PT BEST PROFIT FUTURES BANDUNG, PT Bestprofit - Harga emas naik pada
penutupan perdagangan Senin (Selasa pagi waktu Jakarta), setelah mengalami
tekanan yang sangat dalam pada perdagangan sebelumnya.
Pendorong kenaikan harga emas ini karena harapan dari para investor
akan kebijakan moneter dari Bank Sentral Amerika Serikat (AS) atau the Federal
Reserve (the Fed) yang dovish.
Mengutip CNBC, Selasa (9/6/2020), harga emas di pasar spot naik 0,7
persen menjadi USD 1.696,79 per ounce. Sedangkan untuk harga emas berjangka AS
naik 1,3 persen ke level USD 1.705,1 per ounce.
"The Fed akan terus menjalankan kebijakan dovish. Mereka akan
terus menekan suku bunga riil dan itulah pendorong utama untuk pembelian emas
selama beberapa bulan terakhir," kata analis TD Securities Daniel Ghali. Best Profit
Selain itu, berbagai kebijakan makro yang ditempuh AS juga mendorong
kenaikan harga emas. Harga emas telah jatuh sebanyak 2,4 persen menjadi USD
1.670,14 per ounce pada perdagangan Jumat, terendah dalam lebih dari sebulan.
Penurunan terjadi setelah kenaikan tak terduga data lapangan kerja AS
yang meningkatkan harapan untuk pemulihan cepat dalam ekonomi global dan
meningkatkan minat investor untuk aset berisiko.
"Harga emas tembus di bawah USD 1.700 pada hari Jumat sekali lagi
menarik beberapa permintaan dari investor, yang telah menunggu di sela-sela
untuk koreksi." kata analis Saxo Bank, Ole Hansen. Bestprofit
Harga Emas Bakal Tertekan Sepanjang Pekan Ini
Sebelumnya, harga emas diperkirakan akan mengalami tekanan pada pekan
ini melanjutkan pelemahan yang terjadi pada Jumat lalu. Angka pengangguran di
Amerika Serikat (AS) yang turun membuat investor melakukan aksi jual emas.
Mengutip Kitco, Senin (8/6/2020), sebanyak delapan analis dari 17
analis Wall Street, atau 47 persen memperkirakan harga emas melemah pada minggu
ini. Sedangkan enam analis atau 35 persen memperkirakan harga bakal melambung.
Susanya atau tiga analis atau 18 memilih untuk netral.
Sedangkan sebanyak 1.367 suara diberikan dalam jajak pendapat online.
Dari jumlah tersebut, 842 responden atau 62 persen mengatakan bahwa harga emas
akan naik di minggu ini. Sebanyak 282 responden atau 21 persen mengatakan harga
emas akan lebih rendah. Sementara 243 responden atau 18 persen memilih netral. PT Best Profit
Pasa survei sebelumnya atau pada survei pekan lalu, pelaku pasar
maupun analis memperkirakan harga emas akan mengalami lonjakan besar. PAda
kenyataannya pada perdagangan Jumat lalu, harga emas Comex untuk pengiriman
Agustus turun 4 persen dan bertengger di USD 1.682,40 per ounce.
Analis LaSalle Futures Group, Charlie Nedoss, mengatakan bahwa ada
potensi penurunan lebih dalam pada harga emas dalam waktu dekat ini. Dalam
analisis teknikal yang ia lakukan, harga emas telah jatuh di bawah rata-rata
harga dalam 50 hari terakhir. Hal tersebut akan mendorong investor melakukan
aksi jual. "Akan banyak uang keluar. Bagi saya, tren sudah berubah,"
kata dia.
aalis senior Kitco Jim Wyckoff menambahkan, harga emas akan stabil
dengan kecenderungan melemah setelah adanya peningkatan akan selera risiko pada
pekan lalu. Bursa saham terus melanjutkan pemulihan tanpa henti, dengan Dow
Jones Industrial Average telah naik lebih dari 1.000 poin hingga pada Jumat.
"Risiko besar dalam perdagangan emas minggu ini adalah the
Federal Reserve menyoroti bahwa ekonomi belum seburuk yang dikhawatirkan,"
tambah analis ForexLive, Adam Button..
Sumber
liputan6.com
bestprofit, pt
bestprofit, best profit, pt best profit, best, pt best, bpf
bestprofit futures,
best profit futures, pt bestprofit futures, pt best profit futures
Tidak ada komentar:
Posting Komentar