PT BEST PROFIT FUTURES BANDUNG, Bestprofit - Morgan Stanley memprediksi harga emas bakal berada di bawah USD 1.800 per ons hingga akhir 2021. Prospek ini didasarkan pada harga emas yang diperdagangkan sekitar USD 1.850 per ons dan support USD 1.800 per ons.
Kepala Strategi Lintas Aset untuk Morgan Stanley Andrew Sheets
mengatakan dalam sebuah laporan, meskipun inflasi diperkirakan akan naik pada
2021, hal itu tidak akan cukup untuk mengangkat harga emas.
"Ekonom Morgan Stanley memperkirakan inflasi AS akan naik sedikit
di atas 2 persen selama dua tahun ke depan. Jadi emas bukan jenis skenario
pelarian untuk inflasi yang paling cocok," katanya, mengutip laman Kitco,
Senin (22/2/2021).
Lanjutnya, inflasi yang lemah ditambah dengan prospek ekonomi yang
membaik, akan terus membebani harga emas.
"Momentum harganya buruk, artinya komoditas yang sering turun
cenderung terus turun. Dan data ekonomi saat ini, yang membaik, sering kali
berarti emas berkinerja buruk di aset lainnya," katanya.
Harga emas tengah "berjuang" untuk naik dengan adanya
ekspektasi pertumbuhan ekonomi optimis yang mendorong imbal hasil obligasi
lebih tinggi. Imbal hasil obligasi 10 tahun saat ini diperdagangkan pada 1,2
persen, tertinggi dalam periode hampir satu tahun.
Analis mencatat, kenaikan imbal hasil nominal menyebabkan imbal hasil
riil juga jadi lebih tinggi. Hal ini meningkatkan biaya peluang emas sebagai
aset non-imbal hasil. Morgan Stanley sendiri optimis akan ekonomi AS karena
prediksi adanya kenaikan aktivitas konsumen pada paruh kedua tahun ini.
Ekonomi AS
Dalam laporan terpisah, kepala ekonom Morgan Stanley Chetan Ahya
mencatat, resesi yang disebabkan oleh pandemi Covid-19 telah merugikan
pendapatan rumah tangga AS sebesar USD 400 miliar. Namun, disebutkan mereka
juga telah menerima transfer lebih dari USD 1 triliun.
"Rumah tangga telah mengakumulasi kelebihan simpanan sebesar USD
1,5 triliun, yang diperkirakan akan meningkat menjadi USS 2 triliun (9,5 persen
dari PDB) pada awal Maret setelah paket fiskal tambahan diberlakukan," kata
Ahya dalam laporan tersebut.
"Kami berpendapat kebijakan ini menghindari efek pandemi secara
signifikan. Selain itu, dampak guncangan eksogen kemungkinan akan memudar, dan
kami memperkirakan lonjakan permintaan saat ekonomi dibuka kembali musim semi
ini," tuturnya.
Morgan Stanley juga memprediksi ekonomi AS tumbuh 6,5 persen tahun
ini, diikuti oleh pertumbuhan 5 persen pada 2022.
"Perkiraan ini menyiratkan bahwa PDB AS akan meningkat di atas
batas sebelum Covid-19 setelah kuartal 3 2021 dan akan lebih tinggi pada tahun
2022 daripada yang kami perkirakan jika tidak ada pandemi. Itu hasil yang
sangat luar biasa," katanya.
Sumber
liputan6.com
lowongan, lowongan kerja, lowongan kerja bandung, loker bandung
best profit,
bestprofit, pt bestprofit, pt best profit, best, pt best, bpf
pt bpf, bestprofit
futures, pt bestprofit futures, best profit futures, pt best profit futures
PT BESTPROFIT FUTURES BANDUNG
Tidak ada komentar:
Posting Komentar