Melansir laman Reuters, Selasa (13/9/2016), harga emas di pasar spot naik 0,05 persen menjadi US$ 1.328,32 per ounce, dengan harga emas berjangka AS menetap 0,7 persen di posisi US$ 1.325,60 per ounce.
Gubernur Fed Lael Brainard pekan lalu seakan memberikan sinyal tersirat tentang dampaknya jika terburu-buru untuk menaikkan suku bunga. Pernyataannya mengurangi probabilitas tentang kenaikan suku bunga akan terjadi dalam waktu dekat ini oleh bank sentral AS.
Komentar Brainard muncul pada hari yang sama, saat Presiden Fed Minneapolis Neel Kashkari mengatakan inflasi yang rendah berarti tidak ada tekanan untuk secara agresif menaikkan suku bunga.
Sementara Presiden Fed Atlanta Dennis Lockhart mengatakan kondisi ekonomi saat ini menjadi bahan diskusi serius tentang apakah perlunya menaikkan suku bunga berikutnya pada minggu ini. Rencananya The Fed akan melakukan pertemuan selama dua hari pada pekan depan.
Wall Street juga naik setelah pembuat kebijakan Fed menyatakan tentang sikap kehati-hatian untuk menaikkan suku bunga ini.
"Komentarnya jelas berada di sisi dovish dan emas melakukan
berbalik dari level terendah," kata Bill O'Neill, Pendiri Logic Advisors, merujuk pada pernyataan Brainard.
Dia menambahkan, kini semua pihak telah berubah ke arah gagasan bahwa sekarang tidak akan ada lagi kenaikan suku bunga pada bulan September ini.
Sementara harga perak naik 0,5 persen menjadi US$ 19,13 per ounce, menyentuh posisi terendah sejak 1 September di US$ 18,69.
Harga Platinum turun 0,7 persen menjadi US$ 1.050,10 per ounce, setelah jatuh ke posisi US$ 1.033,45, terendah sejak 1 Juli. Harga Palladium turun 1,7 persen ke US$ 663,22, setelah sempat di US$ 650,15, posisi terendah sejak 20 Juli.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar