PT BEST PROFIT FUTURES BANDUNG, PT Bestprofit - Harga emas sempat menyentuh angka USD 1.300 per ounce pada
pekan lalu. Sayangnya, pada Jumat lalu harga emas kembali melemah yang salah
satu penyebabnya adalah aksi jual investor.
Mengutip Kitco, Senin (7/1/2019), harga emas mengalami tekanan di
akhir pekan lalu karena aksi jual investor setelah membaiknya data-data ekonomi
Amerika Serikat (AS).
"Sebenarnya harga emas telah menjalani laju yang sangat baik pada
pekan lalu dengan menuju USD 1.300 per ounce. Namun laporan tenaga kerja
membuat komoditas tersebut langsung tertekan," jelas analis Mitsubishi
Jonathan Butler mengatakan kepada Kitco.
Laporan tenaga kerja AS yang terbaru menunjukkan bahwa terdapat
lapangan kerja baru pada Desember sebesar 312 ribu pekerjaan. Angka tersebut
jauh di atas konsensus analis dan ekonomi yang ada di angka 176 ribu pekerjaan. Best Profit
Sedangkan untuk pendapatan rata-rata per jam juga mengalami
peningkatan sebesar 11 sen atau kurang lebih 0,4 persen.
"Dengan sinyal-sinyal ekonomi yang kuat tersebut membuat banyak
orang yakin bahwa Bank Sentral AS atau the Federa Reserve (the Fed) tidak akan
mengubah rencana kenaikan suku bunga," kepala strategi global TD
Securities, Bart Melek.
Untuk pekan ini para analis memperkirakan bahwa masih ada kemungkinan
harga emas akan kembali ke level USD 1.300 per ounce. Ada banyak alasan yang
mendasarinya. Bestprofit
Direktur RBC Wealth Management George Gero mengatakan, volatilitas
yanag cukup besar di saham, kekhawatiran akan Brexit, politik di AS dan
kekhawatiran perlambatan global semua berkontribusi pada kinerja emas yang
lebih baik.
"Meskipun ada kemungkinan kenaikan suku bunga akan sedikit
ditahan sepertinya tidak akan membuat investor menghindari emas," kata
Gero.
Sebelumnya, harga emas dunia turun dari posisi puncak dalam lebih dari
enam bulan pada awal sesi perdagangan. Penyebabnya laporan data pekerjaan AS
yang kuat meredakan beberapa kekhawatiran tentang ekonomi dunia yang sedang
sakit. Sementara harga paladium menembus level kunci USD 1.300 untuk pertama
kalinya. PT Best Profit
Melansir laman Reuters, Sabtu (5/1/2019), harga emas di pasar spot
tergelincir 0,8 persen menjadi USD 1.283,86 per ounce, setelah turun menjadi
USD 1,276.40. Namun harga logam mulia berada di jalur kenaikan mingguan ketiga
berturut-turut, sekitar 0,2 persen. Harga emas sempat menyentuh level tertinggi
sejak pertengahan Juni di USD 1.298,42 pada hari sebelumnya.
Sementara harga emas berjangka AS turun 0,7 persen ke posisi USD
1.285,80 per ounce, setelah secara singkat melampaui level psikologis USD 1.300
per ounce di awal sesi.
"Komoditas, industri dan mata uang telah pulih, karena itu logam
mulia yang telah menjadi pilihan aman seperti emas, perak telah kembali berubah
pada hari ini," kata David Meger, Direktur Perdagangan Logam di High Ridge
Futures.
Harga, kata dia juga dipengaruhi keluarnya data penggajian yang lebih
kuat dari perkiraan."Data menunjukkan bahwa pengusaha AS mempekerjakan
sebagian besar pekerja dalam 10 bulan pada bulan Desember, menunjukkan kekuatan
berkelanjutan dalam ekonomi yang dapat menenangkan kekhawatiran perlambatan
tajam dalam pertumbuhan," tambahnya.
"Laporan pekerjaan AS hari ini melempar lebih banyak
ketidakpastian ke arah kebijakan moneter Federal Reserve, yang telah dianggap
suram," tulis Jim Wyckoff, analis senior di Kitco Metals, dalam sebuah
catatan.
Gubernur The Fed Jerome Powell pada hari Jumat akhirnya berbicara
untuk meredakan kekhawatiran pasar keuangan tentang perlambatan ekonomi AS. Dia
mengatakan bahwa bank sentral akan peka terhadap risiko penurunan yang dipatok
pasar.
Pernyataan Powell mengirim investor ke aset berisiko seperti saham,
yang menguat di tengah harapan pembicaraan perdagangan mendatang antara Amerika
Serikat dan China. Kondisi ini pun semakin menekan emas.
Sumber
liputan6.com
bestprofit, pt
bestprofit, best profit, pt best profit, best, pt best, bpf
bestprofit futures,
best profit futures, pt bestprofit futures, pt best profit futures
PT BESTPROFIT FUTURES BANDUNG
Tidak ada komentar:
Posting Komentar