<<<< SELAMAT DATANG DI BLOG PT.BESTPROFIT FUTURES CABANG BANDUNG >>>>

Rabu, 16 Januari 2019

Harga Emas Hanya Sedikit Mengalami Perubahan


PT BEST PROFIT FUTURES BANDUNG, Best Profit - Harga emas hanya sedikit berubah pada perdagangan Selasa setelah kesepakatan Brexit yang diusulkan oleh Perdana Menteri Theresa May ditolak parlemen. Kenaikan bursa saham dan juga penguatan nilai tukar dolar AS membuat daya tarik logam layu.

Mengutip Reuters, Rabu (16/1/2019), harga emas di pasar spot tidak berubah atau tetap di USD 1.289,35 per ounce pada pukul 5.02 sore Waktu New York. Sementara harga emas berjangka AS ditutup turun 0,2 persen menjadi USD 1.288,40 per ounce.

Anggota parlemen Inggris tidak sepakat akan rencana penyelesaiaan keluarnya Inggris dari Uni Eropa (Brexit) yang diusulkan oleh Perdana Menteri Theresa May. Sebanyak 230 sura menyatakan ketidaksetujuan.

Hal tersebut memicu pergolakan politik yang dapat menyebabkan rencana keluarnya Inggris dari Uni Eropa menjadi tidak teratur atau bahkan pembalikan keputusan yang telah dilakukan pada 2016. Bestprofit

"Sebenarnya masalah Brexit ini meningkatkan ketidakpastian geopolitik, tetapi fakta bahwa dolar AS naik dan bursa saham menguat telah meredam setiap rencana pembelian emas," kata Bob Haberkorn, analis senior di RJO Futures.

Pasar saham utama dunia naik pada perdagangan Selasa, didukung oleh rencana China untuk memperkenalkan kebijakan untuk menstabilkan ekonomi yang melambat. Harga emas menguat pada awal pekan ini didorong bursa saham global dan dolar Amerika Serikat (AS) yang tertekan. Akan tetapi, harga emas di posisi USD 1.300 per ounce belum dapat diraih.

"Jelas perhatian ekonomi global pada awal pekan ini tertuju pada China. Untuk pertama kali secara bulanan ekspor China turun dalam dua tahun ini. Ketidakpastian data ekonomi di Eropa dan kekhawatiran Brexit juga menambah sentimen di pasar," ujar Analis Zaner Precious Metals dalam laporannya, seperti dikutip dari laman Marketwatch, Selasa (15/1/2019). PT Bestprofit

Harga emas untuk pengiriman Februari naik USD 1,8 atau 0,1 persen ke posisi USD 1.291,30 per ounce. Pada Jumat pekan lalu, harga emas menguat 0,3 persen secara mingguan.

Pada perdagangan harian, harga emas sentuh level tertinggi USD 1.296,60. Namun, gagal raih posisi psikologis USD 1.300. Posisi level tersebut yang dapat mendorong momentum kenaikan harga emas.

Sementara itu, harga perak untuk pengiriman Maret bertambah tiga sen atau 0,2 persen ke posisi USD 15.686 per ounce. Selama sepekan, harga perak merosot 0,8 persen. PT Best Profit

Indeks dolar AS turun tipis 0,1 persen ke posisi 95,55. Pada pekan lalu, indeks dolar AS merosot 0,6 persen. Pelemahan dolar AS dapat menarik minat untuk aset berdenominasi dolar AS seperti emas bagi pemegang mata uang lainnya.

Sumber
liputan6.com

bestprofit, pt bestprofit, best profit, pt best profit, best, pt best, bpf
bestprofit futures, best profit futures, pt bestprofit futures, pt best profit futures

PT BESTPROFIT FUTURES BANDUNG

Selasa, 15 Januari 2019

Harga Emas Menguat Pada Awal Pekan Ini


PT BEST PROFIT FUTURES BANDUNG, PT Bestprofit - Harga emas menguat pada awal pekan ini didorong bursa saham global dan dolar Amerika Serikat (AS) yang tertekan. Akan tetapi, harga emas di posisi USD 1.300 per ounce belum dapat diraih.

"Jelas perhatian ekonomi global pada awal pekan ini tertuju pada China. Untuk pertama kali secara bulanan ekspor China turun dalam dua tahun ini. Ketidakpastian data ekonomi di Eropa dan kekhawatiran Brexit juga menambah sentimen di pasar," ujar Analis Zaner Precious Metals dalam laporannya, seperti dikutip dari laman Marketwatch, Selasa (15/1/2019).

Harga emas untuk pengiriman Februari naik USD 1,8 atau 0,1 persen ke posisi USD 1.291,30 per ounce. Pada Jumat pekan lalu, harga emas menguat 0,3 persen secara mingguan.

Pada perdagangan harian, harga emas sentuh level tertinggi USD 1.296,60. Namun, gagal raih posisi psikologis USD 1.300. Posisi level tersebut yang dapat mendorong momentum kenaikan harga emas. Best Profit

Sementara itu, harga perak untuk pengiriman Maret bertambah tiga sen atau 0,2 persen ke posisi USD 15.686 per ounce. Selama sepekan, harga perak merosot 0,8 persen.

Indeks dolar AS turun tipis 0,1 persen ke posisi 95,55. Pada pekan lalu, indeks dolar AS merosot 0,6 persen. Pelemahan dolar AS dapat menarik minat untuk aset berdenominasi dolar AS seperti emas bagi pemegang mata uang lainnya.

Bursa saham global yang tertekan pada awal pekan juga menjadi pendorong kenaikan harga emas. Melemahnya data ekonomi China dengan ekspor dan impor pada Desember secara tak terduga merosot bebani pasar keuangan dan komoditas. Bestprofit

Melambatnya ekonomi China menghambat pertumbuhan global. Apalagi ditambah perang dagang antara AS-China. Melihat kondisi itu ada harapan harga emas dapat bergerak lebih tinggi. Hal itu mengingat emas sebagai aset safe haven di tengah prediksi gejolak pada 2019.

"Perdagangan emas terus menarik seiring meningkatnya selesar investor. Memang keprihatian meningkatnya ketegangan geopolitik dapat menjadi sentimen baru. Kami melihat harga emas capai di atas USD 1.300 akan segera terjadi,” ujar Ekonom Spartan Capital Securities, Peter Cardillo.

Sementara itu, raksasa tambang emas Newmont Mining Corp sepakat membeli Goldcorp Inc, salah satu perusahaan emas terbesar di dunia senilai USD 10 miliar. PT Best Profit

"Dengan pembelian Newmont Mining (Goldcorp) menambahkan elemen tambahan minat investasi di emas,” Analis Zaner Precious Metals.

Adapun harga logam mulia lainnya antara lain harga perak turun 1 persen ke posisi USD 2.635 per pound. Harga platinum untuk pengiriman April susut 1,9 persen ke posisi USD 802,50 per ounce. Harga palladium untuk pengiriman Maret bertambah 0,3 persen ke posisi USD 1.282 per ounce.

Sumber
liputan6.com

bestprofit, pt bestprofit, best profit, pt best profit, best, pt best, bpf
bestprofit futures, best profit futures, pt bestprofit futures, pt best profit futures

PT BESTPROFIT FUTURES BANDUNG

Senin, 14 Januari 2019

Harga Emas Menguat Didorong Dolar AS Tertekan


PT BEST PROFIT FUTURES BANDUNG, Bestprofit - Menyambut akhir pekan ini, harga emas menguat didorong dolar Amerika Serikat (AS) dan bursa saham AS atau wall street yang tertekan.

Harga emas untuk pengiriman Februari naik USD 2,10 atau 0,2 persen ke posisi USD 1.289,50 per ounce. Pada pekan ini, harga emas naik 0,3 persen tetapi gagal meraih level psikologis USD 1.300 per ounce.

Direktur pelaksana RBC Wealth Management, George Gero menuturkan, pelaku pasar mengharapkan harg a emas ke posisi USD 1.300 segera. Ini mengingat wall street yang tertekan dan pembelian emas baru-baru ini oleh bank sentral China dan Rusia untuk menopang mata uangnya.

"Selain itu menambah dukungan lebih lanjut untuk emas yaitu the Federal Reserve tidak terburu-buru menaikkan suku bunga akrena pelaku pasar melihat sulitnya menyelesaikan penutupan pemerintahan AS, masalah Brexit meningkat dan tarif perang dagang,” ujar dia, seperti dikutip dari laman Marketwatch, Sabtu (12/1/2019).

Ia menuturkan, harga emas dapat mencapai USD 1.300 untuk kontrak Februari bisa menjadi kabar baik. Gero menunjukkan kontrak harga emas untuk April merupakan kontrak paling aktif kedua dan diperdagangkan lebih tinggi USD 6 dari kontrak Februari. Harga emas untuk April menyentuh level tertinggi USD 1.302,10 pada Jumat pekan ini. PT Bestprofit

Analis menuturkan, pergerakan dolar AS juga masih menjadi faktor terbesar untuk emas. Indeks dolar AS hanya naik tipis kurang dari 0,1 persen meski secara mingguan melemah 0,6 persen juga membayangi gerak harga emas.

"Kami terus mengharapkan dolar AS menurun karena harapan kenaikan suku bunga the Federal Reserve berkurang," ujar Fawad Razaqzada, Analis Forex.com.

"Terlebih lagi kami pikir ada peluang bagus untuk pasar saham akan berjuang pada 2019. Ini karena perusahaan mungkin berjuang untuk mempertahankan tingkat keuntungan yang sama dengan kita lihat selama bertahun karena kelemahan baru-baru ini yang mencakup kondisi ekonomi di seluruh dunia,” ia menambahkan.

Adapun dolar AS telah melemah pada Januari di tengah harapan the Federal Reserve akan kurang agresif dari yang diperkirakan sebelumnya dalam kebijakan moneter. Dolar AS yang lemah dapat menjadi dampak positif untuk komoditas. Best Profit

Hal itu terutama tak berdenominasi dolar AS karena menjadikannya lebih murah untuk pembeli yang menggunakan mata uang lain.

Selain itu, pada Kamis pekan ini, pimpinan the Federal Reserve Jerome Powell kembali menekankan kalau bank sentral fleksibel dan sabar untuk mengubah kebijakan moneter jika prospek ekonomi memburuk.

Dia menuturkan, perkiraan kenaikan suku bunga sebanyak dua kali pada 2019 dengan syarat prospek yang sangat kuat.

Direktur Aberdeen Standard Investments, Maxwell Gold menuturkan, harga emas akan berada di kisaran USD 1.275-USD 1.325 pada 2019 yang dipengaruhi keputusan the Federal Reserve. Bank sentral AS diperkirakan hanya menaikkan sekali suku bunga pada 2019 dengan didorong kenaikan inflasi inti dan kekuatan pasar tenaga kerja yang terus menerus. PT Best Profit

Ia juga menilai, harga emas dapat sentuh USD 1.425 dengan catatan inflasi menguat. Apalagi the Federal Reserve juga menghentikan normalisasi suku bunga. Adapun harga emas dapat sentuh USD 1.100 jika the Federal Reserve menaikkan suku bunga sebanyak dua hingga tiga kali selama 2019. Hal tersebut dapat memperkuat dolar AS.

Sementara itu, harga logam lainnya yaitu harga perak naik kurang dari 0,1 persen ke posisi USD 15.656 per ounce. Selama sepekan, harga perak susut 0,8 persen. Harga tembaga menguat 0,9 persen menjadi USD 2.662 perpound. Harga platinum melemah satu persen menjadi USD 818 per ounce. Harga palladium naik 0,4 persen menjadi USD 1.278,70 per ounce.

Sumber
liputan6.com

bestprofit, pt bestprofit, best profit, pt best profit, best, pt best, bpf
bestprofit futures, best profit futures, pt bestprofit futures, pt best profit futures

PT BESTPROFIT FUTURES BANDUNG

Jumat, 11 Januari 2019

Harga Emas Tergelincir Pada Kamis Kemarin


PT BEST PROFIT FUTURES BANDUNG, Best Profit - Harga emas tergelincir pada Kamis (Jumat pagi WIB) karena dolar Amerika Serikat (AS) bangkit dari posisi terendah. Harga emas masih bertahan di bawah USD 1.300 per ounce.

Dilansir dari Reuters, Jumat (11/1/2019), harga emas di pasar spot  turun 0,4 persen menjadi USD  1.288,28 per ounce, setelah mencapai USD 1.297,08 di awal sesi. Harga emas berjangka AS turun tipis 0,4 persen menjadi 1.287,4 per ounce.

"Pergerakan harga emas hari ini didorong oleh dolar AS yang lebih tinggi, tetapi secara keseluruhan itu tidak mengubah sikap teknis pada aset," kata Michael Matousek, Head Trader dari Global Investors AS. Matousek mengatakan, investor kini terus mengamati untuk melihat apakah emas menembus level USD 1.300 atau USD 1.275. Bestprofit

Indeks dolar, yang melacak greenback terhadap mata uang utama, naik 0,4 persen, pulih dari level terendah tiga bulan. Dolar AS yang lebih kuat membuat emas lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya. "Emas telah melihat beberapa konsolidasi di bawah level psikologis USD 1.300," kata David Meger, Direktur Perdagangan Logam di High Ridge Futures.

"Ada beberapa dukungan dari The Fed yang cenderung meningkatkan suku bunga, namun di sisi lain sedikit lebih sedikit kebutuhan untuk safe haven karena kita telah melihat rebound pada ekuitas akhir-akhir ini." PT Bestprofit

Gubernur The Fed Jerome Powell mengatakan pada hari Kamis bahwa bank sentral AS memiliki kemampuan untuk bersabar pada kebijakan moneter dengan tidak menaikkan suku bunga acuan.

Pasar saham global telah meningkat untuk empat sesi sebelumnya, tetapi kehilangan semangat pada hari Kamis karena kejelasan terbatas dari pembicaraan perdagangan AS-China dan lesunya data ekonomi dari Tiongkok dan Prancis memicu kekhawatiran tentang ekonomi global. PT Best Profit

Tak hanya harga emas, logam lainnya seperti paladium juga turun 1,02 persen menjadi USD 1.312,99 per ounce, sesi setelah mencapai rekor tertinggi sepanjang masa USD Perak melemah hampir 1 persen menjadi USD 15,6 per ounce, sementara platinum turun 0,6 persen menjadi USD 820,2 per ounce.

Sumber
liputan6.com

bestprofit, pt bestprofit, best profit, pt best profit, best, pt best, bpf
bestprofit futures, best profit futures, pt bestprofit futures, pt best profit futures

PT BESTPROFIT FUTURES BANDUNG

Kamis, 10 Januari 2019

Harga Emas Menguat Seiring Dolar AS Melemah ke Posisi Terendah


PT BEST PROFIT FUTURES BANDUNG, PT Bestprofit - Harga emas menguat seiring dolar Amerika Serikat (AS) melemah ke posisi terendah dalam tiga bulan.

Hal itu dipicu pelaku pasar yang mempertimbangkan pernyataan pejabat bank sentral Amerika Serikat (AS) atau the Federal Reserve mengenai petunjuk laju kenaikan suku bunga bank sentral pada 2019.

Harga logam mulia memperpanjang kenaikan usai risalah pertemuan the Federal Reserve atau bank sentral AS. Pada pertemuan itu mengungkapkan kalau beberapa anggota the Federal Reserve ingin mempertahankan suku bunga pada Desember. Kabar tersebut semakin menekan dolar AS.

"Risalah bank sentral AS membantu mendorong kenaikan harga emas seperti yang diharapkan pelaku pasar. Sekarang mata tertuju kepada berita utama politik dan ekonomi," tutur Direktur Pelaksana RBC Wealth Management, George Gero, seperti dikutip dari laman Marketwatch, Kamis (10/1/2019).

Harga emas di Comex naik USD 6,10 atau 0,5 persen ke posisi USD 1.292 per ounce. Harga emas sempat sentuh posisi USD 1.293 usai risalah the Federal Reserve. Best Profit

Pada Rabu pekan ini, pimpinan the Federal Reserve Chicago Charles Evans menuturkan, kalau the Federal Reserve kemungkinan akhirnya mendorong sedikit kenaikan suku bunga bila prospek cerah dan suram.

Namun, pimpinan the Federal Reserve St Louis James Bullard menuturkan, ekonomi AS dapat didorong ke dalam resesi jika bank sentral terus maju dengan kenaikan suku bunga lebih banyak. Melihat kondisi itu, indeks dolar AS turun 0,7 persen ke posisi 95,20. Dolar AS tertekan mendorong kenaikan harga emas.

Sementara itu, pembicaraan perdagangan AS-China berakhir pada Rabu waktu setempat usai diperpanjang. Bursa saham global pun menguat dengan wall street catatkan kenaikan dalam empat sesi berturut-turut.

Bloomberg melaporkan, kalau pemerintahan AS di bawah pimpinan Presiden Donald Trump mengakhiri putaran pembicaraan perdagangan dengan komitmen China membeli lebih banyak produk pertanian, energi dan barang manufaktur dari AS. Bestprofit

Kepala Riset Insignia Consultans, Chintan Karnani menuturkan, harga emas dapat diuji sekali lagi di posisi USD 1.300. Harga emas sentuh lebih dari USD 1.300 dalam jangka pendek masih dapat dilihat.

“Harga emas harus diperdagangkan di posisi lebih dari USD 1.300 selama beberapa hari untuk menarik penutupan jangka pendek dan permintaan investasi baru. Jika emas tidak menembus USD 1.300 pada Jumat akan koreksi ke USD 1.257,” ujar dia seperti dikutip dari laman Marketwatch, Kamis (10/1/2019).

Melihat gambaran lebih besar, Analis Societe Generale optimistis pada prospek emas. "Kami percaya 2019 akan menjadi titik balik dan akan merekomendasikan investor mempertimbangkan untuk meningkatkan alokasi emas dalam portofolio mereka,” tulis Analis Societe Generale.

"Fundamental dan posisi harga emas belum dapat mendukung dalam beberapa tahun terakhir, sementara itu obligasi menjadi hambatan. Kelangkaan aset safe haven harus mendorong harga emas kembali bersinar,” tulis laporan Societe Generale. PT Best Profit

Adapun harga logam lainnya antara lain harga perak naik 0,1 persen menjadi USD 15.735 per ounce. Harga tembaga di posisi USD 2.657 per pound. Harga platinum untuk pengiriman April menguat 0,4 persen menjadi USD 825,30 per ounce. Harga palladium naik 0,6 persen ke posisi USD 1.269,40 per ounce.

Sumber
liputan6.com

bestprofit, pt bestprofit, best profit, pt best profit, best, pt best, bpf
bestprofit futures, best profit futures, pt bestprofit futures, pt best profit futures

PT BESTPROFIT FUTURES BANDUNG

Rabu, 09 Januari 2019

Harga Emas Turun Karena Pulihnya Nilai Tukar Dolar AS


PT BEST PROFIT FUTURES BANDUNG, Bestprofit - Harga emas turun pada perdagangana Selasa karena nilai tukar dolar AS sedikit pulih dari posisi terendah. Selain itu, sentimen lain penekan harga emas adalah kesepakatan perdagangan antara Amerika Serikat (AS) dengan China yang membuat instrumen emas kurang menarik.

Mengutip Reuters, Rabu (9/1/2019), harga emas di pasar spot tergelincir 0,5 persen menjadi USD 1.282,15 per punce pada pukul 13.03 waktu New York. Sedangkan harga emas berjangka AS juga 0,5 persen lebih rendah ke level USD 1.283,90 per ounce.

Indeks dolar naik 0,2 persen terhadap beberapa mata uang utama dunia lainnya, setelah jatuh ke level terendah sejak 22 Oktober di sesi sebelumnya.

"Saat ini dolar AS tengah pulih, yang merupakan salah satu alasan harga emas lebih rendah," kata analis ABN AMRO Georgette Boele. PT Bestprofit

"Pada saat yang sama, pasar gelisah menjelang diskusi yang terjadi antara AS dan China." lanjut dia.

Pasar saham juga diperdagangkan lebih tinggi karena investor mengantisipasi pembiaraan perdagangan antara China dengan AS.

Faktor lain yang mendoronng pelemahan harga emas adalah rencana Bank Sentral AS atau the Federal Reserve (the Fed) akan menghentikan pengetatan kebijakan moneternya jika pertumbuhan ekonomi melambat juga mendorong penguatan harga emas.

Sebelumnya, harga emas sempat menyentuh angka USD 1.300 per ounce pada pekan lalu. Sayangnya, pada Jumat lalu harga emas kembali melemah yang salah satu penyebabnya adalah aksi jual investor. Best Profit

Mengutip Kitco, Senin (7/1/2019), harga emas mengalami tekanan di akhir pekan lalu karena aksi jual investor setelah membaiknya data-data ekonomi Amerika Serikat (AS).

"Sebenarnya harga emas telah menjalani laju yang sangat baik pada pekan lalu dengan menuju USD 1.300 per ounce. Namun laporan tenaga kerja membuat komoditas tersebut langsung tertekan," jelas analis Mitsubishi Jonathan Butler mengatakan kepada Kitco.

Laporan tenaga kerja AS yang terbaru menunjukkan bahwa terdapat lapangan kerja baru pada Desember sebesar 312 ribu pekerjaan. Angka tersebut jauh di atas konsensus analis dan ekonomi yang ada di angka 176 ribu pekerjaan. PT Best Profit

Sedangkan untuk pendapatan rata-rata per jam juga mengalami peningkatan sebesar 11 sen atau kurang lebih 0,4 persen.

"Dengan sinyal-sinyal ekonomi yang kuat tersebut membuat banyak orang yakin bahwa Bank Sentral AS atau the Federa Reserve (the Fed) tidak akan mengubah rencana kenaikan suku bunga," kepala strategi global TD Securities, Bart Melek.

Untuk pekan ini para analis memperkirakan bahwa masih ada kemungkinan harga emas akan kembali ke level USD 1.300 per ounce. Ada banyak alasan yang mendasarinya.

Direktur RBC Wealth Management George Gero mengatakan, volatilitas yanag cukup besar di saham, kekhawatiran akan Brexit, politik di AS dan kekhawatiran perlambatan global semua berkontribusi pada kinerja emas yang lebih baik.

"Meskipun ada kemungkinan kenaikan suku bunga akan sedikit ditahan sepertinya tidak akan membuat investor menghindari emas," kata Gero.

Sumber
liputan6.com

bestprofit, pt bestprofit, best profit, pt best profit, best, pt best, bpf
bestprofit futures, best profit futures, pt bestprofit futures, pt best profit futures

PT BESTPROFIT FUTURES BANDUNG

Selasa, 08 Januari 2019

Harga Emas Naik dan Paldium Mencapai Rekor Tertinggi


PT BEST PROFIT FUTURES BANDUNG, Best Profit - Harga emas naik dan paladium mencapai rekor tertinggi pada perdagangan Senin karena dolar AS mengalami tekanan.

Ekspektasi bahwa Bank Sentral AS atau the Federal Reserve (the Fed) akan menghentikan siklus kenaikan suku bunga pada tahun ini menjadi penyebab pelemahan dolar AS dan mengangkat permintaan akan logam mulia.

Mengutip Reuters, Selasa (8/1/2019), harga emas di pasar spot naik sekitar 0,6 persen ke level USD 1.292,41 per ounce pada pukul 12.54 Waktu New York. Sedangkan harga emas berjangka AS naik 0,6 persen menjadi USD 1.293,90 per ounce.

"Logam mulia mampu terangkat cukup baik karena pelonggaran kebijakan yang dikeluarkan oleh Bank Sentral AS," jelas analis ING Warren Patterson.

Gubernur The Fed Jerome Powell pada Jumat lalu mengatakkan bahwa Bank Sentral AS akan lebih sensitif pada risiko penurunan di pasar dan mengatakan bahwa mereka siap mengubah kebijakan. Bestprofit

"Kami melihat pembeli kembali ke pasar emas," kata analis Saxo Bank, Ole Hansen. Menurutnya, pelemahan dolar AS mendukung harga emas.

Untuk diketahui, harga emas sempat menyentuh angka USD 1.300 per ounce pada pekan lalu. Sayangnya, pada Jumat lalu harga emas kembali melemah yang salah satu penyebabnya adalah aksi jual investor.

Mengutip Kitco, Senin (7/1/2019), harga emas mengalami tekanan di akhir pekan lalu karena aksi jual investor setelah membaiknya data-data ekonomi Amerika Serikat (AS).

"Sebenarnya harga emas telah menjalani laju yang sangat baik pada pekan lalu dengan menuju USD 1.300 per ounce. Namun laporan tenaga kerja membuat komoditas tersebut langsung tertekan," jelas analis Mitsubishi Jonathan Butler mengatakan kepada Kitco. PT Bestprofit

Laporan tenaga kerja AS yang terbaru menunjukkan bahwa terdapat lapangan kerja baru pada Desember sebesar 312 ribu pekerjaan. Angka tersebut jauh di atas konsensus analis dan ekonomi yang ada di angka 176 ribu pekerjaan.

Sedangkan untuk pendapatan rata-rata per jam juga mengalami peningkatan sebesar 11 sen atau kurang lebih 0,4 persen.

"Dengan sinyal-sinyal ekonomi yang kuat tersebut membuat banyak orang yakin bahwa Bank Sentral AS atau the Federa Reserve (the Fed) tidak akan mengubah rencana kenaikan suku bunga," kepala strategi global TD Securities, Bart Melek.

Untuk pekan ini para analis memperkirakan bahwa masih ada kemungkinan harga emas akan kembali ke level USD 1.300 per ounce. Ada banyak alasan yang mendasarinya. PT Best Profit

Direktur RBC Wealth Management George Gero mengatakan, volatilitas yanag cukup besar di saham, kekhawatiran akan Brexit, politik di AS dan kekhawatiran perlambatan global semua berkontribusi pada kinerja emas yang lebih baik.

"Meskipun ada kemungkinan kenaikan suku bunga akan sedikit ditahan sepertinya tidak akan membuat investor menghindari emas," kata Gero.

Sumber
liputan6.com

bestprofit, pt bestprofit, best profit, pt best profit, best, pt best, bpf
bestprofit futures, best profit futures, pt bestprofit futures, pt best profit futures

PT BESTPROFIT FUTURES BANDUNG

Senin, 07 Januari 2019

Harga Emas Sempat Menyentuh Angka USD 1.300


PT BEST PROFIT FUTURES BANDUNG, PT Bestprofit - Harga emas sempat menyentuh angka USD 1.300 per ounce pada pekan lalu. Sayangnya, pada Jumat lalu harga emas kembali melemah yang salah satu penyebabnya adalah aksi jual investor.

Mengutip Kitco, Senin (7/1/2019), harga emas mengalami tekanan di akhir pekan lalu karena aksi jual investor setelah membaiknya data-data ekonomi Amerika Serikat (AS).

"Sebenarnya harga emas telah menjalani laju yang sangat baik pada pekan lalu dengan menuju USD 1.300 per ounce. Namun laporan tenaga kerja membuat komoditas tersebut langsung tertekan," jelas analis Mitsubishi Jonathan Butler mengatakan kepada Kitco.

Laporan tenaga kerja AS yang terbaru menunjukkan bahwa terdapat lapangan kerja baru pada Desember sebesar 312 ribu pekerjaan. Angka tersebut jauh di atas konsensus analis dan ekonomi yang ada di angka 176 ribu pekerjaan. Best Profit

Sedangkan untuk pendapatan rata-rata per jam juga mengalami peningkatan sebesar 11 sen atau kurang lebih 0,4 persen.

"Dengan sinyal-sinyal ekonomi yang kuat tersebut membuat banyak orang yakin bahwa Bank Sentral AS atau the Federa Reserve (the Fed) tidak akan mengubah rencana kenaikan suku bunga," kepala strategi global TD Securities, Bart Melek.

Untuk pekan ini para analis memperkirakan bahwa masih ada kemungkinan harga emas akan kembali ke level USD 1.300 per ounce. Ada banyak alasan yang mendasarinya. Bestprofit

Direktur RBC Wealth Management George Gero mengatakan, volatilitas yanag cukup besar di saham, kekhawatiran akan Brexit, politik di AS dan kekhawatiran perlambatan global semua berkontribusi pada kinerja emas yang lebih baik.

"Meskipun ada kemungkinan kenaikan suku bunga akan sedikit ditahan sepertinya tidak akan membuat investor menghindari emas," kata Gero.

Sebelumnya, harga emas dunia turun dari posisi puncak dalam lebih dari enam bulan pada awal sesi perdagangan. Penyebabnya laporan data pekerjaan AS yang kuat meredakan beberapa kekhawatiran tentang ekonomi dunia yang sedang sakit. Sementara harga paladium menembus level kunci USD 1.300 untuk pertama kalinya. PT Best Profit


Melansir laman Reuters, Sabtu (5/1/2019), harga emas di pasar spot tergelincir 0,8 persen menjadi USD 1.283,86 per ounce, setelah turun menjadi USD 1,276.40. Namun harga logam mulia berada di jalur kenaikan mingguan ketiga berturut-turut, sekitar 0,2 persen. Harga emas sempat menyentuh level tertinggi sejak pertengahan Juni di USD 1.298,42 pada hari sebelumnya.

Sementara harga emas berjangka AS turun 0,7 persen ke posisi USD 1.285,80 per ounce, setelah secara singkat melampaui level psikologis USD 1.300 per ounce di awal sesi.

"Komoditas, industri dan mata uang telah pulih, karena itu logam mulia yang telah menjadi pilihan aman seperti emas, perak telah kembali berubah pada hari ini," kata David Meger, Direktur Perdagangan Logam di High Ridge Futures.

Harga, kata dia juga dipengaruhi keluarnya data penggajian yang lebih kuat dari perkiraan."Data menunjukkan bahwa pengusaha AS mempekerjakan sebagian besar pekerja dalam 10 bulan pada bulan Desember, menunjukkan kekuatan berkelanjutan dalam ekonomi yang dapat menenangkan kekhawatiran perlambatan tajam dalam pertumbuhan," tambahnya.

"Laporan pekerjaan AS hari ini melempar lebih banyak ketidakpastian ke arah kebijakan moneter Federal Reserve, yang telah dianggap suram," tulis Jim Wyckoff, analis senior di Kitco Metals, dalam sebuah catatan.

Gubernur The Fed Jerome Powell pada hari Jumat akhirnya berbicara untuk meredakan kekhawatiran pasar keuangan tentang perlambatan ekonomi AS. Dia mengatakan bahwa bank sentral akan peka terhadap risiko penurunan yang dipatok pasar.

Pernyataan Powell mengirim investor ke aset berisiko seperti saham, yang menguat di tengah harapan pembicaraan perdagangan mendatang antara Amerika Serikat dan China. Kondisi ini pun semakin menekan emas.

Sumber
liputan6.com

bestprofit, pt bestprofit, best profit, pt best profit, best, pt best, bpf
bestprofit futures, best profit futures, pt bestprofit futures, pt best profit futures

PT BESTPROFIT FUTURES BANDUNG

Jumat, 04 Januari 2019

Harga Emas Naik ke Posisi Tertinggi


PT BEST PROFIT FUTURES BANDUNG, Bestprofit - Harga emas naik ke posisi tertinggi dalam 6-1/2 bulan sehingga bergerak mendekati level USD 1.300 per ounce. Pendorongnya adalah kekhawatiran tentang perlambatan ekonomi mencengkeram pasar global dan memicu permintaan logam mulia.

Melansir laman Reuters, Jumat (4/1/2019), harga emas di pasar spot naik 0,6 persen menjadi USD 1.291,76 per ounce, setelah sempat menyentuh USD 1.292.90, tertinggi sejak 15 Juni. Adapun emas berjangka AS menetap 0,8 persen menjadi USD 1.294,80 per ounce.

"Harga emas overbought pada sebagian besar perdagangan, pasar akan mencari posisi USD 1.300 lebih cepat dari yang diharapkan," kata Analis Saxo Bank, Ole Hansen.

"Jika tema kuartal keempat adalah dolar dan saham yang lebih rendah, emas kemungkinan akan menembus lebih tinggi dan mengarahkan pandangan pada posisi tertinggi sebelumnya di sekitar USD 1.380," dia menambahkan. Peringatan Apple Inc tentang pendapatan mengguncang pasar keuangan, di tengah latar belakang kekhawatiran perlambatan pertumbuhan ekonomi dan perusahaan global.

Emas secara tradisional dianggap sebagai investasi yang aman selama masa ketidakpastian, dan melemahnya Dolar AS telah menambah permintaan untuk logam mulia dengan membuatnya lebih murah bagi pemegang mata uang lainnya. PT Bestprofit

Emas dalam mata uang pound sterling mencapai 1.031,89 per ounce pada hari itu, tertinggi sejak 8 September 2017. Sementara dalam euro naik menjadi 1.137,47 euro, tertinggi sejak 9 Juni 2017.

"Kinerja emas dalam mata uang selain dolar AS didorong oleh kinerja mata uang ini terhadap dolar," kata analis Julius Baer, ​​Carsten Menke.

"Kami melihat pasar emas dalam pemulihan jangka panjang, didorong oleh kombinasi normalisasi sentimen pasar, melemahnya dolar AS dan permintaan investasi yang kembali."

Refleksi dari meningkatnya minat terhadap emas batangan, kepemilikan SPDR Gold Trust, dana yang diperdagangkan di bursa emas terbesar dunia, naik menjadi 795,31 ton, tertinggi sejak awal Agustus. Best Profit

"Volatilitas pasar baru-baru ini telah mengkonfirmasi bahwa emas tetap merupakan aset safe haven dan logam kuning membantu mengurangi volatilitas dalam portofolio," kata Giovanni Staunovo, seorang analis di UBS.

"Harga emas telah berperilaku seperti yang Anda harapkan selama periode ketidakpastian baru-baru ini, naik karena ekspektasi pengetatan Fed tahun depan telah dipotong tajam dan ekuitas telah dijual." Emas secara singkat memangkas beberapa kenaikan di awal sesi setelah data menunjukkan gaji swasta AS meningkat paling tinggi dalam hampir dua tahun pada Desember.

Di antara logam mulia lainnya, harga paladium naik 0,6 persen menjadi USD 1.262,70 per ons, sedangkan platinum naik 0,4 persen menjadi USD 797,20 per ons. Sementara harga perak naik 1,2 persen menjadi USD 15,70 per ounce, setelah naik ke level tertinggi sejak 17 Juli.

Harga emas mampu menguat pada awal perdagangan 2019. Bahkan harga emas menyentuh posisi tertinggi sejak pertengahan Juni. Harga emas untuk pengiriman Februari naik USD 2,8 atau 0,2 persen ke posisi UD 1.284,10 per ounce. Berdasarkan data FactSet data, harga tersebut tertinggi sejak 14 Juni. Bursa saham Asia yang tertekan dan gejolak di wall street menjadi pendorong pelaku pasar untuk membeli emas. Pelaku pasar juga mengabaikan penguatan dolar Amerika Serikat (AS). PT Best Profit

Sepanjang 2018, harga emas turun dua persen. Pada akhir Desember, harga emas naik 4,6 persen. Sementara itu, harga perak juga ikut menguat. Harga perak naik 0,7 persen ke posisi USD 15.649 per ounce. Sepanjang 2018, harga perak melemah 9,4 persen. Sedangkan selama Desember, harga perak naik 9,4 persen.

"Mengawali 2018 dengan volatilitas. Kami melihat ketidakpastian politik dan ekonomi pada 2018 akan berlanjut pada 2019. Ini dapat dukung harga emas," ujar Direktur Riset GoldCore, Mark O’Bryne seperti dikutip dari laman Marketwatch, Kamis (3/1/2019).

Ia menambahkan, harga emas akan positif pada Januari 2019. Kondisi pasar pun akan mendukung pergerakan harga emas pada 2019. Sementara itu, Senior Analis Kitco, Jim Wyckoff menuturkan, pergerakan harga emas di awal 2019 didorong pembelian sebagai aset sava haven dan wall street masih bergejolak.

"Penutupan harga emas di posisi resistance di level psikologis USD 1.300, ini dapat menarik pelaku pasar," kata dia. Selain itu, bursa saham global juga merespons negatif data ekonomi China melemah. Indeks China Caixin manufaktur turun ke posisi 49,7 pada Desember. Ini untuk pertama kali sektor tersebut kontraksi.

Adapun harga logam lainnya antara lain harga tembaga turun 0,3 persen ke posisi  USD 2.623 per pound. Harga platinum untuk pengiriman April mendaki 0,4 persen ke posisi USD 804 per ounce. Harga palladium naik 0,1 persen ke posisi USD 1.198,80 per ounce.

Sumber
liputan6.com

bestprofit, pt bestprofit, best profit, pt best profit, best, pt best, bpf
bestprofit futures, best profit futures, pt bestprofit futures, pt best profit futures

PT BESTPROFIT FUTURES BANDUNG

Kamis, 03 Januari 2019

Harga Emas Mampu Menguat Pada Awal 2019


PT BEST PROFIT FUTURES BANDUNG, Best Profit - Harga emas mampu menguat pada awal perdagangan 2019. Bahkan harga emas menyentuh posisi tertinggi sejak pertengahan Juni.

Harga emas untuk pengiriman Februari naik USD 2,8 atau 0,2 persen ke posisi UD 1.284,10 per ounce. Berdasarkan data FactSet data, harga tersebut tertinggi sejak 14 Juni. Bursa saham Asia yang tertekan dan gejolak di wall street menjadi pendorong pelaku pasar untuk membeli emas. Pelaku pasar juga mengabaikan penguatan dolar Amerika Serikat (AS).

Sepanjang 2018, harga emas turun dua persen. Pada akhir Desember, harga emas naik 4,6 persen. Sementara itu, harga perak juga ikut menguat. Harga perak naik 0,7 persen ke posisi USD 15.649 per ounce. Sepanjang 2018, harga perak melemah 9,4 persen. Sedangkan selama Desember, harga perak naik 9,4 persen. Bestprofit

"Mengawali 2018 dengan volatilitas. Kami melihat ketidakpastian politik dan ekonomi pada 2018 akan berlanjut pada 2019. Ini dapat dukung harga emas," ujar Direktur Riset GoldCore, Mark O’Bryne seperti dikutip dari laman Marketwatch, Kamis (3/1/2019).

Ia menambahkan, harga emas akan positif pada Januari 2019. Kondisi pasar pun akan mendukung pergerakan harga emas pada 2019. Sementara itu, Senior Analis Kitco, Jim Wyckoff menuturkan, pergerakan harga emas di awal 2019 didorong pembelian sebagai aset sava haven dan wall street masih bergejolak. PT Bestprofit

"Penutupan harga emas di posisi resistance di level psikologis USD 1.300, ini dapat menarik pelaku pasar," kata dia.

Selain itu, bursa saham global juga merespons negatif data ekonomi China melemah. Indeks China Caixin manufaktur turun ke posisi 49,7 pada Desember. Ini untuk pertama kali sektor tersebut kontraksi. PT Best Profit

Adapun harga logam lainnya antara lain harga tembaga turun 0,3 persen ke posisi  USD 2.623 per pound. Harga platinum untuk pengiriman April mendaki 0,4 persen ke posisi USD 804 per ounce. Harga palladium naik 0,1 persen ke posisi USD 1.198,80 per ounce..

Sumber
liputan6.com

bestprofit, pt bestprofit, best profit, pt best profit, best, pt best, bpf
bestprofit futures, best profit futures, pt bestprofit futures, pt best profit futures

PT BESTPROFIT FUTURES BANDUNG

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...