PT BEST
PROFIT FUTURES BANDUNG, PT Bestprofit Futures – Harga emas stabil pada
penutupan perdagangan Senin. Harga emas hari ini mampu bertahan di tengah
kenaikan nilai tukar dolar AS menyusul tanda-tanda bahwa Bank Sentral Amerika
Serikat (AS) atau the Federal Reserve (the Fed) tidak akan melunakkan kebijakan
untuk melawan inflasi.
Mengutip CNBC, Selasa (15/11/2022), harga emas di
pasar spot naik 0,05 persen menjadi USD 1.771,82 per ounce pada pukul 16.00 ET,
setelah jatuh 1 persen pada perdagangan sebelumnya. Sedangkan harga emas
berjangka AS ditutup naik 0,34 persen ke level USD 1.775,2 per ounce.
Kenaikan nilai tukar dolar AS terhadap sejumlah
mata uang utama dunia dan penguatan imbal hasil obligasi AS membebani emas.
Analis senior Kitco Metals Jim Wyckoff mengatakan bahwa bargain hunting karena
penurunan harga emas yang sudah cukup dalam mampu menahan tekanan terhadap
harga emas.
Wyckoff melanjutkan, ada kemungkinan harga emas
akan bergerak menguat dalam waktu dekat ini karena memang penurunan harga emas
sudah cukup dalam sejak Bank Sentral AS memutuskan untuk mengendalikan inflasi
secara agresif.
Indeks dolar AS naik 0,4 persen, sementara imbal
hasil Treasury berjangka waktu 10 tahun juga naik, membuat harga emas lebih
mahal bagi pembeli dari luar negeri.
"Emas tampaknya memiliki resistensi yang kuat
dengan level USD 1.800, dengan dukungan yang layak di wilayah USD 1.750,"
jelas analis senior OANDA Edward Moya dalam sebuah catatan.
Pada perdagangan pekan lalu, harga emas melaporkan
kenaikan mingguan terbaiknya sejak Maret 2020. Kenaikan ini terjadi di tengah
harapan kenaikan suku bunga yang lebih lambat setelah data menunjukkan
penurunan tekanan harga di AS.
Wakil Ketua the Fed Lael Brainard pada hari Senin
bergabung dengan Gubernur Christopher Waller mengatakan bahwa Fed siap mulai
mengurangi kebijakan kenaikan suku bunga agresif.
Prediksi Harga Emas, Mampukah Tembus Level USD
1.800?
Emas dengan cepat menjadi aset yang harus
diperhatikan saat inflasi mulai melambat dan pasar kripto melewati fase krisis.
Harga emas tercatat pada pekan lalu di kisaran USD 1.681 per ounce dan terakhir
diperdagangkan di USD 1.765.
Dilansir dari laman Kitco News, Senin (14/11/2022)
ini menjadi kinerja terbaik bagi emas sejak pekan yang berakhir 24 Juli 2020,
ketika harga emas naik lebih dari USD 90, dimana saat itu emas di atas USD
2.000 per ons.
Sementara, Comex berjangka Desember terakhir
diperdagangkan mendekati level tertinggi harian di USD 1.767,60 per ounce. Hal
itu disebabkan oleh perputaran perdagangan yang kuat, terjadi setelah data
inflasi AS terbaru menunjukkan tekanan harga yang melambat.
Kemungkinan kebijakan bank sentral Amerika Serikat
(AS) Federal Reserve yang lebih fleksibel dalam beberapa bulan mendatang.
Berita itu mengirim dolar AS lebih rendah, memberi ruang emas untuk reli.
"Harga konsumen AS naik jauh lebih rendah dari
yang diharapkan pada Oktober, sehingga meredam ekspektasi kenaikan suku bunga
Fed, memberi tekanan pada dolar AS dan menyebabkan imbal hasil obligasi AS
turun secara nyata. Akibatnya, harga emas naik menjadi USD 1.760 per troy ounce
untuk mencapai level tertinggi sejak akhir Agustus,” kata analis Commerzbank
Carsten Fritsch.
Analis telah mengincar kembalinya harga emas
setelah tujuh bulan berturut-turut mengalami kerugian, penurunan beruntun
terpanjang dalam lebih dari lima dekade. Dan harga emas akhirnya bergerak
dengan harapan bahwa The Fed akan memperlambat segalanya, dan pembukaan kembali
China.
"Kami mengalami penembusan pada Kamis dengan
penutupan yang sangat positif, dan kami mendapatkan beberapa tindak lanjut pada
Jumat. Untuk pedagang teknis, grafik ini masih sangat kuat. Tidak ada alasan
bagi saya untuk mengatakan itu akan berbalik dan turun kembali. Kita harus
menemukan level lebih dekat ke USD 1.775 – USD 1.800 sebelum pasar
berhenti," kata ahli strategi pasar senior RJO Futures Frank Cholly
mengatakan kepada Kitco News.
Reli harga emas juga bertepatan dengan aksi jual
besar-besaran kripto, yang melihat pertukaran mata uang kripto. Hal ini
memiliki risiko penularan tingkat tinggi yang akan terus berdampak pada aset
kripto dan pasar yang lebih luas secara umum.
Volatilitas kripto memiliki jangkauan yang jauh
lebih luas kali ini, itulah sebabnya emas lebih diuntungkan daripada di
bulan-bulan awal musim dingin kripto ini.
"Keadaan di kripto dibandingkan dengan
bulan-bulan musim panas telah berubah. Investor lebih khawatir daripada awal
tahun ini. Dan peningkatan jumlah modal di pasar kripto cukup besar, dan emas
memiliki peran tradisional itu - dipercaya dan dianggap sebagai tempat
perlindungan tradisional,” kata pakar logam mulia Gainesville Coins Everett
Millman.
Sumber
liputan6.com
lowongan, lowongan kerja, lowongan kerja
bandung, loker bandung
best
profit, bestprofit, pt bestprofit, pt best profit, best, pt best, bpf
pt
bpf, bestprofit futures, pt bestprofit futures, Bestprofit futures, pt best
profit futures
PT
BESTPROFIT FUTURES BANDUNG
Tidak ada komentar:
Posting Komentar