PT BEST
PROFIT FUTURES BANDUNG, PT Bestprofit Futures – Harga emas dan harga perak
pada perdagangan hari Senin melonjak karena investor berebut memindahkan asetnya
ke instrumen lindung nilai atau safe haven. Harga emas mengalami lonjakan
karena ketakutan investor oleh runtuhnya Silicon Valley Bank.
Selain itu, harga emas juga mengalami lonjakan
karena dengan adanya krisis perbankan ini memicu harapan para investor bahwa
Bank Sentral AS atau Federal Reserve (Fed) harus mengerem kebijakan moneter
agresifnya.
Kurs Dolar AS dan imbal hasil Treasury AS
memperpanjang penurunannya meskipun ada upaya dari regulator untuk
mengendalikan gejolak Silicon Valley Bank dan Signature Bank.
"Emas terlihat sangat memenuhi mandatnya
sebagai safe haven dengan dukungan dari short-covering eksposur panjang,"
jelas kepala analis pasar komoditas TD Securities, Bart Melek, dikutip dari
CNBC, Selasa (14/3/2023).
Harga emas di pasar spot terakhir melonjak 2,44
persen menjadi USD 1.921,63 per ons, tertinggi sejak awal Februari 2023.
Sedangkan harga emas berjangka AS naik 2,6 persen menjadi menetap di USD
1.916,50 per ons.
Harga logam mulia lainnya ikut terdongkrak, dengan
perak naik 6,16 persen menjadi USD 21,7741 per ons, platinum melonjak 4,03
persen menjadi USD 997,8473, dan paladium naik 6,92 persen menjadi USD
1.474,2458.
"Banyak investor berlari ke logam mulia
sebagai tempat berlindung yang aman terhadap volatilitas ini dan risiko ini di
tengah lingkungan suku bunga yang jauh lebih rendah, dan dolar AS yang
turun," kata Melek.
Suku Bunga The Fed
Pelaku pasar tidak lagi mengharapkan Federal
Reserve minggu depan menaikkan suku bunga sebesar 50 basis poin dan proyeksi
saat ini adalah untuk pergerakan 25 basis poin.
Bahkan beberapa analis melihat kemungkinan the Fed
tidak mengharapkan kenaikan suku bunga sama sekali, membuat emas lebih menarik
karena mampu bersaing dengan instrumen investasi lainnya.
“Masa depan harga emas sangat bergantung pada
apakah tindakan Fed terbukti efektif. Jika kebangkrutan Silicon Valley Bank
(SVB) dianggap sebagai insiden yang terisolasi, emas mungkin kehilangan
sebagian dari keuntungannya baru-baru ini,” kata Alexander Zumpfe, dealer logam
mulia di Heraeus.
"Namun, jika krisis mengarah pada pembalikan
berkelanjutan dalam kebijakan Fed, emas mungkin tetap diminati."
Harga Emas Dunia Penuh Turbulensi, Masih Cocok
untuk Investasi?
Harga emas dunia mengalami turbulensi yang
signifikan dalam tiga tahun terakhir, di mana harga emas diperdagangkan di
bawah USD 1.500 per ons dan naik ke rekor tertinggi baru di atas USD 2.050 per
ons.
Analis Liberum Tom Price, mengatakan, terlepas dari
volatilitas arah harga emas relatif mudah dipahami. Semenjak pandemi covid-19
pada 2020, banyak orang menginvestasikan hartanya ke emas karena menyadari akan
terjadi guncangan inflasi di kemudian hari.
"Setelah penguncian pada tahun 2020, apa yang
ditanggapi oleh emas dan komoditas lainnya adalah modal yang dipompa ke dalam
ekonomi. Itu adalah kompensasi untuk pertumbuhan yang lemah. Kami mulai melihat
masalah inflasi muncul. Sebagian alasannya adalah ekonomi bersaing satu sama
lain. Ini untuk mengisi kembali semua komoditas pada saat yang sama," kata
Price dikutip dari Kitco News, Senin (13/3/2023).
Tetapi begitu pasar menyadari bahwa Fed semakin
serius tentang siklus kenaikan suku bunga yang akan datang ke tahun 2022, semua
pasar komoditas menjadi tenang.
Itu mengeluarkan spekulan dari ruang komoditas
karena mereka bisa mendapatkan pengembalian aset lain. Emas turun 15 persen
dari tertinggi perang Ukraina di bulan Maret," kata Price.
Kenaikan Suku Bunga The Fed
Menurutnya, hanya perlambatan siklus kenaikan suku
bunga Fed pada kuartal keempat yang mendorong spekulan kembali ke pasar emas.
Spekulan adalah mereka cenderung melihat bagaimana teknikal sahamnya atau
melihat pergerakan pasar yang sedang terjadi.
"Dengan siklus kenaikan suku bunga yang
melambat, faktor-faktor bullish mulai muncul penguncian China mereda, dan
perang Rusia masih berlangsung. Sehingga perdagangan kecemasan ada di
sana," jelasnya.
Pada awal tahun ini, penggerak utama emas adalah
dua faktor bullish ini. Pada saat yang sama, The Fed mundur. Akibatnya, kedua
faktor bullish itu mengalahkan faktor bearish itu, dan itulah yang mendorong
harga emas naik memasuki tahun baru.
Sumber
liputan6.com
lowongan, lowongan kerja, lowongan kerja
bandung, loker bandung
best
profit, bestprofit, pt bestprofit, pt best profit, best, pt best, bpf
pt
bpf, bestprofit futures, pt bestprofit futures, Bestprofit futures, pt best
profit futures
PT
BESTPROFIT FUTURES BANDUNG
Tidak ada komentar:
Posting Komentar