PT BEST PROFIT FUTURES BANDUNG, Best Profit - Harga emas tercatat
mengalami penurunan tiga minggu berturut-turut. Beberapa analis mulai
membalikkan ekspektasi mereka terhadap emas pada level USD 2.000 di akhir 2020.
Meskipun para analis yakin bahwa lingkungan makro masih sangat
mendukung kenaikan harga emas, beberapa lainnya mulai menunda ekspektasi rekor
harga tertinggi baru untuk harga emas hingga tahun depan.
"Saya tidak setuju dengan premis bahwa harga emas naik karena
pandemi. Saya pikir harga emas naik karena respons terhadap pandemi. Paket
stimulus, devaluasi dolar AS, suku bunga rendah,”kata presiden Phoenix Futures
and Options LLC Kevin Grady dilansir dari Kitco News, Senin (30/11/2020).
Namun, Grady tidak lagi mengharapkan harga emas berada di level USD
2.000 pada akhir tahun ini. Ia memperkirakan logam mulia tahun ini akan ditutup
di bawah USD 1.900 per ons. Sebagai informasi, harga emas berjangka Desember
diperdagangkan pada level USD 1,782.70, turun 1,26 persen pada Jumat pekan
lalu.
"Minggu lalu melihat periode rollover. Rabu adalah hari terakhir
roll indeks, yang berarti bahwa itu adalah hari terakhir bagi siapa saja yang
memiliki kontrak panjang Desember untuk melikuidasi posisi tersebut atau
menggulung posisi tersebut. Inilah yang terjadi dengan aksi jual di awal
minggu.
Ini memberi orang kesempatan untuk keluar dari perdagangan dan
mengevaluasi kembali," kata Grady. Grady menambahkan, banyaknya perhatian
yang tertuju pada kripto turut mempengaruhi harga emas. "Sejumlah uang
keluar dari yang berharga dan masuk ke crypto," katanya.
Co-direktur Walsh Trading Sean Lusk juga mencatat bahwa banyak orang
mulai menyukai crypto dibanding emas. "Tetapi pada akhirnya, apa yang Anda
lebih suka memiliki satu ons emas di tangan Anda atau sesuatu di layar?"
tanya Lusk.
Dalam beberapa minggu kedepan menjelang liburan Natal, perhatian pasar
akan bergeser ke seberapa parah pembatasan karena COVID-19. Juga apakah akan
akan ada lagi stimulus tahun ini, dan apa lagi yang dapat dilakukan Federal
Reserve untuk membantu menangani pandemi.
"Sentimen pasar akan lebih mungkin dipengaruhi oleh berita
tentang waktu pemberian vaksin dan kekhawatiran tentang intensifikasi jangka
pendek dari langkah-langkah penahanan Covid-19 setelah pertemuan
Thanksgiving," kata kepala ekonom internasional ING James Knightley.
Proyeksi Harga Emas
Untuk perdagangan ke depan, Grady akan mengawasi pergerakan harga emas
hingga berada pada USD 1.851 sebagai level naik dan kemudian menjualnya saat
itu juga. Sementara Lusk memproyeksikan harga emas untuk mulai naik hingga
2021, mencatat bahwa akhir Desember dan awal Januari adalah waktu yang baik
secara musiman untuk mendapatkan emas.
"Secara musiman, saat kita memasuki November hingga pertengahan
Desember, kita melihat kelemahan musiman. Pasar sudah lewat waktu di sini. Saya
mencari level dukungan untuk dipertahankan dan kemudian membeli hingga 2021,”
kata dia.
Adapun rilis yang harus diperhatikan dalam perdagangan harga emas
pekan depan yakni angka ketenagakerjaan nonpertanian AS dari November, yang
dijadwalkan untuk rilis pada hari Jumat.
Ada juga indeks harga PCE dan penjualan rumah tertunda pada hari
Senin, IMP manufaktur ISM pada hari Selasa, ketenagakerjaan non-pertanian ADP
dan pesanan pabrik pada hari Rabu, dan IMP non-manufaktur ISM dan klaim
pengangguran pada hari Kamis.
Sumber
liputan6.com
lowongan, lowongan kerja, lowongan kerja bandung, loker bandung
bestprofit, pt
bestprofit, best profit, pt best profit, best, pt best, bpf
bestprofit futures,
best profit futures, pt bestprofit futures, pt best profit futures
PT BESTPROFIT FUTURES BANDUNG
Tidak ada komentar:
Posting Komentar