PT BEST
PROFIT FUTURES BANDUNG, PT Bestprofit – Harga emas naik sekitar 2 persen
pada perdagangan Rabu (Kamis waktu Jakarta) karena pelemahan nilai tukar dolar
Amerika Serikat (AS) menghidupkan kembali beberapa daya tarik terhadap logam
mulia. Hal ini meskipun prospek kenaikan suku bunga yang tajam membuat logam
mulia non-yielding mendekati titik terendah dalam 2,5 tahun terakhir.
Dikutip dari CNBC, Kamis (29/9/2022), harga emas
dunia di pasar spot naik 2 persen menjadi USD 1.660,62 per ounce, untuk menutup
beberapa kerugian dari penurunan sebelumnnya yang menembus level terendah sejak
April 2020 pada perdagangan hari sebelumnya.
Sedangkan harga emas berjangka AS naik 2,1 pesen ke
level USD 1.670.
"Turunnya nilai tukar dolar AS dan imbal hasil
telah membuat emas bergerak dari posisi terendah itu,” kata Direktur
Perdagangan Logam High Ridge Futures, David Meger.
“Faktor-faktor yang berkaitan dengan Rusia dan
diskusi aneksasi ... yang mungkin memberikan tawaran ke pasar (emas) dari
perspektif safe-haven,” tambah Meger.
Kurs dolar AS melemah setelah mencapai level
tertinggi baru dalam dua dekade terakhir membuat harga emas batangan lebih
murah bagi pembeli luar negeri. Sementara imbal hasil Treasury turun.
Moskow siap untuk untuk mencaplok wilayah Ukraina,
merilis apa yang disebut penghitungan suara menunjukkan dukungan di empat
provinsi yang diduduki sebagian untuk bergabung dengan Rusia. Hal ini setelah
apa yang dikecam Kyiv dan Barat sebagai referendum palsu dan ilegal yang
diadakan di bawah todongan senjata.
"(Selain itu) Harga emas terlihat sedikit
longgar karena rencana Inggris untuk membeli jangka panjang Gilt melihat imbal
hasil melemah,” kata TD Securities dalam sebuah catatan.
Sementara itu, harga perak naik 2,7 persen menjadi
USD 18,92 per ounce, setelah mencapai level terendah tiga minggu di leve; 17,94
di awal sesi.
Sedangkan, harga platinum naik 1,5 persen menjadi
USD 861,32 dan paladium melonjak 3,2 persen menjadi USD 2.153,51.
Harga Emas Bangkit dari Level Terendah 2,5 Tahun
Sebelumnya, harga emas rebound dari level terendah
2,5 tahun pada hari Selasa. Itu terjadi karena jeda dalam reli dolar AS
membantu memulihkan daya tarik emas batangan, meskipun risiko dari kenaikan
suku bunga yang menjulang tetap ada.
Dikutip dari CNBC, Rabu (28/9/2022), harga emas di
pasar spot terakhir 0,38 persen lebih tinggi pada USD 1.627.6707 per ounce,
setelah naik lebih dari 1 persen menjadi USD 1.642,29 di awal sesi.
Emas berjangka AS naik 0,13 persen menjadi USD
1.635,60.
"Hari ini hanya sedikit pemulihan setelah
beberapa kelemahan ekstrem yang terlihat selama beberapa hari terakhir. Tapi
saya tidak berpikir benar-benar ada perubahan mendasar yang terjadi di pasar
emas," kata Ryan McKay, ahli strategi komoditas di TD Sekuritas.
Dolar AS melemah dari level tertinggi dua dekade,
mendorong investor untuk beralih ke emas, yang telah jatuh ke level terendah
sejak April 2020 di USD 1.620,20 di sesi sebelumnya. Dolar yang lebih lemah
membuat emas menarik bagi pemegang mata uang lainnya.
Harga emas juga diuntungkan dari "rebound
harga korektif dari tekanan jual baru-baru ini dan short-covering dari pedagang
berjangka jangka pendek," Jim Wyckoff, analis senior di Kitco Metals,
mengatakan dalam sebuah catatan.
Sumber
liputan6.com
lowongan, lowongan kerja, lowongan kerja
bandung, loker bandung
best
profit, bestprofit, pt bestprofit, pt best profit, best, pt best, bpf
pt
bpf, bestprofit futures, pt bestprofit futures, best profit futures, pt best
profit futures
PT
BESTPROFIT FUTURES BANDUNG
Tidak ada komentar:
Posting Komentar