PT BEST
PROFIT FUTURES BANDUNG, Best Profit – Harga emas naik mendekati level
tertinggi dalam tiga bulan pada perdagangan Selasa (Rabu waktu Jakarta) karena
beberapa pembelian terhadap logam mulia ini, setelah berita bahwa dua orang
tewas di Polandia timur dekat perbatasan Ukraina.
Kematian itu terjadi dalam ledakan, di mana seorang
pejabat intelijen senior AS menyatakan rudal Rusia telah menyeberang ke
Polandia.
Dikutip dari CNBC, Rabu (16/11/2022), harga emas
dunia di pasar spot naik 0,38 persen menjadi USD 1.778,48 per ons. Sedangkan
harga emas berjangka AS berubah menjadi USD 1.776,8.
“Ini hampir pasti kesalahan dan akan digambarkan
seperti itu tetapi Polandia adalah negara NATO, jadi sementara emas mungkin
tidak meledak lebih tinggi, itu akan membuat pasar sedikit gugup,” kata Tai
Wong, Pedagang Senior Heraeus Precious Metals, New York.
Harga emas telah berubah negatif dan tergelincir
dari level tertinggi sejak 15 Agustus yang dicapai di awal sesi perdagangan
karena indeks dolar berbalik lebih tinggi dari level terendah tiga bulannya.
Analis Pasar City Index, Fawad Razaqzada
mengatakan, jika emas berhasil ditutup di atas area USD 1.780 hingga USD 1.800,
maka itu akan menjadi perkembangan bullish lainnya, mendorong lebih banyak
bulls untuk mundur.
Data sebelumnya menunjukkan harga produsen AS
meningkat kurang dari yang diharapkan pada bulan Oktober, bukti lebih lanjut
bahwa inflasi mulai mereda.
“Data inflasi yang mendingin adalah kabar baik
untuk emas, tetapi tampaknya kita memiliki penghalang harga yang kuat di level
USD 1.800,” kata Edward Moya, analis senior OANDA.
Presiden Fed Atlanta Raphael Bostic pada hari
Selasa mengatakan dia melihat sedikit bukti bahwa pengetatan kebijakan moneter
yang agresif memperlambat inflasi, mengantisipasi bahwa lebih banyak kenaikan
akan diperlukan untuk menurunkan inflasi ke target The Fed 2 persen.
Harga Emas Mampu Bertahan di Tengah Tekanan
Penguatan Dolar AS
Kemarin, harga emas stabil pada penutupan
perdagangan Senin. Harga emas hari ini mampu bertahan di tengah kenaikan nilai
tukar dolar AS menyusul tanda-tanda bahwa Bank Sentral Amerika Serikat (AS)
atau the Federal Reserve (the Fed) tidak akan melunakkan kebijakan untuk
melawan inflasi.
Mengutip CNBC, Selasa (15/11/2022), harga emas di
pasar spot naik 0,05 persen menjadi USD 1.771,82 per ounce pada pukul 16.00 ET,
setelah jatuh 1 persen pada perdagangan sebelumnya. Sedangkan harga emas
berjangka AS ditutup naik 0,34 persen ke level USD 1.775,2 per ounce.
Kenaikan nilai tukar dolar AS terhadap sejumlah
mata uang utama dunia dan penguatan imbal hasil obligasi AS membebani emas.
Analis senior Kitco Metals Jim Wyckoff mengatakan bahwa bargain hunting karena
penurunan harga emas yang sudah cukup dalam mampu menahan tekanan terhadap
harga emas.
Wyckoff melanjutkan, ada kemungkinan harga emas
akan bergerak menguat dalam waktu dekat ini karena memang penurunan harga emas
sudah cukup dalam sejak Bank Sentral AS memutuskan untuk mengendalikan inflasi
secara agresif.
Indeks dolar AS naik 0,4 persen, sementara imbal
hasil Treasury berjangka waktu 10 tahun juga naik, membuat harga emas lebih
mahal bagi pembeli dari luar negeri.
"Emas tampaknya memiliki resistensi yang kuat
dengan level USD 1.800, dengan dukungan yang layak di wilayah USD 1.750,"
jelas analis senior OANDA Edward Moya dalam sebuah catatan.
Pada perdagangan pekan lalu, harga emas melaporkan
kenaikan mingguan terbaiknya sejak Maret 2020. Kenaikan ini terjadi di tengah
harapan kenaikan suku bunga yang lebih lambat setelah data menunjukkan
penurunan tekanan harga di AS.
Wakil Ketua the Fed Lael Brainard pada hari Senin
bergabung dengan Gubernur Christopher Waller mengatakan bahwa Fed siap mulai
mengurangi kebijakan kenaikan suku bunga agresif.
Sumber
liputan6.com
lowongan, lowongan kerja, lowongan kerja
bandung, loker bandung
best
profit, bestprofit, pt bestprofit, pt best profit, best, pt best, bpf
pt
bpf, bestprofit futures, pt bestprofit futures, Bestprofit futures, pt best
profit futures
PT
BESTPROFIT FUTURES BANDUNG
Tidak ada komentar:
Posting Komentar