PT BEST PROFIT FUTURES BANDUNG, Bestprofit – Harga emas naik pada hari Selasa karena harga konsumen untuk
bulan Maret mencapai level tertinggi sejak 1981. Ini menjadi sebuah tanda bagi
beberapa investor bahwa inflasi dapat mencapai puncaknya.
Dikutip dari CNBC, Rabu (13/4/2022), harga emas di pasar spot naik
0,66 persen pada USD 1.966,42 per ounce setelah mencapai level tertinggi dalam
hampir sebulan pada hari Senin. Emas berjangka AS naik 1,13 persen pada USD
1,970,2
"Cetak CPI AS yang lebih tinggi dari perkiraan dapat mendorong
emas lebih dekat ke level psikologis penting USD 2.000, mengingat peran emas
batangan sebagai lindung nilai inflasi," kata Han Tan, kepala analis pasar
di Exinity.
Indeks dolar AS menyentuh di atas 100, menguji level tertinggi dua
tahun dekat pekan lalu di 100,17, sementara imbal hasil Treasury 10-tahun acuan
naik ke level tertinggi sejak Desember 2018.
Dolar yang lebih kuat membuat emas kurang menarik bagi pemegang mata
uang lainnya, sementara suku bunga dan hasil AS yang lebih tinggi meningkatkan
biaya peluang memegang emas, yang juga digunakan sebagai lindung nilai terhadap
tekanan inflasi.
Sinyal Penguatan Terlihat Jelas, Harga Emas Menguji Level USD 1.950
per Ounce
Sentimen penguatan harga emas masih terlihat jelas pada perdagangan
pekan ini. Hal ini karena logam mulia tersebut mampu melawan kenaikan imbal
hasil obligasi karena Bank Sentral Amerika Serikat (AS) atau The Federal
Reserve (The Fed) terlihat secara agresif memperketat kebijakan moneter.
Berdasarkan survei terbaru dari Kitco yang berjudul Kitco News Weekly
Gold Survey menunjukkan bahwa tidak ada analis di Wall Street yang
memprediksikan harga emas akan bearish pada waktu dekat. Mayoritas analis
memperkirakan harga emas akan bergerak lebih tinggi pada minggu ini.
Pada saat yang sama, investor ritel juga mengharapkan hal yang sama.
Sebagian investor ritel yang disurbei oleh Kitco pada minggu ini memberikan
sinyal bullish yang kuat pada logam mulia.
Banyak analis telah mencatat ketahanan emas terhadap imbal hasil
obligasi berjangka waktu 10 tahun telah meningkat ke level tertinggi dalam 3
tahun. sebagian besar investor telah menjual obligasi yang dimiliki karena
risalah the Fed di Maret memberikan sinyal anggota komite dapat menaikkan suku
bunga sebesar 50 basis poin pada dua pertemuan berikutnya.
Terlepas dari semua berita bearish ini, harga emas telah berhasil
berkonsolidasi antara USD 1.900 per ounce dan USD 1.950 per ounce. Sementara
analis belum melihat harga emas belum bisa menembus level atasnya. Mereka
memperkirakan harga akan terus menguji di kisaran tersebut.
"Setelah selamat dari tekanan the Fed pada minggu kemarin, saya
percaya emas bisa bergerak lebih tinggi mengingat berapa harganya
sekarang," kata kepala strategi komoditas di Saxo Bank Ole Hansen.
"Emas masih berada di antara USD 1.890 hingga USD 1.950, tetapi
saya semakin menyukai sisi atas untuk diuji selanjutnya." tambah dia.
Sumber
liputan6.com
lowongan, lowongan kerja, lowongan kerja
bandung, loker bandung
best profit,
bestprofit, pt bestprofit, pt best profit, best, pt best, bpf
pt bpf, bestprofit
futures, pt bestprofit futures, best profit futures, pt best profit futures
PT BESTPROFIT FUTURES BANDUNG
Tidak ada komentar:
Posting Komentar