PT BEST PROFIT FUTURES BANDUNG, Bestprofit - Harga emas naik ke posisi tertinggi dalam 6-1/2 bulan sehingga
bergerak mendekati level USD 1.300 per ounce. Pendorongnya adalah kekhawatiran
tentang perlambatan ekonomi mencengkeram pasar global dan memicu permintaan
logam mulia.
Melansir laman Reuters, Jumat (4/1/2019), harga emas di pasar spot
naik 0,6 persen menjadi USD 1.291,76 per ounce, setelah sempat menyentuh USD
1.292.90, tertinggi sejak 15 Juni. Adapun emas berjangka AS menetap 0,8 persen
menjadi USD 1.294,80 per ounce.
"Harga emas overbought pada sebagian besar perdagangan, pasar
akan mencari posisi USD 1.300 lebih cepat dari yang diharapkan," kata
Analis Saxo Bank, Ole Hansen.
"Jika tema kuartal keempat adalah dolar dan saham yang lebih
rendah, emas kemungkinan akan menembus lebih tinggi dan mengarahkan pandangan
pada posisi tertinggi sebelumnya di sekitar USD 1.380," dia menambahkan.
Peringatan Apple Inc tentang pendapatan mengguncang pasar keuangan, di tengah
latar belakang kekhawatiran perlambatan pertumbuhan ekonomi dan perusahaan
global.
Emas secara tradisional dianggap sebagai investasi yang aman selama
masa ketidakpastian, dan melemahnya Dolar AS telah menambah permintaan untuk
logam mulia dengan membuatnya lebih murah bagi pemegang mata uang lainnya. PT Bestprofit
Emas dalam mata uang pound sterling mencapai 1.031,89 per ounce pada
hari itu, tertinggi sejak 8 September 2017. Sementara dalam euro naik menjadi
1.137,47 euro, tertinggi sejak 9 Juni 2017.
"Kinerja emas dalam mata uang selain dolar AS didorong oleh
kinerja mata uang ini terhadap dolar," kata analis Julius Baer, Carsten
Menke.
"Kami melihat pasar emas dalam pemulihan jangka panjang, didorong
oleh kombinasi normalisasi sentimen pasar, melemahnya dolar AS dan permintaan
investasi yang kembali."
Refleksi dari meningkatnya minat terhadap emas batangan, kepemilikan
SPDR Gold Trust, dana yang diperdagangkan di bursa emas terbesar dunia, naik
menjadi 795,31 ton, tertinggi sejak awal Agustus. Best Profit
"Volatilitas pasar baru-baru ini telah mengkonfirmasi bahwa emas
tetap merupakan aset safe haven dan logam kuning membantu mengurangi
volatilitas dalam portofolio," kata Giovanni Staunovo, seorang analis di
UBS.
"Harga emas telah berperilaku seperti yang Anda harapkan selama
periode ketidakpastian baru-baru ini, naik karena ekspektasi pengetatan Fed
tahun depan telah dipotong tajam dan ekuitas telah dijual." Emas secara
singkat memangkas beberapa kenaikan di awal sesi setelah data menunjukkan gaji
swasta AS meningkat paling tinggi dalam hampir dua tahun pada Desember.
Di antara logam mulia lainnya, harga paladium naik 0,6 persen menjadi
USD 1.262,70 per ons, sedangkan platinum naik 0,4 persen menjadi USD 797,20 per
ons. Sementara harga perak naik 1,2 persen menjadi USD 15,70 per ounce, setelah
naik ke level tertinggi sejak 17 Juli.
Harga emas mampu menguat pada awal perdagangan 2019. Bahkan harga emas
menyentuh posisi tertinggi sejak pertengahan Juni. Harga emas untuk pengiriman
Februari naik USD 2,8 atau 0,2 persen ke posisi UD 1.284,10 per ounce.
Berdasarkan data FactSet data, harga tersebut tertinggi sejak 14 Juni. Bursa
saham Asia yang tertekan dan gejolak di wall street menjadi pendorong pelaku
pasar untuk membeli emas. Pelaku pasar juga mengabaikan penguatan dolar Amerika
Serikat (AS). PT Best Profit
Sepanjang 2018, harga emas turun dua persen. Pada akhir Desember,
harga emas naik 4,6 persen. Sementara itu, harga perak juga ikut menguat. Harga
perak naik 0,7 persen ke posisi USD 15.649 per ounce. Sepanjang 2018, harga
perak melemah 9,4 persen. Sedangkan selama Desember, harga perak naik 9,4
persen.
"Mengawali 2018 dengan volatilitas. Kami melihat ketidakpastian
politik dan ekonomi pada 2018 akan berlanjut pada 2019. Ini dapat dukung harga
emas," ujar Direktur Riset GoldCore, Mark O’Bryne seperti dikutip dari
laman Marketwatch, Kamis (3/1/2019).
Ia menambahkan, harga emas akan positif pada Januari 2019. Kondisi
pasar pun akan mendukung pergerakan harga emas pada 2019. Sementara itu, Senior
Analis Kitco, Jim Wyckoff menuturkan, pergerakan harga emas di awal 2019
didorong pembelian sebagai aset sava haven dan wall street masih bergejolak.
"Penutupan harga emas di posisi resistance di level psikologis
USD 1.300, ini dapat menarik pelaku pasar," kata dia. Selain itu, bursa
saham global juga merespons negatif data ekonomi China melemah. Indeks China
Caixin manufaktur turun ke posisi 49,7 pada Desember. Ini untuk pertama kali
sektor tersebut kontraksi.
Adapun harga logam lainnya antara lain harga tembaga turun 0,3 persen
ke posisi USD 2.623 per pound. Harga
platinum untuk pengiriman April mendaki 0,4 persen ke posisi USD 804 per ounce.
Harga palladium naik 0,1 persen ke posisi USD 1.198,80 per ounce.
Sumber
liputan6.com
bestprofit, pt
bestprofit, best profit, pt best profit, best, pt best, bpf
bestprofit futures,
best profit futures, pt bestprofit futures, pt best profit futures
PT BESTPROFIT FUTURES BANDUNG
Tidak ada komentar:
Posting Komentar