PT BEST
PROFIT FUTURES BANDUNG, Bestprofit – Kemampuan harga emas untuk bertahan di
atas USD 1.800 per ons pada pekan kemarin hingga bisa reli menuju USD 1.850 per
ons menciptakan optimisme yang sehat di kalangan investor ritel dan analis Wall
Street. Pasar keuangan menginginkan harga emas dunia bisa lebih tinggi pada
pekan ini.
Kepala analis komoditas Saxo Bank, Ole Hansen,
mengatakan bahwa emas tidak hanya mendapat momentum baru, tetapi juga karena
mendapat dorongan besar dari imbal hasil obligasi AS terus meningkat.
Minggu ini imbal hasil surat utang 10 tahun AS naik
di atas 4 persen dan mencapai level tertinggi sejak November. Pada saat yang
sama, imbal hasil surat utang AS berjangka waktu dua tahun mendekati 5 persen.
Namun, Hansen mencatat bahwa breakeven rates juga
terus meningkat. Hal ini menunjukkan bahwa inflasi tetap menjadi perhatian yang
signifikan bagi pemangku kebijakan dan juga pelaku pasar.
"Emas masih bisa naik ke angka yang lebih baik
bahkan jika imbal hasil obligasi masih melaju ke level yang lebih tinggi. Ini
terjadi jika investor berpikir bahwa inflasi akan disesuaikan lebih
tinggi," katanya.
Hansen mencatat bahwa pergerakan bullish emas telah
mendorong harga emas kembali di atas rata-rata perdagangan selama 21 hari
terakhir. Hansen mengatakan harga emas bisa naik karena saat ini terjebak dalam
pola konsolidasi yang lebih luas.
"Harga emas benar-benar harus mencapai di atas
USD 1.885 atau bahkan USD 1.900 sebelum kita melihat minat bullish baru dari
investor," katanya.
"Pasar telah berhenti membenci emas, tetapi
tidak akan pecah sampai investor mulai menyukainya." tambah dia.
Survei Kitco
Minggu ini, sebanyak 19 analis Wall Street
berpartisipasi dalam Survei Emas Kitco News. Di antara peserta tersebut,
sebanyak 13 analis, atau 68 persen melihat harga emas akan bullish dalam waktu
dekat.
Pada saat yang sama, satu analis, atau 5 persen
memperkirakan akan bearish untuk minggu ini dan lima analis atau 26 persen
melihat harga diperdagangkan sideways.
Sementara itu, 495 suara diberikan dalam jajak
pendapat online. Dari jumlah tersebut, 254 responden atau 51 persen
memperkirakan emas akan naik minggu depan.
Sebanyak 145 lainnya atau 29 persen mengatakan
harga emas akan lebih rendah. Sementara 96 pemilih atau 19 persen netral dalam
waktu dekat.
Sentimen di Pasar
Michael Moor, pendiri MoorAnalytics.com, mengatakan
bahwa minggu lalu harga emas mencapai level kelelahan pada sisi negatifnya di
USD 1.810 per ons. Jika harga bisa bertahan di atas USD 1.838, emas dapat
melihat pola pembalikan bullish yang berkelanjutan selama berhari-hari.
Analis teknis senior Barchart.com, Darin Newsom,
juga melihat momentum teknis yang solid untuk emas minggu ini. Dia menambahkan
bahwa potensi pelemahan dalam dolar AS, memberikan penarik untuk logam mulia.
"Hambatan dengan emas bisa terjadi jika minat
beli awal habis dan tergelincir ke aksi jual Gelombang 2. Ini adalah
kemungkinan, meskipun target kenaikan awal akan tetap di USD 1.874,30,"
kata dia.
Direktur Pelaksana Bannockburn Global Forex Marc
Chandle, melihat bahwa koreksi emas di Februari sebagai peluang beli. Dia
menambahkan bahwa dia melihat ruang bagi harga untuk bergerak lebih tinggi
dalam waktu dekat.
"Strategi yang saya sarankan minggu lalu
adalah untuk membeli pullback menuju USD 1800. Emas menyelesaikan minggu
kemarin menguji area USD 1850. Target saya berikutnya adalah mendekati USD 1865
dan kemudian USD 1882," kata dia.
"Indikator momentum berubah lebih tinggi, dan
saya berharap data pekerjaan mengonfirmasi hal itu Januari sedikit
kebetulan," katanya.
Sumber
liputan6.com
lowongan, lowongan kerja, lowongan kerja bandung, loker bandung
best
profit, bestprofit, pt bestprofit, pt best profit, best, pt best, bpf
pt
bpf, bestprofit futures, pt bestprofit futures, Bestprofit futures, pt best
profit futures
PT
BESTPROFIT FUTURES BANDUNG
Tidak ada komentar:
Posting Komentar