PT BEST PROFIT FUTURES BANDUNG, Bestprofit - Harga emas turun 1,7 persen pada penutupan perdagangan Selasa (Rabu pagi waktu Jakarta). Harga ini jatuh ke level terendah dalam lebih dari sepekan. Penyebab pelemahan harga emas ini adalah kenaikan imbal hasil surat utang AS.
Sementara harga platinum berombak setelah reli yang mampu membawa
harga logam mulia ini ke level tertinggi dalam lebih dari 6 tahun. Mengutip
CNBC, Rabu (17/2/2021), harga emas di pasar spot turun 1,2 persen menjadi USD
1.796,50 per ounce, setelah menyentuh level terendah sejak 4 Februari. Sedangkan
harga emas berjangka AS turun 1,3 persen menjadi USD 1.799 per ounce.
Analis TD Securities Daniel Ghali menjelaskan, harga emas terbebani
karena karena naiknya imbal hasil dari surat utang AS berjangka 10 tahun.
Dengan kenaikan tersebut, investor lebih memilih untuk mengoleksi surat utang
dibandingkan emas.
Selain itu, pelemahan harga emas juga tertekan oleh kenaikan harga
saham yang mencapai rekor tertinggi karena optimisme paket stimulus bantuan
Corona senilai USD 1,9 triliun. Sementara itu, harga platinum turun 1,6 persen
menjadi USD 1.281.80 per ounce setelah menyentuh level tertinggi sejak
September 2014.
Ghali menjelaskan, penurunan harga platinum ini disebabkan aksi ambil
untung setelah reli didorong oleh spekulasi atas potensi permintaan yang meningkat
sebagai akibat dari teknologi yang lebih hijau.
Harga platinum yang menjadi logam yang digunakan pada konverter
katalitik mobil untuk membatasi emisi gas buang ini telah naik lebih dari 20
persen tahun ini. Kenaikan ini terjadi di tengah harapan akan pemulihan pasar
mobil dan dorongan untuk energi yang lebih bersih.
Bersaing dengan Bitcoin, Harga Emas Diperkirakan Tertekan Sepanjang
Pekan
Sebelumnya, aset emas harus bertarung dengan instrumen safe haven lain
di pekan ini. Harga emas akan mendapatkan sentimen beragam pada perdagangan
pekan ini. Mengutip Kitco, Senin (15/2/2021), para analis di Wall Street dan
investor ritel memiliki arah prediksi yang bertolakbelakang.
Analis di Wall Street memperkirakan harga emas akan melanjutkan
pelemahan setelah gagal menembus level resisten di USD 1.850 per ounce.
Sedangkan investor ritel memperkirakan harga emas akan bullish setelah jatuh ke
level terendah dalam tiga bulan.
Banyak analis di Wall Street memperkirakan harga emas akan tetap di
bawah tekanan dalam waktu dekat karena investor fokus pada lonjakan momentum di
pasar saham. Pada saat yang sama, analis mengatakan bahwa banyak investor
mengalihkan investasinya ke bitcoin, yang diperdagangkan pada rekor tertinggi
sebagai lindung nilai baru yang berpotensi melawan inflasi.
"Dengan kepercayaan investor yang tinggi saat ini, tidak banyak
permintaan untuk tempat berlindung yang defensif," kata kepala analis SIA
Wealth Management, Colin Cieszynski. "Selain itu, pelaku pasar akan
mencari alternatif untuk dolar AS dan lebih fokus pada Bitcoin dan
cryptocurrency lain dibanding logam mulia." tambah dia.
Pekan ini, 14 analis berpartisipasi dalam survei Kitco. Sebanyak 10
analis atau 71 persen memperkirakan harga emas turun minggu ini. Sementara itu,
analis yang bullish dan netral mendapat suara sama yaitu masing-masing 14
persen.
Sedangkan investor ritel yang ikut dalam survei online mencapai 1.257
suara. Di antara mereka, 644 suara atau 51 persen mengatakan harga emas akan
bullish. Sedangkan 350 investor lainnya atau 28 persen mengatakan harga emas
akan bearish. Sementara 263 pemilih atau 2i persen netral.
Sumber
liputan6.com
lowongan, lowongan kerja, lowongan kerja bandung, loker bandung
best profit,
bestprofit, pt bestprofit, pt best profit, best, pt best, bpf
pt bpf, bestprofit
futures, pt bestprofit futures, best profit futures, pt best profit futures
PT BESTPROFIT FUTURES BANDUNG
Tidak ada komentar:
Posting Komentar