PT BEST PROFIT FUTURES BANDUNG, Best Profit - Harga emas naik 1
persen pada penutupan perdagangan Senin (Selasa lagi waktu Jakarta) dan
mencetak rekor tertinggi dalam lebih dari 1 bulan.
Pendorong kenaikan harga emas karena investor mencari instrumen
lindung nilai setelah kenaikan kasus virus Corona yang menghambat pemulihan
ekonomi. Mengutip CNBC, Selasa (23/6/2020), harga emas di pasar spot naik 1
persen menjadi USD 1.760,55 per ounce. Harga tertinggi dalam perdagangan Senin
adalah USD 1.762,84 per ounce, tertinggi sejak 18 Mei.
Sedangkan harga emas berjangka AS juga naik 1,3 persen ke level USD
1.776 per ounce. "Ada beberapa sentimen yang membuat harga emas
melambung," kata Bob Haberkorn, analis senior RJO Futures.
“Kenaikan kasus virus Corona secara global telah menyebabkan harga
emas menembus level USD 1.750 per ounce. Jika kita tutup di atas USD 1.765 per
ounce hari ini, level USD 1.800 tidak terlalu jauh," jelas dia. Bestprofit
Emas merupakan instrumen yang aman selama masa ketidakpastian ekonomi.
Harga emas mendapat dorongan setelah WHO pada Minggu melaporkan rekor kenaikan
tertinggi, dengan peningkatan terbesar di Amerika Utara dan Selatan.
Dua pejabat Bank Sentral AS pada Jumat memperingatkan tingkat
pengangguran bisa naik lagi jika virus Corona tidak bisa dikendalikan. Bank
sentral di seluruh dunia telah mengambil langkah-langkah stimulus agresif dan
mempertahankan suku bunga rendah selama pandemi.
"Tampaknya ada beberapa peningkatan dalam ekspektasi inflasi yang
mendorong suku bunga riil lebih rendah dan memberikan dukungan pada harga
emas," kata analis UBS Giovanni Staunovo. PT Bestprofit
Goldman Sachs: Harga Emas Bisa Tembus USD 2.000 per Ounce
Sebelumnya, harga emas terus memguat selama pandemi Corona ini. Bahkan
analis Goldman Sachs memperkirakan harga emas akan terus melanjutkan reli
dipicu karena pelemahan dolar AS. Mengutip CNBC, Senin (21/6/2020), harga emas
diperdagangkan di atas USD 1.736 per ounce pada Jumat lalu di bursa Eropa.
Angka tersebut naik sekitar0,8 persen dalam perdagangan sepanjang hati
itu. Harga emas memang cukup stabil dalam 2 bulan terakhir karena langkah
langkah-langkah penanganan virus Corona telah membuahkan hasil.
Hal tersebut menghentikan reli yang terjadi pada Maret di saat pertama
kali dunia terkejut dengan penyebaran virus yang berasal di China tersebut. Namun,
dalam catatan Goldman Sachs terbaru, analis mereka memperkirakan harga emas
akan terus merangkak naik dalam tiga, enam dan 12 bulan ke depan. PT Best Profit
Tak tanggung-tanggung, perkirakan tersebut terus mendaki menjadi USD
1.800 per ounce, 1.900 per ounce dan 2.000 per ounce. Sedangkan perkiraan
sebelumnya tercatat USD 1.600 per ounce, USD 1.700 per ounce dan USD 1.800 per
ounce.
Analis Goldman memperkirakan kenaikan tersebut aan didorong oleh
permintaan akan instrumen lindung nilai yang tinggi karena keragu-raguan pelaku
pasar akan pertumbuhan ekonomi dunia.
Kombinasi peningkatan sentimen risiko di pasar negara-negara maju
karena negara-negara besar mengangkat langkah-langkah penguncian, dan pasar
negara berkembang yang kemungkinan membutuhkan waktu lebih lama untuk pulih,
dapat menyebabkan ekspektasi koreksi harga emas.
"Namun, seperti yang telah kami nyatakan di masa lalu, permintaan
investasi emas cenderung tumbuh ke tahap awal pemulihan ekonomi, didorong oleh
kekhawatiran penurunan nilai dan tingkat riil yang lebih rendah," kata
catatan itu.
Sumber
liputan6.com
bestprofit, pt
bestprofit, best profit, pt best profit, best, pt best, bpf
bestprofit futures,
best profit futures, pt bestprofit futures, pt best profit futures
PT BESTPROFIT FUTURES BANDUNG
Tidak ada komentar:
Posting Komentar