PT BEST PROFIT FUTURES BANDUNG, Best Profit - Harga emas turun hampir menyentuh posisi terendah dalam 11 minggu dalam perdagangan Kamis. Hal ini dipicu oleh optimisme investor untuk pemulihan ekonomi global meningkatkan imbal hasil Treasury AS dan membuat investasi logam mulia kurang menarik.
Dikutip dari CNBC, Jumat (19/2/2021), harga emas di pasar spot turun
0,1 persen menjadi USD 1.774.21 per ounce, mendekati level terendah sejak 30
November 2020 di USD 1.767,20. Sedangkan harga emas berjangka AS ditutup naik
0,1 persen pada USD 1.775.
Bank Sentra Amerika Serikat (AS) atau The Federal Reserve AS (The Fed)
pada Rabu menegaskan kembali janjinya untuk mempertahankan suku bunga mendekati
nol sampai inflasi dan lapangan kerja meningkat. Reaksi emas terhadap
peningkatan tak terduga data pengangguran mingguan pada hari Kamis juga relatif
teredam, dengan imbal hasil Treasury AS naik di tengah tanda-tanda kenaikan
ekonomi.
Hasil yang lebih tinggi telah mengikis daya tarik terhadap emas
sebagai lindung nilai inflasi akhir-akhir ini, karena meningkatkan biaya
peluang untuk memegang emas batangan yang tidak memberikan hasil. Di sisi
teknis, penurunan rata-rata pergerakan harga emas 50 hari di bawah rata-rata
pergerakan 200 hari dapat menyebabkan lebih banyak penjualan, kata analis.
Platinum, logam katalis otomatis naik 1,1 persen menjadi USD 1.266.71 per
ounce.
"Selama data seperti penjualan dan produksi mobil terus positif,
itu akan membantu pesan bahwa platinum harus menjadi salah satu pemenang dari
penguatan siklus industri," kata analis independen Robin Bhar. Di tempat
lain, paladium turun 0,7 persen menjadi USD 2.355,55 dan perak turun 1,2 persen
menjadi USD 27,01.
Harga Emas Terhempas ke Level Terendah Lebih dari 2 Bulan
Harga emas kembali kehilangan kemilaunya, dengan merosot ke level
terendah dalam lebih dari 2 bulan. Penurunan harga emas dipicu taruhan jika
pemulihan ekonomi bisa kembali mendongkrak Dolar dan patokan imbal hasil
Treasury AS.
Tercatat, harga emas di pasar spot turun 1,2 persen menjadi USD
1.773,72 per ounce, setelah mencapai level terendah sejak 30 November di posisi
USD 1.768,60 sebelumnya. Harga emas berjangka AS turun 1,5 persen menjadi USD
1.772,80.
“Ekonomi AS diperkirakan akan pulih perlahan,” kata Direktur
Perdagangan Logam di High Ridge Futures, David Meger, melansir CNBC, Kamis
(18/2/2021). Dia mengatakan jika, keyakinan perlawanan melawan virus Corona
Covid-19 ditunjukkan dengan Dolar yang sedikit menguat dan dalam imbal hasil 10
tahun, yang naik ke level tertinggi sejak Februari 2020.
Meningkatnya optimisme untuk rencana stimulus AS senilai USD 1,9
triliun dan ekspektasi inflasi yang meningkat mendorong benchmark imbal hasil
obligasi. Kemudian pada gilirannya mengangkat Dolar AS ke posisi puncak lebih
dari satu minggu. Ukuran inflasi yang diharapkan, berada pada level tertinggi
sejak Agustus 2014 di 2,2 persen.
Sementara emas dianggap sebagai lindung tengah tertantang kondisi
nilai inflasi yang kemungkinan didorong stimulus yang lebih besar, di mana
imbal hasil yang lebih tinggi meningkatkan peluang terhadap logam mulia yang
tidak memberikan hasil.
"Tapi emas bisa kembali disukai begitu mata uang lain mulai
mengungguli dolar akhir tahun ini," kata Analis OANDA Craig Erlam. Adapun
harga logam lainnya, seperti platina turun 1,1 persen menjadi USD 1.247,85 per
ounce, jauh di bawah posisi tertinggi di Selasa USD 1.336,50, puncaknya sejak
September 2014.
Sementara harga Palladium turun 0,4 persen menjadi USD 2.372,62,
sementara perak naik 0,1 persen lebih tinggi menjadi USD 27,26.
Sumber
liputan6.com
lowongan, lowongan kerja, lowongan kerja bandung, loker bandung
best profit,
bestprofit, pt bestprofit, pt best profit, best, pt best, bpf
pt bpf, bestprofit
futures, pt bestprofit futures, best profit futures, pt best profit futures
PT BESTPROFIT FUTURES BANDUNG
Tidak ada komentar:
Posting Komentar