<<<< SELAMAT DATANG DI BLOG PT.BESTPROFIT FUTURES CABANG BANDUNG >>>>

Rabu, 20 April 2022

Usai Sentuh USD 2.000, Emas Jatuh 1 Persen


 

PT BEST PROFIT FUTURES BANDUNG, PT Bestprofit – Harga emas melemah pada penutupan perdagangan hari Selasa (Rabu pagi waktu Jakarta). Pelemahan harga emas terjadi setelah menyentuh level resisten di angka USD 2.000 per ounce pada perdagangan sesi sebelumnya.

 

Pelemahan harga emas ini dipengaruhi oleh kenaikan nilai tukar dolar AS ke level tertinggi dalam dua tahun dan juga pelemahan daya tarik emas batangan.

 

Mengutip CNBC, Rabu (20/4/2022), harga emas di pasar spot turun 1,52 persen ke level USD 1.948,46 per ounce. Sementara harga emas berjangka AS turun 1,8 persen menjadi USD 1,950,7 per ounce.

 

Dolar menguat ke level tertinggi sejak April 2020 karena investor bersiap dengan rencana beberapa kenaikan suku bunga yang akan dijalankan oleh Bank Sentral AS atau The Federal Reserve (The Fed). Bank Sentral AS memang telah memberikan sinyal untuk menaikkan bunga acuan secara agresif untuk mengendalikan lonjakan inflasi.

 

Sementara itu daya tarik emas batangan yang dianggap sebagai penyimpan nilai yang aman selama masa krisis politik dan ekonomi sedikit mengalami penurunan.

 

Nilai tukar dolar AS yang lebih kuat membuat emas yang dibeli dengan dolar AS jadi lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya.

 

Sementara itu, imbal hasil obligasi AS berjangka waktu 10 tahun turun dari posisi tertinggi baru-baru ini. Hal ini juga membeirkan tekanan terhadap harga emas yang tidak memberikan imbal hasil.

 

"Sekarang kami telah menguji mendekati USD 2.000, ini akan menjadi sedikit pembuka mata terhadap pembeli emas yang lebih tradisional dan lebih banyak pemain tipe momentum, dengan kekhawatiran resesi di AS juga menempatkan emas untuk naik lebih tinggi dalam jangka menengah," kata Managing Partner di SPI Asset Management Stephen Innes.

 

Sentuh Level Tertinggi

Pada perdagangan sehari sebelumnya, harga emas dunia naik ke level tertinggi dalam satu bulan, sedikit lagi menggapai level USD 2.000 per ons. Lonjakan harga emas dunia dipicu kekhawatiran seputar konflik Rusia-Ukraina dan meningkatnya tekanan inflasi meningkatkan minat terhadap logam mulia.

 

Melansir laman CNBC, Selasa (19/4/2022), harga emas di pasar spot naik 0,1 persen menjadi USD 1.976,56 per ons.

 

Ini setelah sebelumnya harga emas mencapai level tertinggi sejak 11 Maret di USD 1.998,10. Adapun harga emas berjangka AS naik 0,6 persen menjadi USD 1.986,4.

 

Kenaikan emas sempat tertahan di akhir sesi oleh lonjakan imbal hasil Treasury AS 10-tahun dan menguatnya Dolar AS, yang menumpulkan selera untuk emas di antara pembeli luar negeri.

 

"Peningkatan kecil dalam ketegangan karena perang Rusia-Ukraina dengan tekanan inflasi di seluruh papan meningkatkan permintaan safe-haven untuk emas," kata David Meger, direktur perdagangan logam di High Ridge Futures.

 

Dikatakan jika kekhawatiran atas pukulan ekonomi dari pembatasan yang dipimpin Covid di China juga mendukung logam.

 

Meskipun kekhawatiran akan melonjaknya inflasi meningkatkan daya tarik safe-haven emas, kenaikan suku bunga untuk meredam harga yang lebih tinggi dapat merusak permintaan logam karena biaya peluang yang lebih tinggi untuk menahan emas batangan yang tidak memberikan imbal hasil.

 

Sumber

liputan6.com

 

lowonganlowongan kerjalowongan kerja bandungloker bandung

best profit, bestprofit, pt bestprofit, pt best profit, best, pt best, bpf

pt bpf, bestprofit futures, pt bestprofit futures, best profit futures, pt best profit futures

 

PT BESTPROFIT FUTURES BANDUNG

Selasa, 19 April 2022

Emas Dunia Sentuh Level Tertinggi


 

PT BEST PROFIT FUTURES BANDUNG, Bestprofit – Harga emas dunia naik ke level tertinggi dalam satu bulan, sedikit lagi menggapai level USD 2.000 per ons. Lonjakan harga emas dunia dipicu kekhawatiran seputar konflik Rusia-Ukraina dan meningkatnya tekanan inflasi meningkatkan minat terhadap logam mulia.

 

Melansir laman CNBC, Selasa (19/4/2022), harga emas di pasar spot naik 0,1 persen menjadi USD 1.976,56 per ons.

 

Ini setelah sebelumnya harga emas mencapai level tertinggi sejak 11 Maret di USD 1.998,10. Adapun harga emas berjangka AS naik  0,6 persen menjadi USD 1.986,4.

 

Kenaikan emas sempat tertahan di akhir sesi oleh lonjakan imbal hasil Treasury AS 10-tahun dan menguatnya Dolar AS, yang menumpulkan selera untuk emas di antara pembeli luar negeri.

 

"Peningkatan kecil dalam ketegangan karena perang Rusia-Ukraina dengan tekanan inflasi di seluruh papan meningkatkan permintaan safe-haven untuk emas," kata David Meger, direktur perdagangan logam di High Ridge Futures.

 

Dikatakan jika kekhawatiran atas pukulan ekonomi dari pembatasan yang dipimpin Covid di China juga mendukung logam.

 

Meskipun kekhawatiran akan melonjaknya inflasi meningkatkan daya tarik safe-haven emas, kenaikan suku bunga untuk meredam harga yang lebih tinggi dapat merusak permintaan logam karena biaya peluang yang lebih tinggi untuk menahan emas batangan yang tidak memberikan imbal hasil.

 

Harga Logam Lainnya

Federal Reserve AS diperkirakan akan mempercepat laju pengetatan kebijakannya ketika menggelar pertemuan berikutnya. Ini dengan kenaikan 50 basis poin yang diharapkan pada pertemuan Mei dan Juni.

 

"Dari sudut pandang teknis, harga emas di pasar spot mungkin menghadapi sedikit resistensi setelah bergerak ke USD 2.000... Namun, kemampuan emas untuk mempertahankan posisinya di atas USD 2.000 dapat tertekan begitu imbal hasil riil menembus wilayah positif," ujar Kepala Analis Pasar, Han Tan di Exinity.

 

Sementara harga perak naik 0,5 persen menjadi USD 25,80 per ounce, setelah sebelumnya mencapai level tertinggi dalam lebih dari sebulan di USD 26,21.

 

Adapun harga Platinum naik 2,2 persen menjadi USD 1.011,89, tertinggi sejak 25 Maret, sementara paladium naik 2,2 persen menjadi USD 2.419,30.

 

“Lambang kekhawatiran untuk paladium dan platinum adalah tentang gangguan pasokan akibat perang,” kata Meger dari High Ridge.

 

Sumber

liputan6.com

 

lowonganlowongan kerjalowongan kerja bandungloker bandung

best profit, bestprofit, pt bestprofit, pt best profit, best, pt best, bpf

pt bpf, bestprofit futures, pt bestprofit futures, best profit futures, pt best profit futures

 

PT BESTPROFIT FUTURES BANDUNG

Senin, 18 April 2022

Emas Diprediksi Tembus USD 2.000


 

PT BEST PROFIT FUTURES BANDUNG, Best Profit – Harga emas diprediksi tembus di angka USD 2.000 per ons, namun salah satu hambatan utamanya adalah posisi dolar AS yang kuat.

 

Dikutip dari laman Kitco.com, Senin (18/4/2022), meskipun aksi jual selama hari perdagangan terakhir minggu lalu, harga emas masih naik 1,5 persen, dengan emas berjangka Comex Juni terakhir diperdagangkan di USD 1.974,6 setelah naik di atas USD 1.985 per ounce sehari sebelumnya.

 

Setelah melihat daya tarik safe-haven baru di tengah ketegangan geopolitik yang signifikan, dolar AS membatasi kenaikan emas. Indeks dolar AS menembus level di 100,36 pada perdagangan terakhir pada kamis (14/4/2022).

 

"Emas menerima permintaan safe haven yang kuat. Tapi kami melihat hal yang sama dengan dolar AS. Itu akan menjadi potensi angin sakal untuk emas. Dolar AS dipandang sebagai 'baju kotor terbersih di binatu.' Investor mencari keamanan di luar beberapa kekacauan dan ketidakpastian yang kita lihat di pasar. Argumennya mirip dengan emas-emas dipandang sebagai tempat tepercaya," kata pakar logam mulia Gainesville Coins Everett Millman.

 

Ketegangan yang meningkat lebih lanjut adalah Rusia mengancam akan mengerahkan senjata nuklir dan rudal hipersonik jika Swedia dan Finlandia bergabung dengan NATO. Komentar itu datang dari Dmitry Medvedev, wakil ketua Dewan Keamanan Rusia.

 

"Tidak ada lagi pembicaraan tentang status bebas nuklir untuk Baltik - keseimbangan harus dipulihkan," kata Medvedev, yang juga mantan presiden Rusia (2008-2012).

 

Ini terjadi hanya sehari setelah Presiden AS Joe Biden mengumumkan bahwa dia memberi Ukraina senjata tambahan senilai USD 800 juta, termasuk artileri berat.

 

Tekanan Dolar AS

Tekanan baru dari dolar AS yang lebih kuat dapat membuat emas terjebak dalam kisaran perdagangan hingga indeks turun kembali di bawah 100.

 

"Dolar cukup bergerak. Ada keyakinan bahwa reli akan berhenti di level 100. Tapi kami melihat momentum bullish lebih lanjut. Jangka pendek, dolar bisa lebih terapresiasi. Itu sebabnya saya netral terhadap emas. Fundamental dan masih utuh untuk momentum bullish dalam emas, tetapi dolar yang lebih kuat dapat membatasi [prospek logam untuk saat ini]," jelas analis pasar senior OANDA Edward Moya.

 

Sementara itu, kepala strategi global TD Securities Bart Melek, mengatakan, kenaikan imbal hasil di AS juga mendorong greenback dan menekan logam mulia. Dolar menguat sampai batas tertentu karena dia telah melihat imbal hasil di seluruh kurva juga bergerak naik.

 

“Angka 2, 10, dan 30 semuanya bergerak naik. Ini merupakan faktor penting dalam mendorong harga di sini. Harga riil bergerak naik di sini karena baiklah," kata Melek.

 

Dalam perjalanannya ke USD 2.000 per ounce, emas akan lebih sulit menembus level USD 1.975 per ons daripada level USD 2.000, kata ahli strategi pasar senior RJO Futures, Frank Cholly.

 

"Dolar mungkin merupakan faktor terbesar saat ini. Jika dolar turun kembali ke kisaran 99-98, itu akan membuat emas lebih mudah menembus USD 2.000, yang pada akhirnya akan terjadi," kata Cholly.

 

Sumber

liputan6.com

 

lowonganlowongan kerjalowongan kerja bandungloker bandung

best profit, bestprofit, pt bestprofit, pt best profit, best, pt best, bpf

pt bpf, bestprofit futures, pt bestprofit futures, best profit futures, pt best profit futures

 

PT BESTPROFIT FUTURES BANDUNG

Jumat, 15 April 2022

Emas Turun tapi Masih Kinclong Sepanjang Pekan


 

PT BEST PROFIT FUTURES BANDUNG, PT Bestprofit Futures – Harga emas turun pada perdagangan Kamis. Meski demikian, harga emas masih dalam tren kenaikan mingguan kedua berturut-turut karena krisis Ukraina dan meluasnya tekanan inflasi mengangkat daya tarik logam safe-haven.

 

Dikutip dari CNBC, Jumat (15/4/2022), harga emas di pasar spot turun 0,29 persen menjadi USD 1.971,95 per ounce. Sementara harga emas berjangka AS turun 0,49 persen menjadi USD 1.974,9 tetapi naik 1,51 persen untuk minggu ini dengan pasar ditutup pada perdagangan Jumat.

 

“Premi risiko politik melalui eskalasi perang Ukraina sedang membangun lagi, yang mendorong semua harga komoditas umum lebih tinggi dan itu benar-benar menciptakan lingkungan inflasi itu,” kata Managing Partner di SPI Asset Management Stephen Innes.

 

“Di sisi lain, pasar tidak tahu apakah ini hanya fenomena jangka pendek, atau pasar mengurangi sedikit risiko karena apa yang dikatakan Gubernur The Fed Lael Brainer kurang hawkish," lanjut dia.

 

Gubernur Bank Sentral Amerika Serikat (AS) atau Federal Reserve (The Fed) Brainard mengatakan pada hari Selasa bahwa bank sentral AS akan melakukan serangkaian kenaikan suku bunga dan mulai mengurangi kepemilikan obligasi segera setelah Juni untuk membantu menurunkan inflasi yang mencapai level tertinggi empat dekade di bulan Maret.

 

“Harga emas saat ini sedang tren dan didukung terutama oleh apa yang kami dengar dari Fed, inflasi (data) AS,” kata Brian Lan, Direktur Pelaksana GoldSilver Central.

 

Sementara itu, Presiden AS Joe Biden mengumumkan tambahan USD 800 juta dalam bantuan militer ke Ukraina pada Rabu, menjelang serangan Rusia yang lebih luas yang diperkirakan akan terjadi di Ukraina timur.

 

Harga emas batangan yang tidak memberikan imbal hasil dianggap sebagai penyimpan nilai yang aman selama masa yang tidak pasti dan lindung nilai terhadap inflasi.

 

Sementara itu, harga perak turun 0,62 persen menjadi USD 25,56 per ounce, harga platinum naik sekitar 0,29 persen menjadi USD 989,29 dan paladium naik 2,13 persen menjadi USD 2.364,18.

 

Harga Emas Dunia Gapai Posisi Tertinggi dalam Sebulan

Pada perdagangan sehari sebelumnya, harga emas mencapai level tertinggi dalam satu bulan karena kenaikan harga konsumen mendorong daya tariknya sebagai lindung nilai inflasi. Posisi harga emas dunia ini juga memperlihatkan investor tampaknya mengabaikan kenaikan suku bunga yang akan datang oleh Federal Reserve.

 

Melansir laman CNBC, Kamis (14/4/2022), harga emas di pasar spot naik 0,6 persen menjadi USD 1.978,21 per ons, usai menyentuh level tertinggi sejak 14 Maret di USD 1.981,30. Emas berjangka AS ditutup naik 0,4 persen menjadi USD 1.984,70.

 

"Emas tampaknya mengabaikan kenaikan suku bunga AS dan "sangat fokus pada inflasi," kata Edward Meir, Analis ED&F Man Capital Markets. Data menunjukkan jika harga konsumen bulanan AS melonjak pada bulan Maret, memperkuat rencana kenaikan suku bunga 50 basis poin dari Federal Reserve pada bulan depan dalam upaya mengatasi inflasi.

 

Emas dianggap sebagai lindung nilai terhadap inflasi dan risiko geopolitik. Namun, kenaikan suku bunga AS akan meningkatkan biaya peluang untuk menahan bullion yang tidak memberikan imbal hasil dan meningkatkan greenback di mana ia dihargai.

 

Investor juga mendorong ekuitas setelah kemerosotan selama seminggu di tengah optimisme pada pertumbuhan saham yang kuat meskipun perkiraan inflasi. Indeks dolar menyentuh level tertinggi dua tahun selama sesi tersebut, didukung oleh komentar hawkish Pejabat Fed, sebelum menyerahkan sebagian dari kenaikan tersebut.

 

“Kami mengimpor inflasi di sini,” kata Daniel Pavilonis, ahli strategi pasar senior di RJO Futures.

 

Dia menambahkan ada “ketakutan nyata akan lebih banyak inflasi yang datang dari kurangnya ekspor, kurangnya pengiriman dan pesanan kembali dan semua biaya pengiriman lainnya” karena krisis Ukraina. Hal yang meningkatkan daya tarik safe-haven emas, usai Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan jika pembicaraan damai dengan Ukraina telah menemui jalan buntu, dalam sinyal terkuat hingga saat ini bahwa perang dapat berlangsung lebih lama.

 

Adapun harga perak naik 1,6 persen menjadi USD 25,74 per ounce, platinum naik 1,9 persen menjadi USD 984, sementara paladium turun 0,5 persen menjadi USD 2.314,48.

 

Sumber

liputan6.com

 

lowonganlowongan kerjalowongan kerja bandungloker bandung

best profit, bestprofit, pt bestprofit, pt best profit, best, pt best, bpf

pt bpf, bestprofit futures, pt bestprofit futures, best profit futures, pt best profit futures

 

PT BESTPROFIT FUTURES BANDUNG

Kamis, 14 April 2022

Emas Dunia Gapai Posisi Tertinggi


 

PT BEST PROFIT FUTURES BANDUNG, PT Bestprofit – Harga emas mencapai level tertinggi dalam satu bulan karena kenaikan harga konsumen mendorong daya tariknya sebagai lindung nilai inflasi.

 

Posisi harga emas dunia ini juga memperlihatkan investor tampaknya mengabaikan kenaikan suku bunga yang akan datang oleh Federal Reserve.

 

Melansir laman CNBC, Kamis (14/4/2022), harga emas di pasar spot naik 0,6 persen menjadi USD 1.978,21 per ons, usai menyentuh level tertinggi sejak 14 Maret di USD 1.981,30. Emas berjangka AS ditutup naik 0,4 persen menjadi USD 1.984,70.

 

"Emas tampaknya mengabaikan kenaikan suku bunga AS dan "sangat fokus pada inflasi," kata Edward Meir, Analis ED&F Man Capital Markets.

 

Data menunjukkan jika harga konsumen bulanan AS melonjak pada bulan Maret, memperkuat rencana kenaikan suku bunga 50 basis poin dari Federal Reserve pada bulan depan dalam upaya mengatasi inflasi.

 

Emas dianggap sebagai lindung nilai terhadap inflasi dan risiko geopolitik. Namun, kenaikan suku bunga AS akan meningkatkan biaya peluang untuk menahan bullion yang tidak memberikan imbal hasil dan meningkatkan greenback di mana ia dihargai.

 

Harga Logam Lainnya

 

Investor juga mendorong ekuitas setelah kemerosotan selama seminggu di tengah optimisme pada pertumbuhan saham yang kuat meskipun perkiraan inflasi.

 

Indeks dolar menyentuh level tertinggi dua tahun selama sesi tersebut, didukung oleh komentar hawkish Pejabat Fed, sebelum menyerahkan sebagian dari kenaikan tersebut.

 

“Kami mengimpor inflasi di sini,” kata Daniel Pavilonis, ahli strategi pasar senior di RJO Futures.

 

Dia menambahkan ada “ketakutan nyata akan lebih banyak inflasi yang datang dari kurangnya ekspor, kurangnya pengiriman dan pesanan kembali dan semua biaya pengiriman lainnya” karena krisis Ukraina.

 

Hal yang meningkatkan daya tarik safe-haven emas, usai Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan jika pembicaraan damai dengan Ukraina telah menemui jalan buntu, dalam sinyal terkuat hingga saat ini bahwa perang dapat berlangsung lebih lama.

 

Adapun harga perak naik 1,6 persen menjadi USD 25,74 per ounce, platinum naik 1,9 persen menjadi USD 984, sementara paladium turun 0,5 persen menjadi USD 2.314,48.

 

Harga Emas Dunia Kemarin

Harga emas di pasar spot dan berjangka naik tipis pada perdagangan Senin. Dalam sesi perdagangan harga emas sebenarnya naik tinggi tetapi kemudian mengalami tekanan karena salah satu presiden Bank Sentral AS atau the Federal Reserve (the Fed) berkomentar soal suku bunga.

 

Mengutip CNBC, Selasa (12/4/2022), harga emas di pasar spot naik 0,1 persen ke level USD 1.947,80 per ounce setelah mencapai level tertinggi sejak 14 Maret di USD 1.968,91 per ounce. Sedangkan harga emas berjangka AS ditutup naik 0,1 persen ke level USD 1.948,2 per ounce.

 

Harga emas menyerah setelah mengalami kenaikan yang cukup tinggi. Tekanan terhadap harga emas terjadi usai Presiden the Fed Chicago Charles Evans mengisyaratkan tidak akan menentang kenaikan suku bunga yang agresif.

 

Ia memastikan bahwa kenaikan suku bunga the Fed akan berjalan cepat dengan beberapa kali kenaikan sebesar 50 basis poin pada pertemuan bank sentral yang akan datang.

 

"Pertanyaan sebenarnya adalah apakah (The Fed) benar-benar akan mengambil sikap yang cukup kuat terhadap tekanan inflasi ini untuk mencegah potensi apa yang kami yakini masih bisa mendukung harga emas?" kata Direktur Perdagangan Logam Mulia High Ridge Futures, David Meger.

 

Sumber

liputan6.com

 

lowonganlowongan kerjalowongan kerja bandungloker bandung

best profit, bestprofit, pt bestprofit, pt best profit, best, pt best, bpf

pt bpf, bestprofit futures, pt bestprofit futures, best profit futures, pt best profit futures

 

PT BESTPROFIT FUTURES BANDUNG

Rabu, 13 April 2022

Emas Naik, Investor Cemas soal Inflasi


 

PT BEST PROFIT FUTURES BANDUNG, Bestprofit – Harga emas naik pada hari Selasa karena harga konsumen untuk bulan Maret mencapai level tertinggi sejak 1981. Ini menjadi sebuah tanda bagi beberapa investor bahwa inflasi dapat mencapai puncaknya.

 

Dikutip dari CNBC, Rabu (13/4/2022), harga emas di pasar spot naik 0,66 persen pada USD 1.966,42 per ounce setelah mencapai level tertinggi dalam hampir sebulan pada hari Senin. Emas berjangka AS naik 1,13 persen pada USD 1,970,2

 

"Cetak CPI AS yang lebih tinggi dari perkiraan dapat mendorong emas lebih dekat ke level psikologis penting USD 2.000, mengingat peran emas batangan sebagai lindung nilai inflasi," kata Han Tan, kepala analis pasar di Exinity.

 

Indeks dolar AS menyentuh di atas 100, menguji level tertinggi dua tahun dekat pekan lalu di 100,17, sementara imbal hasil Treasury 10-tahun acuan naik ke level tertinggi sejak Desember 2018.

 

Dolar yang lebih kuat membuat emas kurang menarik bagi pemegang mata uang lainnya, sementara suku bunga dan hasil AS yang lebih tinggi meningkatkan biaya peluang memegang emas, yang juga digunakan sebagai lindung nilai terhadap tekanan inflasi.

 

Sinyal Penguatan Terlihat Jelas, Harga Emas Menguji Level USD 1.950 per Ounce

Sentimen penguatan harga emas masih terlihat jelas pada perdagangan pekan ini. Hal ini karena logam mulia tersebut mampu melawan kenaikan imbal hasil obligasi karena Bank Sentral Amerika Serikat (AS) atau The Federal Reserve (The Fed) terlihat secara agresif memperketat kebijakan moneter.

 

Berdasarkan survei terbaru dari Kitco yang berjudul Kitco News Weekly Gold Survey menunjukkan bahwa tidak ada analis di Wall Street yang memprediksikan harga emas akan bearish pada waktu dekat. Mayoritas analis memperkirakan harga emas akan bergerak lebih tinggi pada minggu ini.

 

Pada saat yang sama, investor ritel juga mengharapkan hal yang sama. Sebagian investor ritel yang disurbei oleh Kitco pada minggu ini memberikan sinyal bullish yang kuat pada logam mulia.

 

Banyak analis telah mencatat ketahanan emas terhadap imbal hasil obligasi berjangka waktu 10 tahun telah meningkat ke level tertinggi dalam 3 tahun. sebagian besar investor telah menjual obligasi yang dimiliki karena risalah the Fed di Maret memberikan sinyal anggota komite dapat menaikkan suku bunga sebesar 50 basis poin pada dua pertemuan berikutnya.

 

Terlepas dari semua berita bearish ini, harga emas telah berhasil berkonsolidasi antara USD 1.900 per ounce dan USD 1.950 per ounce. Sementara analis belum melihat harga emas belum bisa menembus level atasnya. Mereka memperkirakan harga akan terus menguji di kisaran tersebut.

 

"Setelah selamat dari tekanan the Fed pada minggu kemarin, saya percaya emas bisa bergerak lebih tinggi mengingat berapa harganya sekarang," kata kepala strategi komoditas di Saxo Bank Ole Hansen.

 

"Emas masih berada di antara USD 1.890 hingga USD 1.950, tetapi saya semakin menyukai sisi atas untuk diuji selanjutnya." tambah dia.

 

Sumber

liputan6.com

 

lowonganlowongan kerjalowongan kerja bandungloker bandung

best profit, bestprofit, pt bestprofit, pt best profit, best, pt best, bpf

pt bpf, bestprofit futures, pt bestprofit futures, best profit futures, pt best profit futures

 

PT BESTPROFIT FUTURES BANDUNG

Selasa, 12 April 2022

Emas Gagal Melambung karena The Fed


 

PT BEST PROFIT FUTURES BANDUNG, Best Profit – Harga emas di pasar spot dan berjangka naik tipis pada perdagangan Senin. Dalam sesi perdagangan harga emas sebenarnya naik tinggi tetapi kemudian mengalami tekanan karena salah satu presiden Bank Sentral AS atau the Federal Reserve (the Fed) berkomentar soal suku bunga.

 

Mengutip CNBC, Selasa (12/4/2022), harga emas di pasar spot naik 0,1 persen ke level USD 1.947,80 per ounce setelah mencapai level tertinggi sejak 14 Maret di USD 1.968,91 per ounce. Sedangkan harga emas berjangka AS ditutup naik 0,1 persen ke level USD 1.948,2 per ounce.

 

Harga emas menyerah setelah mengalami kenaikan yang cukup tinggi. Tekanan terhadap harga emas terjadi usai Presiden the Fed Chicago Charles Evans mengisyaratkan tidak akan menentang kenaikan suku bunga yang agresif. Ia memastikan bahwa kenaikan suku bunga the Fed akan berjalan cepat dengan beberapa kali kenaikan sebesar 50 basis poin pada pertemuan bank sentral yang akan datang.

 

"Pertanyaan sebenarnya adalah apakah (The Fed) benar-benar akan mengambil sikap yang cukup kuat terhadap tekanan inflasi ini untuk mencegah potensi apa yang kami yakini masih bisa mendukung harga emas?" kata Direktur Perdagangan Logam Mulia High Ridge Futures, David Meger.

 

Emas dianggap sebagai lindung nilai terhadap inflasi. Namun kenaikan suku bunga akan menekan harga emas yang tidak memberikan imbal hasil. Ia harus bersaing dengan obligasi yang memberikan dua keuntungan yaitu imbal hasil dan kenaikan harga

 

Fokus sekarang adalah pada laporan harga konsumen AS bulan Maret yang akan dirilis pada hari Selasa. Para pelaku pasar mengharapkan kenaikan lebih lanjut karena dampak perang Ukraina pada biaya energi.

 

"Perang terus berlanjut dan tanpa solusi yang jelas dan menjadi bukti bahwa itu menjadi masalah jangka panjang," kata analis pasar luar negeri Kinesis Carlo Alberto De Casa. Hal ini menurutnya mendukung harga emas.

 

Harga Paladium

Harga paladium stabil setelah melonjak sebanyak 5 persen pada perdagangan Senin di tengah kekhawatiran pasokan. Kenaikan harga ini menyusul penangguhan baru-baru ini pada perdagangan logam yang bersumber dari Rusia di bursa London.

 

Harga paladium berada diUSD 2.425,04 per ons pada pukul 18.14 GMT. Paladium mengalami perdagangan yang berombak, setelah sebelumnya mencapai puncaknya sejak 24 Maret di USD 2,550,58 per ons. Paladium Rusia yang baru dimurnikan ditangguhkan dari perdagangan di Bursa London mulai Jumat. Bursa menolak akses perdagangan paladium karena perang Ukraina.

 

"Dukungan fundamental yang mendasari kekhawatiran tentang gangguan pasokan tetap menjadi titik fokus utama pasar," kata David Meger.

 

 Prediksi Harga Emas Sepekan

Sentimen penguatan harga emas masih terlihat jelas pada perdagangan pekan ini. Hal ini karena logam mulia tersebut mampu melawan kenaikan imbal hasil obligasi karena Bank Sentral Amerika Serikat (AS) atau The Federal Reserve (The Fed) terlihat secara agresif memperketat kebijakan moneter.

 

Berdasarkan survei terbaru dari Kitco yang berjudul Kitco News Weekly Gold Survey menunjukkan bahwa tidak ada analis di Wall Street yang memprediksikan harga emas akan bearish pada waktu dekat. Mayoritas analis memperkirakan harga emas akan bergerak lebih tinggi pada minggu ini. Pada saat yang sama, investor ritel juga mengharapkan hal yang sama. Sebagian investor ritel yang disurbei oleh Kitco pada minggu ini memberikan sinyal bullish yang kuat pada logam mulia.

 

Banyak analis telah mencatat ketahanan emas terhadap imbal hasil obligasi berjangka waktu 10 tahun telah meningkat ke level tertinggi dalam 3 tahun. sebagian besar investor telah menjual obligasi yang dimiliki karena risalah the Fed di Maret memberikan sinyal anggota komite dapat menaikkan suku bunga sebesar 50 basis poin pada dua pertemuan berikutnya.

 

Terlepas dari semua berita bearish ini, harga emas telah berhasil berkonsolidasi antara USD 1.900 per ounce dan USD 1.950 per ounce. Sementara analis belum melihat harga emas belum bisa menembus level atasnya. Mereka memperkirakan harga akan terus menguji di kisaran tersebut.

 

"Setelah selamat dari tekanan the Fed pada minggu kemarin, saya percaya emas bisa bergerak lebih tinggi mengingat berapa harganya sekarang," kata kepala strategi komoditas di Saxo Bank Ole Hansen.

 

"Emas masih berada di antara USD 1.890 hingga USD 1.950, tetapi saya semakin menyukai sisi atas untuk diuji selanjutnya." tambah dia.

 

Sumber

liputan6.com

 

lowonganlowongan kerjalowongan kerja bandungloker bandung

best profit, bestprofit, pt bestprofit, pt best profit, best, pt best, bpf

pt bpf, bestprofit futures, pt bestprofit futures, best profit futures, pt best profit futures

 

PT BESTPROFIT FUTURES BANDUNG

Senin, 11 April 2022

Harga Emas Menguji Level USD 1.950 per Ounce


 

PT BEST PROFIT FUTURES BANDUNG, PT Bestprofit Futures – Sentimen penguatan harga emas masih terlihat jelas pada perdagangan pekan ini. Hal ini karena logam mulia tersebut mampu melawan kenaikan imbal hasil obligasi karena Bank Sentral Amerika Serikat (AS) atau The Federal Reserve (The Fed) terlihat secara agresif memperketat kebijakan moneter.

 

Berdasarkan survei terbaru dari Kitco yang berjudul Kitco News Weekly Gold Survey menunjukkan bahwa tidak ada analis di Wall Street yang memprediksikan harga emas akan bearish pada waktu dekat. Mayoritas analis memperkirakan harga emas akan bergerak lebih tinggi pada minggu ini.

 

Pada saat yang sama, investor ritel juga mengharapkan hal yang sama. Sebagian investor ritel yang disurbei oleh Kitco pada minggu ini memberikan sinyal bullish yang kuat pada logam mulia.

 

Banyak analis telah mencatat ketahanan emas terhadap imbal hasil obligasi berjangka waktu 10 tahun telah meningkat ke level tertinggi dalam 3 tahun. sebagian besar investor telah menjual obligasi yang dimiliki karena risalah the Fed di Maret memberikan sinyal anggota komite dapat menaikkan suku bunga sebesar 50 basis poin pada dua pertemuan berikutnya.

 

Terlepas dari semua berita bearish ini, harga emas telah berhasil berkonsolidasi antara USD 1.900 per ounce dan USD 1.950 per ounce. Sementara analis belum melihat harga emas belum bisa menembus level atasnya. Mereka memperkirakan harga akan terus menguji di kisaran tersebut.

 

"Setelah selamat dari tekanan the Fed pada minggu kemarin, saya percaya emas bisa bergerak lebih tinggi mengingat berapa harganya sekarang," kata kepala strategi komoditas di Saxo Bank Ole Hansen.

 

"Emas masih berada di antara USD 1.890 hingga USD 1.950, tetapi saya semakin menyukai sisi atas untuk diuji selanjutnya." tambah dia.

 

Survei Kitco

Minggu ini, sebanyak 16 analis di Wall Street berpartisipasi dalam survei emas Kitco News. Di antara peserta, sepuluh analis atau kurang lebih 63 persen menyerukan harga emas naik minggu ini.

 

Pada saat yang sama, enam analis atau 38 persen memilih untuk netral terhadap harga. Tak Ada satupun analis yang memperkirakan harga emas akan turun pada pekan ini.

 

Sementara itu, 842 suara diberikan dalam jajak pendapat secara online di Main Street. Dari jumlah tersebut, 478 responden atau 57 persen memperkirakan harga emas naik pada minggu ini.

 

Selain itu, sebanyak 198 responden atau 23 persen mengatakan harga emas akan bergerak lebih rendah. Di luar itu, 166 pemilih atau 20 persen memilih netral dalam waktu dekat.

 

Prospek bullish muncul saat harga emas mampu mengakhiri perdagangan pada pekan lalu dengan naik 1 persen dan berakhir diperdagangkan pada USD 1.946,30 per ounce.

 

Analis pasar Equiti Capital David Madden mengatakan, mengingat apa yang dihadapi emas minggu lalu, dia memperkirakan harga memiliki ruang untuk bergerak lebih tinggi ke USD 1.960 per ounce minggu depan.

 

"Jika emas tidak dapat didorong di bawah USD 1.900 di lingkungan ini, maka saya tidak tahu apa yang akan terjadi," katanya.

 

Sumber

liputan6.com

 

lowonganlowongan kerjalowongan kerja bandungloker bandung

best profit, bestprofit, pt bestprofit, pt best profit, best, pt best, bpf

pt bpf, bestprofit futures, pt bestprofit futures, best profit futures, pt best profit futures

 

PT BESTPROFIT FUTURES BANDUNG

Jumat, 08 April 2022

Emas Naik Tipis Terangkat Perang Rusia Ukraina


 

PT BEST PROFIT FUTURES BANDUNG, PT Bestprofit – Harga emas dunia naik tipis dipicu kekhawatiran inflasi meningkat imbas perang Rusia Ukraina dan meningkatnya sanksi terhadap negara beruang merah ini melampaui tekanan dari sikap kebijakan agresif Federal Reserve AS.

 

Melansir laman CNBC, Jumat (8/4/2022), harga emas dunia di pasar spot naik 0,3 persen menjadi USD 1.930,80 per ounce. Adapun harga emas berjangka AS naik 0,6 persen menjadi $1.934,4.

 

Analis UBS Giovanni Staunovoeskipun mengatakan, meskipun ada panduan dari The Fed yang ingin menaikkan suku bunga lebih cepat ke depan, di sisi lain pihaknya masih melihat inflasi meningkat.

 

"Kami terus melihat permintaan yang relatif kuat untuk emas batangan dan koin fisik di seluruh papan dengan ketidakpastian pasar dan kekhawatiran tentang pertumbuhan ekonomi di masa depan karena harga energi yang tinggi," jelas dia.

 

Risalah pertemuan Fed bulan Maret menunjukkan kekhawatiran yang mendalam di antara pembuat kebijakan bahwa inflasi telah meluas. Di mana, banyak negara bersiap untuk menaikkan suku bunga hinngga kenaikan 50 basis poin.

 

Sikap hawkish bank sentral mendukung benchmark imbal hasil Treasury AS 10-tahun dan dolar mendekati tertinggi multi-tahun.

 

Lindung Nilai Inflasi

Naiknya suku bunga AS dan imbal hasil yang lebih tinggi meningkatkan biaya peluang memegang emas batangan, yang juga dipandang sebagai lindung nilai terhadap kenaikan inflasi.

 

Sementara itu, dolar yang lebih kuat juga membuat emas kurang menarik bagi pemegang mata uang lainnya.

 

"Fokus akan beralih ke data inflasi AS dengan angka yang lebih tinggi berpotensi mendukung kenaikan harga emas," tulis analis DailyFX Warren Venketas dalam sebuah catatan, menambahkan bahwa geopolitik akan bertahan dalam mempengaruhi harga emas.

 

Sumber

liputan6.com

 

lowonganlowongan kerjalowongan kerja bandungloker bandung

best profit, bestprofit, pt bestprofit, pt best profit, best, pt best, bpf

pt bpf, bestprofit futures, pt bestprofit futures, best profit futures, pt best profit futures

 

PT BESTPROFIT FUTURES BANDUNG

Kamis, 07 April 2022

Emas Stabil Dibayangi Kenaikan Suku Bunga


 

PT BEST PROFIT FUTURES BANDUNG, Bestprofit – Harga emas stabil setelah rilis risalah pertemuan Bank Sentral Amerika Serikat (AS) atau Federal Reserve (The Fed) pada Maret.

 

Emas dinilai menjadi investas yang aman dari inflasi yang mampu mengimbangi kenaikan suku bunga 50 basis poin yang diharapkan oleh bank sentral AS.

 

Dikutip dari CNBC, Kamis (7/4/2022), harga emas di pasar spot sedikit berubah pada USD 1.923,50 per ounce dan emas berjangka AS turun 0,2 persen pada USD 1.923,10.

 

 “Anda akan melihat perdagangan emas sedikit lebih rendah antara sekarang dan penutupan hari ini, tetapi benar-benar tidak ada kejutan besar pada menit-menit (saat pertemuan The Fed) itu,” kata Ahli Strategi Pasar Senior RJO Futures Bob Haberkorn.

 

Pejabat The Fed mencatat ada satu atau lebih kenaikan suku bunga acuan sebesar 50 bps yang ditargetkan, sesuai pada pertemuan berikutnya yaitu pada bulan Mei mendatang. Hal ini terutama jika tekanan inflasi tetap tinggi atau meningkat.

 

The Fed menaikkan suku bunga sebesar 25 bps setelah pertemuan pada Maret lalu, dan risalah menunjukkan bahwa efek ekonomi dari invasi Rusia ke Ukraina pada akhir Februari mencegah kenaikan suku bunga acuan sebesar 50 bps.

 

Naiknya suku bunga AS dan imbal hasil yang lebih tinggi meningkatkan biaya peluang memegang emas batangan, yang juga digunakan sebagai lindung nilai terhadap kenaikan inflasi.

 

Prediksi Harga Emas

Haberkorn menambahkan, harga emas bagaimanapun bisa terus meningkat untuk dua kuartal berikutnya, karena The Fed tidak akan mampu menaikkan suku cukup cepat untuk memerangi inflasi yang tinggi.

 

Sementara nilai tukar dolar melonjak ke tertinggi hampir dua tahun dan meredupkan daya tarik emas.

 

“Masih ada beberapa hal yang bisa memicu reli emas lainnya. Inflasi terus meningkat melampaui ekspektasi saat ini, pembicaraan Ukraina-Rusia runtuh atau resesi, ” kata Craig Erlam, analis pasar senior di OANDA.

 

Untuk logam lain, harga perak naik 0,4 persen menjadi USD 24,40 per ounce. Sedangkan harga platinum turun 1,5 persen menjadi USD 953,88, dan harga paladium turun 2,2 persen menjadi USD 2.189,43.

 

Sumber

liputan6.com

 

lowonganlowongan kerjalowongan kerja bandungloker bandung

best profit, bestprofit, pt bestprofit, pt best profit, best, pt best, bpf

pt bpf, bestprofit futures, pt bestprofit futures, best profit futures, pt best profit futures

 

PT BESTPROFIT FUTURES BANDUNG

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...