PT BEST
PROFIT FUTURES BANDUNG, Bestprofit – Harga emas hari ini di pasar dunia
melonjak karena Bos The Fed Jerome Powell Fed berbicara tentang kemungkinan
resesi dan tingkat pembatasan.
Harga emas dunia menghapus kerugian awal yang
diinduksi Fed, melonjak lebih dari 1 persen pada hari ini.
Melansir laman Kitco, Kamis (22/9/2022), harga emas
dunia bereaksi terhadap komentar Ketua Federal Reserve atau The Fed Jerome
Powell tentang resesi dan tingkat suku bunga naik 75 basis poin untuk yang
ketiga kali berturut-turut pada hari Rabu.
Harga Emas berjangka Comex Desember mendekati USD
1.700 per ounce karena harga melonjak lebih dari USD 20 pada hari ini, terakhir
diperdagangkan pada posisi USD 1.692 per ounce.
Mengomentari kenaikan suku bunga yang agresif,
Powell mengatakan periode pertumbuhan di bawah tren sangat mungkin terjadi.
“Ini adalah sesuatu yang perlu kita miliki,” bersama dengan kondisi pasar
tenaga kerja yang lebih lembut, katanya.
“Tidak ada yang tahu apakah proses ini akan
menyebabkan resesi atau seberapa signifikan resesi itu terjadi. Itu akan
tergantung pada seberapa cepat tekanan harga turun ... dan apakah kita
mendapatkan lebih banyak pasokan tenaga kerja," tambah Powell.
Dia mengatakan jika adanya peluang soft landing
cenderung berkurang sejauh kebijakan harus lebih ketat.
Tetapi dia juga menunjukkan bahwa kegagalan untuk
memulihkan stabilitas harga akan diterjemahkan menjadi "kesakitan yang
lebih besar di kemudian hari."
Kenaikan Suku Bunga Berlanjut
Pengambilan besar dari konferensi pers yang digelar
Powell adalah ekspektasi kenaikan tambahan suku bunga hingga 125 basis poin
pada tahun ini.
Hal ini yang dapat diterjemahkan ke dalam kenaikan
75 bps lainnya pada bulan November dan peningkatan 50 bps pada bulan Desember.
Tapi itu tergantung pada data yang masuk, dengan keputusan yang dibuat rapat
demi rapat.
"Kita harus memindahkan kebijakan kita ke
tingkat yang cukup ketat yang akan menurunkan inflasi menjadi 2 persen,"
kata Powell.
Tingkat dana fed bisa naik menjadi 4,4 persen pada
akhir tahun ini dan kemudian naik menjadi 4,6 persen pada 2023, menurut
pengumuman bank sentral tersebut.
Jika level ini "cukup membatasi" dan
inflasi mulai melambat ke sasaran 2 persen Fed, bank sentral AS mungkin
melambat.
"Kami telah menaikkan suku bunga sebesar tiga
poin persentase tahun ini. Pada titik tertentu, ketika sikap kebijakan moneter
semakin ketat, akan menjadi tepat untuk memperlambat," kata Powell kepada
wartawan.
.
Sumber
liputan6.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar