PT BEST PROFIT FUTURES BANDUNG, PT Bestprofit - Harga emas turun pada penutupan pedagangan Selasa (Rabu
pagi waktu Jakarta), tertekan penguatan dolar AS. Meskipun data ekonomi AS tak
menunjukkan perbaikan, namun dolar AS tetap mampu menguat karena sentimen
penurunan suku bunga Bank Sentral AS atau the Federal Reserve (the Fed).
Mengutip CNBC, Rabu (24/7/2019), harga emas di pasar spot turun 0,43
persen ke level USD 1.418,63 per ounce, setelah sempat menyentuh level terendah
selama sesi tersebut di USD 1.413,80 per ounce. Harga emas sempat naik tinggi menyusul
penjualan rumah AS yang lebih lemah dari perkiraan para analis dan ekonom. Sedangkan
harga emas berjangka AS turun 0,51 persen di angka USD 1.419,6 per ounce.
"Data perumahan yang sebenarnya tidak terlalu berdampak banyak
tampaknya memicu aksi beli emas. Namun itu tak berlangsung lama," jelas
analis derivatif dari BMO, Tai Wong.
"Harga emas kemungkinkan akan tetap dalam koridor USD 1.414 per
ounce sampai dengan 1.435 per ounce," ia memprediksikan. Dolar AS menguat
dan bertahan di dekat level tertinggi dalam lima minggu, didukung oleh
kesepakatan untuk memperpanjang batas utang pemerintah AS. Best Profit
"Saya pikir harga emas terkunci dalam kisaran ini," kata
Ryan McKay, analis komoditas di TD Securities.
"Harga berbalik ketika berita tentang Boris Johnson terpilih. Ada
alokasi dana untuk emas hanya karena risiko Brexit tidak ada kesepakatan."
tutur dia. Untuk diketahui, hasil jajak pendapat di Parlemen Inggris menunjuk
Boris Johnson sebagai calon terkuat untuk menjabat Perdana Menteri Inggris yang
baru.
Johnson menang suara sebagai pemimpin Konservatif, mengalahkan Jeremy
Hunt dalam pemilihan kepemimpinan partai, demikian sebagaimana dikutip dari The
Guardian. Mantan wali kota London, yang telah lama digadang untuk memimpin
negaranya, memenangkan pemilihan dengan selisih tegas antara 92.153 dan 46.656
suara, atau dengan kata lain sebanyak 66 persen. Bestprofit
Sebelumnya, perdebatan mengenai apakah bank sentral Amerika Serikat
(AS) The Fed akan memangkas suku bunga acuannya sebesar 25 atau 50 basis poin
(bps) terus meningkat, padahal keputusan itu hanya tinggal 10 hari lagi
lamanya. Hal ini akan turut mempengaruhi harga emas ke depan.
Melansir dari Kitco, Senin (22/7/2019), emas merupakan salah satu
pendorong yang mendominasi tingginya sentimen pasar bagi keputusan The Fed.
Pada Kamis (18/7) sore hari, waktu setempat, Presiden The Fed New
York, John Williams mengatakan bank sentral (The Fed) perlu bergerak cepat
ketika ekonomi dunia melambat. Itu lebih baik mengambil tindakan pencegahan
daripada menunggu sampai bencana terjadi. Pernyataan ini pun memantik harga
emas di pasar saham melonjak signifikan. PT Best Profit
Analisa FedWatch Tool menyebutkan, ekspektasi pasar untuk The Fed
melakukan penurunan suku bunga acuan pun kini ikut melambung dari semula
sebesar 50 basis poin kini naik menjadi 60 basis poin.
Namun, The Fed melalui seorang juru bicaranya mengungkapkan bahwa
pernyataan William tersebut tidak berbicara tentang kebijakan moneter saat ini
melainkan itu hanyalah "pidato akademik tentang 20 tahun penelitian."
Dengan klarifikasi tersebut, ekspektasi pasar, menurut CME, telah
turun kembali ke peluang 36,9 persen dari pergerakan 50 bps. Kendati harga emas
telah jatuh dari harga tertinggi, emas ternyata masih menunjukan kenaikannya di
pekan ini.
Sumber
liputan6.com
bestprofit, pt
bestprofit, best profit, pt best profit, best, pt best, bpf
bestprofit futures,
best profit futures, pt bestprofit futures, pt best profit futures
PT BESTPROFIT FUTURES BANDUNG
Tidak ada komentar:
Posting Komentar