PT BEST PROFIT FUTURES BANDUNG, PT Bestprofit - Nasib harga emas pada pekan depan tergantung keputusan
Federal Reserve atau Bank Sentral Amerika Serikat (AS) pada pemotongan suku
bunga acuan. Ada dua kemungkinan: suku bunga turun 25 basis poin atau turun 50
basis poin.
Dilansir Kitco, bila suku bunga AS turun 25 bps maka harga emas akan
sedikit menurun dan jika turun 50 bps maka harga emas akan meroket. Analis
menilai 25 bps jauh lebih realistis mengingat ekononomi AS yang masih stabil.
Berdasarkan Fedwatch Tool dari CME Group, pelaku pasar menyebut akan
ada 78,6 persen kemungkinan pemangkasan suku bunga 25 bps, sementara ada 21,4
persen peluang bahwa akan ada pemangkasan sebesar 50 bps.
"(Harga emas) mungkin sedikit menurun karena ada kalangan pasar
yang mengharapkan pemangkasan suku bunga 50 bps. Pada akhirnya kita akan
mendapat 25 bps dan kita akan melihat sedikit penurunan harga emas," ahli
strategis komoditas TD Securities. Best Profit
Sebaliknya, jika penurunan suku bunga AS mencapai 50 bps, maka harga
emas diprediksi makin cemerlang, yakni mencapai USD 1.454. Beberapa analis bahkan
memandang nilainya bisa melebihi itu.
Kepala Ekonom CIBC Capital Markets, Avery Shenfeld, menyebut ekonomi
AS yang stabil membuat suku bunga tertahan. Ia memprediksi Bank Sentral AS
hanya akan menurunkan 25 bps, kemudian 25 bps lagi menjelang akhir tahun. Pada
2020, Shenfeld menilai suku bunga AS akan ditahan.
"Agar Fed lanjut memangkas suku bunga hingga 2020, kamu butuh
ekonomi AS yang benar-benar melambat tahun depan," jelas Shenfeld. Emas batangan merupakan bentuk investasi
yang paling menarik dan potensial saat ini. Hal tersebut lantaran proses
likuiditasnya terbilang mudah. Bestprofit
"Emas menawarkan kemudahan likuiditas, jadi kalau mau dicairkan
bisa cepat," jelas Ekonom Institute for Development of Economics and
Finance (Indef) Bhima Yudhistira kepada Liputan6.com, Sabtu, 27 Juli 2019.
Sebelumnya, Panel Ahli Katadata Insight Center Damhuro Nasution sempat
menyampaikan, investasi paling menarik dalam kurun waktu tiga bulan ke depan
adalah obligasi. Kesimpulan itu diambil berdasarkan survei yang dilakukan pada
260 pengelola dana investasi.
Menanggapi hal tersebut, Bhima tak memungkiri bahwa pergerakan imbal
hasil (yield) obligasi terbitan pemerintah memang terhitung tinggi. Namun, emas
batangan secara potensi lebih besar lantaran pergerakannya terus melonjak naik
sejak awal tahun ini. PT Best Profit
"Imbal hasil obligasi pemerintah atau SBN (Surat Berharga Negara)
untuk tenor 10 tahun memang masih cukup tinggi, diatas 7,2 persen. Dibandingkan
dengan indeks saham return year to date cuman 0,69 persen," terangnya.
"Tapi yang paling prospek sebenarnya emas batangan. Harga emas
internasional secara year to date atau dari awal tahun naiknya 10,1
persen," dia menambahkan.
Bhima juga menekankan, hal yang perlu diperhatikan saat membeli
obligasi yakni tren suku bunga ke depan yang bisa menurun seiring pemangkasan
bunga acuan oleh Bank Indonesia. "Ini juga mempengaruhi imbal hasil
obligasi," sambungnya.
Secara perbandingan, ia memaparkan, berinvestasi emas memiliki potensi
sedikit lebih besar dibanding bermain obligasi ataupun melakukan pembelian
reksadana saham.
"Kalau untuk kondisi sekarang, kira-kira pemegang saham 30
persen, obligasi 30 persen, dan emas 40 persen," ujar Bhima.
Sumber
liputan6.com
bestprofit, pt
bestprofit, best profit, pt best profit, best, pt best, bpf
bestprofit futures,
best profit futures, pt bestprofit futures, pt best profit futures
PT BESTPROFIT FUTURES BANDUNG
Tidak ada komentar:
Posting Komentar