini sudah terlalu besar.

Mengutip Kitco, Senin (1/10/2018), dalam risalahnya, the Fed mempertahankan pandangan yang optimistis mengenai pertumbuhan ekonomi AS. Selain itu, the Fed juga mengisyaratkan untuk terus menaikkan suku bunga sampai dengan 2020. PT Best Profit

Prospek the Fed tersebut ditegaskan kembali karena data menunjukkan bahwa ekonomi AS tumbuh 4,2 persen pada kuartal II 2018.

Dengan adanya pernyataan dari teh the Fed tersebut, analis memperkirakan bahwa dolar AS masih akan menjadi aset yang menarik sehingga menekan harga emas.

Analis Senior Pasar Uang Bank of New York Mellon Neil Mellor menjelaskan, bukan hanya dolar AS yang menguat, tetapi ketidakpastian pertumbuhan ekonomi dan geopolitik, yang dipicu oleh pengeluaran defisit besar yang diusulkan di Italia menyebabkan pelemahan signifikan dalam euro.

"Dalam lingkungan ini Anda masih harus melihat nilai dalam dolar AS," katanya.

Analis CMC Markets, David Madden, mengatakan bahwa dia juga melihat kekuatan lebih lanjut dolar AS yang akan membebani emas.

"Sebagai hasilnya, saya pikir kita harus berharap bahwa emas akan menguji kembali posisi terendah Agustus." kata dia.

Sumber
liputan6.com

bestprofit, pt bestprofit, best profit, pt best profit, best, pt best, bpf
bestprofit futures, best profit futures, pt bestprofit futures, pt best profit futures

PT BESTPROFIT FUTURES BANDUNG

Selasa, 02 Oktober 2018

Harga Emas Turun Karena Investor Meninggalkan Emas


PT BEST PROFIT FUTURES BANDUNG, PT Bestprofit - Harga emas turun karena investor meninggalkan emas dan beralih ke aset berisiko setelah Amerika Serikat (AS) mencapai kesepakatan Perjanjian Perdagangan Bebas Amerika Utara (NAFTA) dengan Kanada.

Harapan penguatan ekonomi AS akan menyebabkan bunga pinjaman yang lebih tinggi juga turut mempengaruhi pergerakan harga emas.

Dilansir dari Reuters, Selasa (2/10/2018), harga emas di pasar spot turun 0,3 persen menjadi USD 1.187,98 per ounce, setelah mencapai level terendah enam minggu USD 1.180,34 di sesi sebelumnya.

Harga emas berjangka AS untuk pengiriman Desember turun USD 4,5 atau 0,4 persen menjadi USD 1.191,70 per ounce. Best Profit

“Perjanjian perdagangan Kanada-AS telah mengambil beberapa tekanan dari pasar ekuitas. Jadi reaksi awal adalah keluarnya modal dari komoditas ke pasar saham,” kata Direktur Perdagangan Global Kitco Metals, Peter Hug.

Emas telah mengalami kerugian dalam enam bulan berturut-turut, penurunan beruntun terpanjang sejak Januari 1997, sebagian besar karena kekuatan dolar yang berasal dari ekonomi AS dan kekhawatiran perang perdagangan global.

Investor juga memilih untuk membeli dolar AS dan obligasi AS sebagai investasi yang aman, bukan emas. Optimisme tentang perjanjian perdagangan bebas yang disusun kembali untuk Amerika Serikat, Kanada dan Meksiko membantu pasar dunia memulai kuartal keempat dengan catatan positif. Bestprofit

Gubernur Bank Sentral AS atau Federal Reserve (the Fed) Jerome Powell pekan lalu mengindikasikan kenaikan suku bunga secara bertahap. Ini dapat lebih meningkatkan mata uang AS, membuat emas yang dihargakan dalam dolar lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya, berpotensi menurunkan permintaan.

“Berita utama emas masih terkait dengan the Fed. Mengikuti pidato Powell, pasar mengharapkan satu kenaikan suku bunga lagi pada bulan Desember dan tiga lagi tahun depan, ” kata Kepala Analis ActivTrades, Carlo Alberto De Casa.

The Fed menaikkan suku AS pekan lalu dan the Fed berencana menaikkan empat kali lagi hingga akhir 2019 dan satu kenaikan pada 2020, dengan alasan pertumbuhan ekonomi yang stabil dan pasar pekerjaan yang kuat. Suku bunga AS yang lebih tinggi cenderung mengangkat dolar, memberikan tekanan pada harga emas. PT Best Profit

Harga palladium turun 1,2 persen menjadi USD 1.059,95 per ounce setelah menyentuh level tertinggi delapan bulan USD 1.094,60 pada sesi sebelumnya. Harga perak tergelincir 1,1 persen menjadi USD 14,44, sementara platinum naik 0,9 persen menjadi USD 819,35.

Sumber
liputan6.com

bestprofit, pt bestprofit, best profit, pt best profit, best, pt best, bpf
bestprofit futures, best profit futures, pt bestprofit futures, pt best profit futures

PT BESTPROFIT FUTURES BANDUNG

Senin, 01 Oktober 2018

Harga Emas Masih Akan Mendapat Tekanan Pekan Ini

PT BEST PROFIT FUTURES BANDUNG, Bestprofit - Harga emas masih akan mendapat tekanan pada pekan ini karena Bank Sentral Amerika Serikat (AS) atau the Federal Reserve (the Fed) memberikan pandangan yang optimistis pada rapat yang berlangsung pekan lalu. Namun ada kemungkinan pelamahan harga emas tak dalam karena tekanan jual yang terjadi selama ini sudah terlalu besar.

Mengutip Kitco, Senin (1/10/2018), dalam risalahnya, the Fed mempertahankan pandangan yang optimistis mengenai pertumbuhan ekonomi AS. Selain itu, the Fed juga mengisyaratkan untuk terus menaikkan suku bunga sampai dengan 2020.

Prospek the Fed tersebut ditegaskan kembali karena data menunjukkan bahwa ekonomi AS tumbuh 4,2 persen pada kuartal II 2018. 

Dengan adanya pernyataan dari teh the Fed tersebut, analis memperkirakan bahwa dolar AS masih akan menjadi aset yang menarik sehingga menekan harga emas. PT Bestprofit

Analis Senior Pasar Uang Bank of New York Mellon Neil Mellor menjelaskan, bukan hanya dolar AS yang menguat, tetapi ketidakpastian pertumbuhan ekonomi dan geopolitik, yang dipicu oleh pengeluaran defisit besar yang diusulkan di Italia menyebabkan pelemahan signifikan dalam euro.

"Dalam lingkungan ini Anda masih harus melihat nilai dalam dolar AS," katanya.

Analis CMC Markets, David Madden, mengatakan bahwa dia juga melihat kekuatan lebih lanjut dolar AS yang akan membebani emas. Best Profit

"Sebagai hasilnya, saya pikir kita harus berharap bahwa emas akan menguji kembali posisi terendah Agustus." kata dia.

Namun meskipun sebagian besar analis memperkirakan harga emas akan tertekan pada pekan ini, ada beberapa analis yang menyatakan ada kemungkinan harga emas bisa melonjak.

Kepala strategi SIA Wealth Management, Colin Cieszynski, mengatakan bahwa dia melihat ketahanan teknis emas dalam waktu dekat karena aksi jual yang sangat besar dalam beberapa pekan terakhir. Ia melihat harga emas tidak akan tertekan seperti pada Agustus lalu. PT Best Profit

"Secara teknis, saya pikir emas akan memantul sehingga kita bisa melihat sedikit reli." kata dia. Namun, meskipun optimisme jangka pendek, Cieszynski, mengatakan untuk jangka panjang, emas akan berjuang untuk keluar dari kisaran saat ini selama ada tawaran yang kuat dalam dolar AS.

Sumber
liputan6.com

bestprofit, pt bestprofit, best profit, pt best profit, best, pt best, bpf
bestprofit futures, best profit futures, pt bestprofit futures, pt best profit futures

PT BESTPROFIT FUTURES BANDUNG

Jumat, 28 September 2018

Harga Emas Turun 1 % Dibawah Posisi Harga Baru- Baru Ini


PT BEST PROFIT FUTURES BANDUNG, Best Profit - Harga emas turun 1 persen di bawah posisi harga baru-baru ini sebesar USD 1.190- USD 1.210 per ounce. Kenaikan harga dipicu penguatan Dolar Amerika Serikat (AS) yang membuat harga bullion lebih mahal untuk pembeli yang menggunakan mata uang lainnya. Greenback berada di jalur kenaikan satu hari terbesarnya dalam lebih dari sebulan. Ini setelah data tentang kekuatan ekonomi AS dirilis dan gejolak politik Italia melemahkan euro.

Melansir laman Reuters, Jumat (27/9/2018), harga emas di pasar spot turun 0,8 persen menjadi USD 1.184,54 per ounce. Harga sempat mencapai titik terendah sejak 24 Agustus di posisi USD 1.186,78. Ini mendekati level terendah 19 bulan pada Agustus sebesar USD 1.159,96 per ounce.

Adapun harga emas berjangka AS untuk pengiriman Desember turun USD 11,70 per ounce, atau 1 persen pada USD 1.187,40 per ounce. Data ekonomi AS keluar sehari setelah Federal Reserve AS menaikkan suku bunga. Bank Sentral berencana untuk kembali menaikkan suku bunga sebanyak empat kali pada akhir 2019 dan satu lagi pada 2020.

Tingkat kenaikan suku bunga AS cenderung meningkatkan dolar dan melemahkan harga emas. Mereka juga mendorong imbal hasil obligasi AS lebih tinggi, mengurangi daya tarik bullion yang tidak menghasilkan imbal hasil. Bestprofit

"Data menegaskan bahwa ekonomi AS tidak akan jatuh turun dan itu menambah kepercayaan ke titik bahwa suku bunga harus naik lebih tinggi," kata analis Saxo Bank Ole Hansen. Harga emas turun lebih dari 13 persen dari posisi tertinggi pada April. Sebagian besar karena dolar yang lebih kuat, yang telah didorong kondisi ekonomi AS yang dinamis dan kekhawatiran perang perdagangan global.

Investor telah memilih greenback dibandingkan emas sebagai investasi yang aman. "Tapi harga mungkin mendekati posisi ke bawah," kata Analis Commerzbank, Carsten Menke. Adapun harga Palladium meningkat 1,1 persen menjadi USD 1.078,60 per ounce setelah menyentuh level tertinggi dalam delapan bulan sebesar USD 1.084,10. Harga logam cenderung lebih tinggi seiring kenaikan permintaan industri, mengacu pada prospek ekonomi AS yang kuat, menurut Chris Gaffney, Presiden Pasar Dunia TIAA Bank.

"Perputaran positif pada ekonomi (dari Ketua Fed Jerome Powell) dan perasaan bahwa ketegangan perdagangan tidak berdampak pada ekonomi, tetapi pasti membantu," kata Gaffney. PT Bestprofit

Sementara harga perak turun 0,2 persen menjadi USD 14,26 per ounce dan platinum turun 1,2 persen menjadi USD 811. Harga emas turun setelah Bank Sentral Amerika Serikat (AS) atau The Fed menaikkan suku bunga AS seperti yang diharapkan dan memperkirakan ekonomi negeri Paman Sam terus tumbuh dalam tiga tahun ke depan

Dalam sebuah pernyataan yang menandai berakhirnya era kebijakan moneter "akomodatif", the Fed menaikkan suku bunga 25 basis poin dan memastikan prospek kebijakan moneter untuk tahun-tahun mendatang sebagian besar tidak berubah.

Dilansir dari Reuters, Kamis (27/9/2018), harga emas sensitif terhadap suku bunga yang lebih tinggi karena cenderung meningkatkan dolar AS, membuat emas lebih mahal untuk pembeli dengan mata uang lainnya. Tak hanya itu, kenaikan suku bunga The Fed juga mendorong imbal hasil obligasi AS, mengurangi daya tarik emas. PT Best Profit

Harga emas di pasar spot turun 0,3 persen menjadi USD 1.197,21 per ounce. Sedangkan harga emas berjangka AS untuk pengiriman Desember turun USD 6 atau 0,5 persen menjadi USD 1.199,10 per ounce.

"Emas sedang mencoba bergerak dengan dolar yang membuatnya lebih rendah, tetapi sulit untuk rally ketika ada risiko di pasar ekuitas," Bob Haberkorn, ahli strategi pasar senior di RJO Futures.

Harga emas telah jatuh lebih dari 12 persen dari level tertinggi April seiring dengan membaiknya ekonomi AS, ekspektasi suku bunga AS yang lebih tinggi dan kekhawatiran perang perdagangan global telah menyebabkan dolar menguat.

Investor yang mencari tempat aman untuk memarkir aset lebih suka ke mata uang AS ketimbang ke logam mulia, merusak peran tradisional emas sebagai safe haven, sementara spekulan meningkatkan taruhan bahwa harga emas akan turun. Analis Commerzbank mengatakan emas terjebak di bawah resistansi teknis pada rata-rata pergerakan 55 hari di sekitar USD 1,208 dan downtrend 4 bulan USD 1.220.

Sementara itu, perak turun 0,1 persen menjadi USD 14,41 per ounce setelah menyentuh tertinggi tiga minggu pada Selasa. Platinum naik 0,7 persen menjadi USD 828,6 per ounce dan paladium meningkat 0,7 persen menjadi USD 1.068.70 per ounce, sebelumnya mencapai level tertinggi baru dalam 8 bulan tertinggi USD 1.070,00.

Sumber
liputan6.com

bestprofit, pt bestprofit, best profit, pt best profit, best, pt best, bpf
bestprofit futures, best profit futures, pt bestprofit futures, pt best profit futures

PT BESTPROFIT FUTURES BANDUNG

Kamis, 27 September 2018

Harga Emas Turun Setelah The Fed Naikan Suku Bunga


PT BEST PROFIT FUTURES BANDUNG, PT Bestprofit - Harga emas turun setelah Bank Sentral Amerika Serikat (AS) atau The Fed menaikkan suku bunga AS seperti yang diharapkan dan memperkirakan ekonomi negeri Paman Sam terus tumbuh dalam tiga tahun ke depan

Dalam sebuah pernyataan yang menandai berakhirnya era kebijakan moneter "akomodatif", the Fed menaikkan suku bunga 25 basis poin dan memastikan prospek kebijakan moneter untuk tahun-tahun mendatang sebagian besar tidak berubah.

Dilansir dari Reuters, Kamis (27/9/2018), harga emas sensitif terhadap suku bunga yang lebih tinggi karena cenderung meningkatkan dolar AS, membuat emas lebih mahal untuk pembeli dengan mata uang lainnya. Tak hanya itu, kenaikan suku bunga The Fed juga mendorong imbal hasil obligasi AS, mengurangi daya tarik emas. Best Profit

Harga emas di pasar spot turun 0,3 persen menjadi USD 1.197,21 per ounce. Sedangkan harga emas berjangka AS untuk pengiriman Desember turun USD 6 atau 0,5 persen menjadi USD 1.199,10 per ounce.

"Emas sedang mencoba bergerak dengan dolar yang membuatnya lebih rendah, tetapi sulit untuk rally ketika ada risiko di pasar ekuitas," Bob Haberkorn, ahli strategi pasar senior di RJO Futures. Bestprofit

Harga emas telah jatuh lebih dari 12 persen dari level tertinggi April seiring dengan membaiknya ekonomi AS, ekspektasi suku bunga AS yang lebih tinggi dan kekhawatiran perang perdagangan global telah menyebabkan dolar menguat.

Investor yang mencari tempat aman untuk memarkir aset lebih suka ke mata uang AS ketimbang ke logam mulia, merusak peran tradisional emas sebagai safe haven, sementara spekulan meningkatkan taruhan bahwa harga emas akan turun. PT Best Profit

Analis Commerzbank mengatakan emas terjebak di bawah resistansi teknis pada rata-rata pergerakan 55 hari di sekitar USD 1,208 dan downtrend 4 bulan USD 1.220.

Sementara itu, perak turun 0,1 persen menjadi USD 14,41 per ounce setelah menyentuh tertinggi tiga minggu pada Selasa. Platinum naik 0,7 persen menjadi USD 828,6 per ounce dan paladium meningkat 0,7 persen menjadi USD 1.068.70 per ounce, sebelumnya mencapai level tertinggi baru dalam 8 bulan tertinggi USD 1.070,00.

Sumber
liputan6.com

bestprofit, pt bestprofit, best profit, pt best profit, best, pt best, bpf
bestprofit futures, best profit futures, pt bestprofit futures, pt best profit futures

PT BESTPROFIT FUTURES BANDUNG

Rabu, 26 September 2018

Harga Emas Naik Karena Tekanan Dolar AS


PT BEST PROFIT FUTURES BANDUNG, Bestprofit - Harga emas naik padaa perdagangan Selasa karena dolar AS mengalami tekanan jelang pertemuan Bank Sentral AS atau the Federal Reserve (the Fed). Namun, kenaikan harga emas dibayangi data ekonomi As yang membaik.

Mengutip Reuters, Rabu (26/9/2018), harga emas di pasar spot 0,2 persen ke level USD 1.200,60 per ounce pada pukul 1.39 siang waktu New York. Sedangkan harga emas berjangka AS untuk pengiriman Desember ditutup naik 70 sen, atau 0,1 persen ke level USD 1.205,10 per ounce.

The Fed dijadwalkan untuk menyelesaikan pertemuan kebijakan dua hari pada hari Rabu waktu setempat.

Dolar AS mengalami tekanan terhadap sekeranjang mata uang dengan adanya rencana kenaikan suku bunga The Fed. PT Bestprofit

"Skenario terbaik adalah the Fed tertekan lebih dovish tetapi tidak banyak ruang untuk itu saat ini," jelas analis komoditas Macquarie, Matthew Turner.

"Secara umum sebenarnya harga emas akan tertekan nantinya," tambah dia.

Dolar AS yang menguat membuat harga emas lebih mahal untuk mereka yang bertransaksi dengan menggunakan mata uang di luar dolar AS. Best Profit

Selain itu, kenaikan suku bunga juga membuat investor lebih menyukai instrumen investasi yang memberikan lmbal hasil lebih tinggi dibanding emas.

Harga emas pada Jumat kemarin sempat terdampak masalah Brexit antara Inggris dan Uni Eropa. Para investor pun menanti pertemuan Bank Sentral Amerika Serikat (AS) atau the Federal Reserve (the Fed) pada minggu ini, dan tersebut diperkirakan menaikkan suku bunga acuan.

Mengutip Kitco, Senin (24/9/2018), pihak Wall Street meyakini harga emas akan naik minggu depan. Keyakinan harga naik disebabkan Fed yang diperkirakan menaikkan suku bunga 25 basis poin.  PT Best Profit

"Setelah rally yang kuat pada dolar AS, pasar membutuhkan hal lain daripada jalan stabil the Fed saat ini perihal suku bunga. Dari sudut pandang risiko/keuntungan, pasar emas tampak baik pada level ini," ujar Jasper Lawler, kepala peneliti London Capital Group.

Sementara Andrew Hecth, pendiri Hecth Commodity Report, berkata bila pernyataan the Fed minggu ini cenderung hawkish, maka harga emas bisa menurun menjadi USD 1.180 per ounce. Sebaliknya, pernyataan dovish akan menaikkan harga emas menjadi USD 1.220 per ounce.

Harga emas pada Jumat kemarin jatuh lebih dari 1 persen karena dolar AS menguat terhadap mata uang Inggris dan Uni Eropa. Penyebabnya adalah keputusan soal Brexit yang menemui jalan buntu.

"Penjualan besar pound dan euro membuat dolar naik tajam. Dan emas, karena didominasi dolar, menjadi turun karena itu," ucap analis FOREX.com Fawad Razaqzada seperti dilansir Reuters.

Harga emas spot kehilangan 0,8 persen menjadi USD 1.196,86 per ounce pada perdagangan pukul 1:35 siang pada, Jumat 23 September 2018. Sementara, harga emas pengiriman Desember turun USD 10 atau 0,8 percen menjadi USD 1.201,30 per ounce.

Sumber
liputan6.com

bestprofit, pt bestprofit, best profit, pt best profit, best, pt best, bpf
bestprofit futures, best profit futures, pt bestprofit futures, pt best profit futures

PT BESTPROFIT FUTURES BANDUNG

Selasa, 25 September 2018

Harga Emas Menguat Di Dorong Investor

PT BEST PROFIT FUTURES BANDUNG, Best Profit - Harga emas menguat didorong investor menunggu hasil pertemuan bank sentral Amerika Serikat (AS) atau the Federal Reserve (the Fed) pada pekan ini. Diperkirakan the Federal Reserve menaikkan suku bunga.

Harga emas untuk pengiriman Desember naik USD 3,1 atau 0,3 persen ke posisi USD 1.204,40 per ounce. Harga emas sempat sentuh USD 1.201,30 di level terendah dalam seminggu pada pekan lalu.

Harga emas melemah di tengah indeks dolar AS sedikit tertekan pada awal pekan ini. Dolar dan emas yang dalam mata uang AS cenderung bergerak terbalik. Demikian mengutip laman Marketwatch, Selasa (25/9/2018). Bestprofit

Harga emas berdasarkan kontrak teraktif sudah turun delapan persen sepanjang 2018. Hal ini seiring indeks dolar AS naik 2,2 persen pada 2018. Pergerakan dolar AS itu didorong sebagian besar the Federal Reserve yang memperketat kebijakan moneter AS yang lebih agresif.

Para pejabat the Fed akan bertemu untuk pertemuan dua hari yang berakhir pada Rabu. Pasar memperkirakan the Federal Reserve mencapai 90 persen untuk menaikkan suku bunga 25 basis poin (bps). PT Bestprofit

The Federal Reserve telah menaikkan suku bunga sebanyak empat kali pada 2018. Kemungkinan the Federal Reserve akan kembali naikkan suku bunga pada Desember meski pelaku pasar menunjukkan sejumlah ketidakpastian terutama dari perang dagang dan ekonomi global. Ketidakpastian itu menambahkan tekanan pada pernyataan the Federal Reserve.

Suku bunga lebih tinggi cenderung menaikkan dolar AS dan memangkas permintaan aset nonyield. Hal itu mendukung aset yang memberikan hasil relatif menarik. PT Best Profit

Harga emas bergerak di kisaran sempit dan mengamankan posisi di USD 1.200 pada awal September. Pada awal pekan ini, analis Zaner Precious Metals menyatakan, pasar logam mulia dan komoditas lainnya belum berimbas dari potensi inflasi yang didorong penerapan tarif barang impor.

Untuk harga logam lainnya yaitu harga perak turun 1,8 sen atau USD 0,1 persen ke posisi USD 14.341 per ounce.  Harga palladium naik USD 6,7 atau 0,6 persen ke posisi USD 1.051,60 per ounce. Harga platinum untuk pengiriman Oktober berada di posisi USD 829,30 per ounce. Harga tembaga susut 0,8 persen ke posisi USD 2.836 per pound.

Sumber
liputan6.com

bestprofit, pt bestprofit, best profit, pt best profit, best, pt best, bpf
bestprofit futures, best profit futures, pt bestprofit futures, pt best profit futures

PT BESTPROFIT FUTURES BANDUNG

Senin, 24 September 2018

Harga Emas Terdampak Masalah Brexit Antara Inggris dan Uni Eropa


PT BEST PROFIT FUTURES BANDUNG, PT Bestprofit - Harga emas pada Jumat kemarin sempat terdampak masalah Brexit antara Inggris dan Uni Eropa. Para investor pun menanti pertemuan Bank Sentral Amerika Serikat (AS) atau the Federal Reserve (the Fed) pada minggu ini, dan tersebut diperkirakan menaikkan suku bunga acuan.

Mengutip Kitco, Senin (24/9/2018), pihak Wall Street meyakini harga emas akan naik minggu depan. Keyakinan harga naik disebabkan Fed yang diperkirakan menaikkan suku bunga 25 basis poin.

"Setelah rally yang kuat pada dolar AS, pasar membutuhkan hal lain daripada jalan stabil the Fed saat ini perihal suku bunga. Dari sudut pandang risiko/keuntungan, pasar emas tampak baik pada level ini," ujar Jasper Lawler, kepala peneliti London Capital Group.

Sementara Andrew Hecth, pendiri Hecth Commodity Report, bila pernyataan the Fed minggu ini cenderung hawkish, maka harga emas bisa menurun menjadi USD 1.180 per ounce. Sebaliknya, pernyataan dovish akan menaikkan harga emas menjadi USD 1.220 per ounce. Best Profit

Harga emas pada Jumat kemarin jatuh lebih dari 1 persen karena dolar AS menguat terhadap mata uang Inggris dan Uni Eropa. Penyebabnya adalah keputusan soal Brexit yang menemui jalan buntu.

"Penjualan besar pound dan euro membuat dolar naik tajam. Dan emas, karena didominasi dolar, menjadi turun karena itu," ucap analis FOREX.com Fawad Razaqzada seperti dilansir Reuters.

Harga emas spot kehilangan 0,8 persen menjadi USD 1.196,86 per ounce pada perdagangan pukul 1:35 siang pada, Jumat 23 September 2018. Sementara, harga emas pengiriman Desember turun USD 10 atau 0,8 percen menjadi USD 1.201,30 per ounce. Bestprofit

Pejabat the Federal Reserve akan gelar pertemuan selama dua hari yang berakhir pada 26 September. Diperkirakan bank sentral AS menaikkan suku bunga acuan sekitar 25 basis poin.

Sepanjang tahun ini, the Federal Reserve menaikkan suku bunga sebanyak empat kali. Suku bunga the Federal Reserve akan kembali naik pada Desember.

Diharapkan the Federal Reserve menaikkan suku bunga pada 2020 dan 2021 yang berdampak terhadap dolar AS dan harga emas. PT Best Profit

"Saya pikir pesan dari komite menaikkan suku bunga acuan secara bertahap. Kurang lebih satu setiap kuartal kemungkinan berlanjut," ujar Chief Strategist ACLS Global, Marshall Gittler.

Ia menambahkan, pertumbuhan ekonomi yang diperkirakan berlanjut dan tingkat pengangguran sentuh posisi terendah, inflasi sesuai target akan mendorong the Federal Reserve menaikkan suku bunga pada 2021.

Hal tersebut dapat memaksa pasar menaikkan harapan suku bunga sehingga  dapat mendorong kenaikan dolar AS. Suku bunga tinggi mendorong kenaikan dolar AS.

Sumber
liputan6.com

bestprofit, pt bestprofit, best profit, pt best profit, best, pt best, bpf
bestprofit futures, best profit futures, pt bestprofit futures, pt best profit futures

PT BESTPROFIT FUTURES BANDUNG

Jumat, 21 September 2018

Harga Emas Naik Tipis dan Capai Posisi Tertinggi


PT BEST PROFIT FUTURES BANDUNG, Bestprofit - Harga emas naik tipis dan mencapai posisi tertinggi dalam hampir satu minggu seiring pelemahan Dolar Amerika Serikat (AS). Daya tarik safe-haven kembali naik dipicu berkurangnya ketakutan atas dampak jangka pendek dari ketegangan perdagangan AS-China.

Melansir laman Reuters, Jumat (21/9/2018), harga emas di pasar spot naik 0,2 persen menjadi USD 1.205,89 per ounce. Ini posisi tertinggi sejak Jumat di USD 1.028,31 per barel. Sementara harga emas berjangka AS untuk pengiriman Desember ditutup naik USD 3, atau 0,3 persen ke posisi USD 1.211,30 per ounce.

“Amerika membunuh dirinya sendiri dengan tarif perdagangan ini. (Mereka) benar-benar memukul Amerika jauh lebih keras daripada memukul China. Gagasan bahwa dolar sangat kuat dan akan terus meningkat tidaklah benar,” kata Alasdair Macleod, Kepala Penelitian GoldMoney.com.

“Pedagang emas duduk di posisi pendek (tetapi) jika dolar turun lagi membuat pedagang emas akan mulai panik di jangka pendek. Ketika emas mulai bergerak, itu (bisa) mulai bergerak sangat tajam (lebih tinggi)," dia menambahkan. PT Bestprofit

Dolar mencapai posisi terlemah dalam sembilan minggu terhadap sekeranjang mata uang utama. Sementara harga saham dunia melambung seiring meredanya kekhawatiran tentang tarif impor baru AS dan China.

Dolar yang lemah membuat emas yang dihargakan dalam dolar lebih murah bagi investor non AS.

Investor yang membeli dolar dan menjual emas dalam beberapa bulan terakhir percaya Amerika Serikat mendapatkan kerugian lebih sedikit dari sengketa perdagangan dibandingkan China.

Namun mereka mungkin kehilangan kepercayaan terhadap kemampuan ekonomi AS untuk menahan perang dagang secara penuh dengan China.

“Jika perang perdagangan itu benar-benar berakhir, Anda bisa melihat kekhawatiran di pasar. Itu biasanya mendorong investor ke logam mulia,” kata Presiden Pasar Dunia TIAA Bank, Chris Gaffney. Best Profit

Sementara harga perak meningkat 0,5 persen menjadi USD 14,27 per ounce, setelah menyentuh level tertinggi dua minggu di USD 14,35.

Harga Palladium naik 1,4 persen menjadi USD 1.048,49 per ounce setelah sebelumnya mencapai tertinggi lima bulan di USD 1.054,80.

Harga Platinum naik 1,4 persen menjadi USD 832,70 per ounce, setelah mencapai tertinggi sejak 10 Juli di USD 834,60.

Harga emas naik pada perdagangan rabu karena pelemahan dolar Amerika Serikat (AS). Investor mulai khawatir dampak perang dagang AS dengan China akan mempengaruhi perekonomian AS sehingga mendorong pelemagan dolar AS. Investor berbondong-bondong kembali berinvestasi ke logam mulia. PT Best Profit

Mengutip Reuters, Kamis (20/9/2018), harga emas di pasar spot naik 0,5 persen menjadi USD 1.203,68 per ounce pada perdagangan pukul 1.33 siang waktu New York. Sedangkan harga emas berjangka AS untuk pengiriman Desember ditutup naik USD 5,40 atau 0,5 persen ke level USD 1.208,30 per ounce.

Dolar AS melemah terhadap euro dan jatuh ke level terendah dalam hampir tiga minggu karena investor menahan pembelian dolar AS di tengah sengketa pemberian tarif baru antara AS dengan China.

"Tampaknya investor mulai melihat bahwa perang tarif akan berdampak negatif dan memberikan kerugian juga kepada AS," jelas ekonom National Australia Bank John Sharma.

Harga emas telah merosot sekitar 12 persen sejak April, terluka oleh perselisihan yang meningkat dan kenaikan suku bunga AS. Para investor yang membeli dolar AS dengan keyakinan bahwa Amerika Serikat memiliki lebih sedikit kerugian dari perselisihan tersebut.

Sumber
liputan6.com

bestprofit, pt bestprofit, best profit, pt best profit, best, pt best, bpf
bestprofit futures, best profit futures, pt bestprofit futures, pt best profit futures

PT BESTPROFIT FUTURES BANDUNG

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...