<<<< SELAMAT DATANG DI BLOG PT.BESTPROFIT FUTURES CABANG BANDUNG >>>>

Kamis, 10 Januari 2019

Harga Emas Menguat Seiring Dolar AS Melemah ke Posisi Terendah


PT BEST PROFIT FUTURES BANDUNG, PT Bestprofit - Harga emas menguat seiring dolar Amerika Serikat (AS) melemah ke posisi terendah dalam tiga bulan.

Hal itu dipicu pelaku pasar yang mempertimbangkan pernyataan pejabat bank sentral Amerika Serikat (AS) atau the Federal Reserve mengenai petunjuk laju kenaikan suku bunga bank sentral pada 2019.

Harga logam mulia memperpanjang kenaikan usai risalah pertemuan the Federal Reserve atau bank sentral AS. Pada pertemuan itu mengungkapkan kalau beberapa anggota the Federal Reserve ingin mempertahankan suku bunga pada Desember. Kabar tersebut semakin menekan dolar AS.

"Risalah bank sentral AS membantu mendorong kenaikan harga emas seperti yang diharapkan pelaku pasar. Sekarang mata tertuju kepada berita utama politik dan ekonomi," tutur Direktur Pelaksana RBC Wealth Management, George Gero, seperti dikutip dari laman Marketwatch, Kamis (10/1/2019).

Harga emas di Comex naik USD 6,10 atau 0,5 persen ke posisi USD 1.292 per ounce. Harga emas sempat sentuh posisi USD 1.293 usai risalah the Federal Reserve. Best Profit

Pada Rabu pekan ini, pimpinan the Federal Reserve Chicago Charles Evans menuturkan, kalau the Federal Reserve kemungkinan akhirnya mendorong sedikit kenaikan suku bunga bila prospek cerah dan suram.

Namun, pimpinan the Federal Reserve St Louis James Bullard menuturkan, ekonomi AS dapat didorong ke dalam resesi jika bank sentral terus maju dengan kenaikan suku bunga lebih banyak. Melihat kondisi itu, indeks dolar AS turun 0,7 persen ke posisi 95,20. Dolar AS tertekan mendorong kenaikan harga emas.

Sementara itu, pembicaraan perdagangan AS-China berakhir pada Rabu waktu setempat usai diperpanjang. Bursa saham global pun menguat dengan wall street catatkan kenaikan dalam empat sesi berturut-turut.

Bloomberg melaporkan, kalau pemerintahan AS di bawah pimpinan Presiden Donald Trump mengakhiri putaran pembicaraan perdagangan dengan komitmen China membeli lebih banyak produk pertanian, energi dan barang manufaktur dari AS. Bestprofit

Kepala Riset Insignia Consultans, Chintan Karnani menuturkan, harga emas dapat diuji sekali lagi di posisi USD 1.300. Harga emas sentuh lebih dari USD 1.300 dalam jangka pendek masih dapat dilihat.

“Harga emas harus diperdagangkan di posisi lebih dari USD 1.300 selama beberapa hari untuk menarik penutupan jangka pendek dan permintaan investasi baru. Jika emas tidak menembus USD 1.300 pada Jumat akan koreksi ke USD 1.257,” ujar dia seperti dikutip dari laman Marketwatch, Kamis (10/1/2019).

Melihat gambaran lebih besar, Analis Societe Generale optimistis pada prospek emas. "Kami percaya 2019 akan menjadi titik balik dan akan merekomendasikan investor mempertimbangkan untuk meningkatkan alokasi emas dalam portofolio mereka,” tulis Analis Societe Generale.

"Fundamental dan posisi harga emas belum dapat mendukung dalam beberapa tahun terakhir, sementara itu obligasi menjadi hambatan. Kelangkaan aset safe haven harus mendorong harga emas kembali bersinar,” tulis laporan Societe Generale. PT Best Profit

Adapun harga logam lainnya antara lain harga perak naik 0,1 persen menjadi USD 15.735 per ounce. Harga tembaga di posisi USD 2.657 per pound. Harga platinum untuk pengiriman April menguat 0,4 persen menjadi USD 825,30 per ounce. Harga palladium naik 0,6 persen ke posisi USD 1.269,40 per ounce.

Sumber
liputan6.com

bestprofit, pt bestprofit, best profit, pt best profit, best, pt best, bpf
bestprofit futures, best profit futures, pt bestprofit futures, pt best profit futures

PT BESTPROFIT FUTURES BANDUNG

Rabu, 09 Januari 2019

Harga Emas Turun Karena Pulihnya Nilai Tukar Dolar AS


PT BEST PROFIT FUTURES BANDUNG, Bestprofit - Harga emas turun pada perdagangana Selasa karena nilai tukar dolar AS sedikit pulih dari posisi terendah. Selain itu, sentimen lain penekan harga emas adalah kesepakatan perdagangan antara Amerika Serikat (AS) dengan China yang membuat instrumen emas kurang menarik.

Mengutip Reuters, Rabu (9/1/2019), harga emas di pasar spot tergelincir 0,5 persen menjadi USD 1.282,15 per punce pada pukul 13.03 waktu New York. Sedangkan harga emas berjangka AS juga 0,5 persen lebih rendah ke level USD 1.283,90 per ounce.

Indeks dolar naik 0,2 persen terhadap beberapa mata uang utama dunia lainnya, setelah jatuh ke level terendah sejak 22 Oktober di sesi sebelumnya.

"Saat ini dolar AS tengah pulih, yang merupakan salah satu alasan harga emas lebih rendah," kata analis ABN AMRO Georgette Boele. PT Bestprofit

"Pada saat yang sama, pasar gelisah menjelang diskusi yang terjadi antara AS dan China." lanjut dia.

Pasar saham juga diperdagangkan lebih tinggi karena investor mengantisipasi pembiaraan perdagangan antara China dengan AS.

Faktor lain yang mendoronng pelemahan harga emas adalah rencana Bank Sentral AS atau the Federal Reserve (the Fed) akan menghentikan pengetatan kebijakan moneternya jika pertumbuhan ekonomi melambat juga mendorong penguatan harga emas.

Sebelumnya, harga emas sempat menyentuh angka USD 1.300 per ounce pada pekan lalu. Sayangnya, pada Jumat lalu harga emas kembali melemah yang salah satu penyebabnya adalah aksi jual investor. Best Profit

Mengutip Kitco, Senin (7/1/2019), harga emas mengalami tekanan di akhir pekan lalu karena aksi jual investor setelah membaiknya data-data ekonomi Amerika Serikat (AS).

"Sebenarnya harga emas telah menjalani laju yang sangat baik pada pekan lalu dengan menuju USD 1.300 per ounce. Namun laporan tenaga kerja membuat komoditas tersebut langsung tertekan," jelas analis Mitsubishi Jonathan Butler mengatakan kepada Kitco.

Laporan tenaga kerja AS yang terbaru menunjukkan bahwa terdapat lapangan kerja baru pada Desember sebesar 312 ribu pekerjaan. Angka tersebut jauh di atas konsensus analis dan ekonomi yang ada di angka 176 ribu pekerjaan. PT Best Profit

Sedangkan untuk pendapatan rata-rata per jam juga mengalami peningkatan sebesar 11 sen atau kurang lebih 0,4 persen.

"Dengan sinyal-sinyal ekonomi yang kuat tersebut membuat banyak orang yakin bahwa Bank Sentral AS atau the Federa Reserve (the Fed) tidak akan mengubah rencana kenaikan suku bunga," kepala strategi global TD Securities, Bart Melek.

Untuk pekan ini para analis memperkirakan bahwa masih ada kemungkinan harga emas akan kembali ke level USD 1.300 per ounce. Ada banyak alasan yang mendasarinya.

Direktur RBC Wealth Management George Gero mengatakan, volatilitas yanag cukup besar di saham, kekhawatiran akan Brexit, politik di AS dan kekhawatiran perlambatan global semua berkontribusi pada kinerja emas yang lebih baik.

"Meskipun ada kemungkinan kenaikan suku bunga akan sedikit ditahan sepertinya tidak akan membuat investor menghindari emas," kata Gero.

Sumber
liputan6.com

bestprofit, pt bestprofit, best profit, pt best profit, best, pt best, bpf
bestprofit futures, best profit futures, pt bestprofit futures, pt best profit futures

PT BESTPROFIT FUTURES BANDUNG

Selasa, 08 Januari 2019

Harga Emas Naik dan Paldium Mencapai Rekor Tertinggi


PT BEST PROFIT FUTURES BANDUNG, Best Profit - Harga emas naik dan paladium mencapai rekor tertinggi pada perdagangan Senin karena dolar AS mengalami tekanan.

Ekspektasi bahwa Bank Sentral AS atau the Federal Reserve (the Fed) akan menghentikan siklus kenaikan suku bunga pada tahun ini menjadi penyebab pelemahan dolar AS dan mengangkat permintaan akan logam mulia.

Mengutip Reuters, Selasa (8/1/2019), harga emas di pasar spot naik sekitar 0,6 persen ke level USD 1.292,41 per ounce pada pukul 12.54 Waktu New York. Sedangkan harga emas berjangka AS naik 0,6 persen menjadi USD 1.293,90 per ounce.

"Logam mulia mampu terangkat cukup baik karena pelonggaran kebijakan yang dikeluarkan oleh Bank Sentral AS," jelas analis ING Warren Patterson.

Gubernur The Fed Jerome Powell pada Jumat lalu mengatakkan bahwa Bank Sentral AS akan lebih sensitif pada risiko penurunan di pasar dan mengatakan bahwa mereka siap mengubah kebijakan. Bestprofit

"Kami melihat pembeli kembali ke pasar emas," kata analis Saxo Bank, Ole Hansen. Menurutnya, pelemahan dolar AS mendukung harga emas.

Untuk diketahui, harga emas sempat menyentuh angka USD 1.300 per ounce pada pekan lalu. Sayangnya, pada Jumat lalu harga emas kembali melemah yang salah satu penyebabnya adalah aksi jual investor.

Mengutip Kitco, Senin (7/1/2019), harga emas mengalami tekanan di akhir pekan lalu karena aksi jual investor setelah membaiknya data-data ekonomi Amerika Serikat (AS).

"Sebenarnya harga emas telah menjalani laju yang sangat baik pada pekan lalu dengan menuju USD 1.300 per ounce. Namun laporan tenaga kerja membuat komoditas tersebut langsung tertekan," jelas analis Mitsubishi Jonathan Butler mengatakan kepada Kitco. PT Bestprofit

Laporan tenaga kerja AS yang terbaru menunjukkan bahwa terdapat lapangan kerja baru pada Desember sebesar 312 ribu pekerjaan. Angka tersebut jauh di atas konsensus analis dan ekonomi yang ada di angka 176 ribu pekerjaan.

Sedangkan untuk pendapatan rata-rata per jam juga mengalami peningkatan sebesar 11 sen atau kurang lebih 0,4 persen.

"Dengan sinyal-sinyal ekonomi yang kuat tersebut membuat banyak orang yakin bahwa Bank Sentral AS atau the Federa Reserve (the Fed) tidak akan mengubah rencana kenaikan suku bunga," kepala strategi global TD Securities, Bart Melek.

Untuk pekan ini para analis memperkirakan bahwa masih ada kemungkinan harga emas akan kembali ke level USD 1.300 per ounce. Ada banyak alasan yang mendasarinya. PT Best Profit

Direktur RBC Wealth Management George Gero mengatakan, volatilitas yanag cukup besar di saham, kekhawatiran akan Brexit, politik di AS dan kekhawatiran perlambatan global semua berkontribusi pada kinerja emas yang lebih baik.

"Meskipun ada kemungkinan kenaikan suku bunga akan sedikit ditahan sepertinya tidak akan membuat investor menghindari emas," kata Gero.

Sumber
liputan6.com

bestprofit, pt bestprofit, best profit, pt best profit, best, pt best, bpf
bestprofit futures, best profit futures, pt bestprofit futures, pt best profit futures

PT BESTPROFIT FUTURES BANDUNG

Senin, 07 Januari 2019

Harga Emas Sempat Menyentuh Angka USD 1.300


PT BEST PROFIT FUTURES BANDUNG, PT Bestprofit - Harga emas sempat menyentuh angka USD 1.300 per ounce pada pekan lalu. Sayangnya, pada Jumat lalu harga emas kembali melemah yang salah satu penyebabnya adalah aksi jual investor.

Mengutip Kitco, Senin (7/1/2019), harga emas mengalami tekanan di akhir pekan lalu karena aksi jual investor setelah membaiknya data-data ekonomi Amerika Serikat (AS).

"Sebenarnya harga emas telah menjalani laju yang sangat baik pada pekan lalu dengan menuju USD 1.300 per ounce. Namun laporan tenaga kerja membuat komoditas tersebut langsung tertekan," jelas analis Mitsubishi Jonathan Butler mengatakan kepada Kitco.

Laporan tenaga kerja AS yang terbaru menunjukkan bahwa terdapat lapangan kerja baru pada Desember sebesar 312 ribu pekerjaan. Angka tersebut jauh di atas konsensus analis dan ekonomi yang ada di angka 176 ribu pekerjaan. Best Profit

Sedangkan untuk pendapatan rata-rata per jam juga mengalami peningkatan sebesar 11 sen atau kurang lebih 0,4 persen.

"Dengan sinyal-sinyal ekonomi yang kuat tersebut membuat banyak orang yakin bahwa Bank Sentral AS atau the Federa Reserve (the Fed) tidak akan mengubah rencana kenaikan suku bunga," kepala strategi global TD Securities, Bart Melek.

Untuk pekan ini para analis memperkirakan bahwa masih ada kemungkinan harga emas akan kembali ke level USD 1.300 per ounce. Ada banyak alasan yang mendasarinya. Bestprofit

Direktur RBC Wealth Management George Gero mengatakan, volatilitas yanag cukup besar di saham, kekhawatiran akan Brexit, politik di AS dan kekhawatiran perlambatan global semua berkontribusi pada kinerja emas yang lebih baik.

"Meskipun ada kemungkinan kenaikan suku bunga akan sedikit ditahan sepertinya tidak akan membuat investor menghindari emas," kata Gero.

Sebelumnya, harga emas dunia turun dari posisi puncak dalam lebih dari enam bulan pada awal sesi perdagangan. Penyebabnya laporan data pekerjaan AS yang kuat meredakan beberapa kekhawatiran tentang ekonomi dunia yang sedang sakit. Sementara harga paladium menembus level kunci USD 1.300 untuk pertama kalinya. PT Best Profit


Melansir laman Reuters, Sabtu (5/1/2019), harga emas di pasar spot tergelincir 0,8 persen menjadi USD 1.283,86 per ounce, setelah turun menjadi USD 1,276.40. Namun harga logam mulia berada di jalur kenaikan mingguan ketiga berturut-turut, sekitar 0,2 persen. Harga emas sempat menyentuh level tertinggi sejak pertengahan Juni di USD 1.298,42 pada hari sebelumnya.

Sementara harga emas berjangka AS turun 0,7 persen ke posisi USD 1.285,80 per ounce, setelah secara singkat melampaui level psikologis USD 1.300 per ounce di awal sesi.

"Komoditas, industri dan mata uang telah pulih, karena itu logam mulia yang telah menjadi pilihan aman seperti emas, perak telah kembali berubah pada hari ini," kata David Meger, Direktur Perdagangan Logam di High Ridge Futures.

Harga, kata dia juga dipengaruhi keluarnya data penggajian yang lebih kuat dari perkiraan."Data menunjukkan bahwa pengusaha AS mempekerjakan sebagian besar pekerja dalam 10 bulan pada bulan Desember, menunjukkan kekuatan berkelanjutan dalam ekonomi yang dapat menenangkan kekhawatiran perlambatan tajam dalam pertumbuhan," tambahnya.

"Laporan pekerjaan AS hari ini melempar lebih banyak ketidakpastian ke arah kebijakan moneter Federal Reserve, yang telah dianggap suram," tulis Jim Wyckoff, analis senior di Kitco Metals, dalam sebuah catatan.

Gubernur The Fed Jerome Powell pada hari Jumat akhirnya berbicara untuk meredakan kekhawatiran pasar keuangan tentang perlambatan ekonomi AS. Dia mengatakan bahwa bank sentral akan peka terhadap risiko penurunan yang dipatok pasar.

Pernyataan Powell mengirim investor ke aset berisiko seperti saham, yang menguat di tengah harapan pembicaraan perdagangan mendatang antara Amerika Serikat dan China. Kondisi ini pun semakin menekan emas.

Sumber
liputan6.com

bestprofit, pt bestprofit, best profit, pt best profit, best, pt best, bpf
bestprofit futures, best profit futures, pt bestprofit futures, pt best profit futures

PT BESTPROFIT FUTURES BANDUNG

Jumat, 04 Januari 2019

Harga Emas Naik ke Posisi Tertinggi


PT BEST PROFIT FUTURES BANDUNG, Bestprofit - Harga emas naik ke posisi tertinggi dalam 6-1/2 bulan sehingga bergerak mendekati level USD 1.300 per ounce. Pendorongnya adalah kekhawatiran tentang perlambatan ekonomi mencengkeram pasar global dan memicu permintaan logam mulia.

Melansir laman Reuters, Jumat (4/1/2019), harga emas di pasar spot naik 0,6 persen menjadi USD 1.291,76 per ounce, setelah sempat menyentuh USD 1.292.90, tertinggi sejak 15 Juni. Adapun emas berjangka AS menetap 0,8 persen menjadi USD 1.294,80 per ounce.

"Harga emas overbought pada sebagian besar perdagangan, pasar akan mencari posisi USD 1.300 lebih cepat dari yang diharapkan," kata Analis Saxo Bank, Ole Hansen.

"Jika tema kuartal keempat adalah dolar dan saham yang lebih rendah, emas kemungkinan akan menembus lebih tinggi dan mengarahkan pandangan pada posisi tertinggi sebelumnya di sekitar USD 1.380," dia menambahkan. Peringatan Apple Inc tentang pendapatan mengguncang pasar keuangan, di tengah latar belakang kekhawatiran perlambatan pertumbuhan ekonomi dan perusahaan global.

Emas secara tradisional dianggap sebagai investasi yang aman selama masa ketidakpastian, dan melemahnya Dolar AS telah menambah permintaan untuk logam mulia dengan membuatnya lebih murah bagi pemegang mata uang lainnya. PT Bestprofit

Emas dalam mata uang pound sterling mencapai 1.031,89 per ounce pada hari itu, tertinggi sejak 8 September 2017. Sementara dalam euro naik menjadi 1.137,47 euro, tertinggi sejak 9 Juni 2017.

"Kinerja emas dalam mata uang selain dolar AS didorong oleh kinerja mata uang ini terhadap dolar," kata analis Julius Baer, ​​Carsten Menke.

"Kami melihat pasar emas dalam pemulihan jangka panjang, didorong oleh kombinasi normalisasi sentimen pasar, melemahnya dolar AS dan permintaan investasi yang kembali."

Refleksi dari meningkatnya minat terhadap emas batangan, kepemilikan SPDR Gold Trust, dana yang diperdagangkan di bursa emas terbesar dunia, naik menjadi 795,31 ton, tertinggi sejak awal Agustus. Best Profit

"Volatilitas pasar baru-baru ini telah mengkonfirmasi bahwa emas tetap merupakan aset safe haven dan logam kuning membantu mengurangi volatilitas dalam portofolio," kata Giovanni Staunovo, seorang analis di UBS.

"Harga emas telah berperilaku seperti yang Anda harapkan selama periode ketidakpastian baru-baru ini, naik karena ekspektasi pengetatan Fed tahun depan telah dipotong tajam dan ekuitas telah dijual." Emas secara singkat memangkas beberapa kenaikan di awal sesi setelah data menunjukkan gaji swasta AS meningkat paling tinggi dalam hampir dua tahun pada Desember.

Di antara logam mulia lainnya, harga paladium naik 0,6 persen menjadi USD 1.262,70 per ons, sedangkan platinum naik 0,4 persen menjadi USD 797,20 per ons. Sementara harga perak naik 1,2 persen menjadi USD 15,70 per ounce, setelah naik ke level tertinggi sejak 17 Juli.

Harga emas mampu menguat pada awal perdagangan 2019. Bahkan harga emas menyentuh posisi tertinggi sejak pertengahan Juni. Harga emas untuk pengiriman Februari naik USD 2,8 atau 0,2 persen ke posisi UD 1.284,10 per ounce. Berdasarkan data FactSet data, harga tersebut tertinggi sejak 14 Juni. Bursa saham Asia yang tertekan dan gejolak di wall street menjadi pendorong pelaku pasar untuk membeli emas. Pelaku pasar juga mengabaikan penguatan dolar Amerika Serikat (AS). PT Best Profit

Sepanjang 2018, harga emas turun dua persen. Pada akhir Desember, harga emas naik 4,6 persen. Sementara itu, harga perak juga ikut menguat. Harga perak naik 0,7 persen ke posisi USD 15.649 per ounce. Sepanjang 2018, harga perak melemah 9,4 persen. Sedangkan selama Desember, harga perak naik 9,4 persen.

"Mengawali 2018 dengan volatilitas. Kami melihat ketidakpastian politik dan ekonomi pada 2018 akan berlanjut pada 2019. Ini dapat dukung harga emas," ujar Direktur Riset GoldCore, Mark O’Bryne seperti dikutip dari laman Marketwatch, Kamis (3/1/2019).

Ia menambahkan, harga emas akan positif pada Januari 2019. Kondisi pasar pun akan mendukung pergerakan harga emas pada 2019. Sementara itu, Senior Analis Kitco, Jim Wyckoff menuturkan, pergerakan harga emas di awal 2019 didorong pembelian sebagai aset sava haven dan wall street masih bergejolak.

"Penutupan harga emas di posisi resistance di level psikologis USD 1.300, ini dapat menarik pelaku pasar," kata dia. Selain itu, bursa saham global juga merespons negatif data ekonomi China melemah. Indeks China Caixin manufaktur turun ke posisi 49,7 pada Desember. Ini untuk pertama kali sektor tersebut kontraksi.

Adapun harga logam lainnya antara lain harga tembaga turun 0,3 persen ke posisi  USD 2.623 per pound. Harga platinum untuk pengiriman April mendaki 0,4 persen ke posisi USD 804 per ounce. Harga palladium naik 0,1 persen ke posisi USD 1.198,80 per ounce.

Sumber
liputan6.com

bestprofit, pt bestprofit, best profit, pt best profit, best, pt best, bpf
bestprofit futures, best profit futures, pt bestprofit futures, pt best profit futures

PT BESTPROFIT FUTURES BANDUNG

Kamis, 03 Januari 2019

Harga Emas Mampu Menguat Pada Awal 2019


PT BEST PROFIT FUTURES BANDUNG, Best Profit - Harga emas mampu menguat pada awal perdagangan 2019. Bahkan harga emas menyentuh posisi tertinggi sejak pertengahan Juni.

Harga emas untuk pengiriman Februari naik USD 2,8 atau 0,2 persen ke posisi UD 1.284,10 per ounce. Berdasarkan data FactSet data, harga tersebut tertinggi sejak 14 Juni. Bursa saham Asia yang tertekan dan gejolak di wall street menjadi pendorong pelaku pasar untuk membeli emas. Pelaku pasar juga mengabaikan penguatan dolar Amerika Serikat (AS).

Sepanjang 2018, harga emas turun dua persen. Pada akhir Desember, harga emas naik 4,6 persen. Sementara itu, harga perak juga ikut menguat. Harga perak naik 0,7 persen ke posisi USD 15.649 per ounce. Sepanjang 2018, harga perak melemah 9,4 persen. Sedangkan selama Desember, harga perak naik 9,4 persen. Bestprofit

"Mengawali 2018 dengan volatilitas. Kami melihat ketidakpastian politik dan ekonomi pada 2018 akan berlanjut pada 2019. Ini dapat dukung harga emas," ujar Direktur Riset GoldCore, Mark O’Bryne seperti dikutip dari laman Marketwatch, Kamis (3/1/2019).

Ia menambahkan, harga emas akan positif pada Januari 2019. Kondisi pasar pun akan mendukung pergerakan harga emas pada 2019. Sementara itu, Senior Analis Kitco, Jim Wyckoff menuturkan, pergerakan harga emas di awal 2019 didorong pembelian sebagai aset sava haven dan wall street masih bergejolak. PT Bestprofit

"Penutupan harga emas di posisi resistance di level psikologis USD 1.300, ini dapat menarik pelaku pasar," kata dia.

Selain itu, bursa saham global juga merespons negatif data ekonomi China melemah. Indeks China Caixin manufaktur turun ke posisi 49,7 pada Desember. Ini untuk pertama kali sektor tersebut kontraksi. PT Best Profit

Adapun harga logam lainnya antara lain harga tembaga turun 0,3 persen ke posisi  USD 2.623 per pound. Harga platinum untuk pengiriman April mendaki 0,4 persen ke posisi USD 804 per ounce. Harga palladium naik 0,1 persen ke posisi USD 1.198,80 per ounce..

Sumber
liputan6.com

bestprofit, pt bestprofit, best profit, pt best profit, best, pt best, bpf
bestprofit futures, best profit futures, pt bestprofit futures, pt best profit futures

PT BESTPROFIT FUTURES BANDUNG

Rabu, 02 Januari 2019

Pergerakan Emas di Tahun 2019


PT BEST PROFIT FUTURES BANDUNG, PT Bestprofit - Pada 2018, harga emas harus kalah dari dolar AS. Penurunan harga emas di tahun lalu lebih disebabkan oleh perkasanya dolar AS.

Penyebab dolar AS terus menguat karena munculnya ketegangan geopolitik, perang dagang dan juga kenaikan suku bunga. Ketiga hal tersebut membuat investor lebih menyukai menyimpan dolar AS.

"Emas sebenarnya memulai awal yang baik di 2018. Tetapi dolar AS menganggu karena adanya perang dagang yang membuat yuan melemah," jelas analis ABN AMRO Georgette Boele seperti dikutip dari investingnews, Rabu (2/1/2019).

Sedikit angin segar mulai terlihat di Desember 2018 di mana harga emas naik 5 persen. Analis melihat bahwa harga akan mulai pulih pada 2019. Best Profit

"Pertimbangan politik dan ekonomi akan mendukung harga hingga kuartal pertama 2019," kata Benjamin Lu Jiaxuan, analis komoditas di perusahaan pialang Singapura Phillip Futures.

Brian Leni, founder of Junior Stock Review, setuju dengan Jiaxuan. Ia mengatakan bahwa Bank Sentral AS tidak akan menaikkan suku bunga seagresif dugaan awal sehingga membuat harga emas sedikit bernafas lega.

"Saya akan mengambil risiko dan mengatakan bahwa mereka tidak akan menaikkan suku bunga lebih lanjut pada tahun 2019," kata Brian. Bestprofit

Harga emas harus mengalami penurunan tahunan untuk pertama kalinya dalam tiga tahun. Penurunaan harga emas ini lebih disebabkan karena investor berbondong-bondong mengoleksi dolar AS.

Mengutip Reuters, Selasa (1/1/2019), harga emas anjlok karena pelaku pasar lebih memilih untuk menyimpan dolar AS di saat ada ketegangan geopolitik dan perang dagang.

Sementara kebalikannya, logam mulia lainnya yaitu paladium justru mencatatkan kenaikan untuk tahun ketiga didorong oleh permitaan investor yang kuat ditambah dengan defisit yang berkelanjutkan. PT Best Profit

Harga emas di pasar spot berada di angka USD 1.279,41 per ounce pada Senin waktu New York. Angka tersebut berada di jalur untuk mengakhiri 2018 dengan turun hampir 1,8 persen. Sedangkan untuk kontrak berjangka emas paling aktif turun 4,2 persen pada USD 1.281,30 per ounce.

Sebaliknya, paladium naik hampir 19 persen sepanjang tahun ini, karena defisit global mendorong harga logam tersebut di atas harga emas dalam waktu singkat dalam 16 tahun terakhir. Sementara itu untuk platinum mengalami penurunan harga kurang lebih 14 persen dalam satu tahun.

Platinum banyak digunakan pada kendaraan diesel yang tidak disukai sejak skandal pelepasan emisi Volkswagen pecah pada tahun 2015. Harga platinum jatuh di bawah paladium dalam satu tahun terakhir ini.

Sumber
liputan6.com

bestprofit, pt bestprofit, best profit, pt best profit, best, pt best, bpf
bestprofit futures, best profit futures, pt bestprofit futures, pt best profit futures

PT BESTPROFIT FUTURES BANDUNG

Senin, 31 Desember 2018

Harga Emas Naik Menyambut Akhir Pekan


PT BEST PROFIT FUTURES BANDUNG, Bestprofit - Harga emas naik menyambut akhir pekan ini usai alami perdagangan yang bervariasi. Hal itu didorong bursa saham yang bergejolak dan dolar Amerika Serikat (AS) yang tertekan.

"Investor menimbang banyak risiko menuju tahun baru. Memang ada daftar kekhawatiran yang luas antara lain Trump marahi the Federal Reserve, perang dagang, China perlambat pertumbuhan, Brexit dan perlambatan Uni Eropa,” ujar Stephen Innes, Analis OANDA, seperti dikutip dari laman Marketwatch, Sabtu (29/12/2018).

Ia menambahkan, ketika pelaku pasar mempertimbangkan kemungkinan penurunan ekonomi pada 2019, hal itu dapat menjadi kondisi yang memburuk. Namun, harga emas akan tetap memikat. PT Bestprofit

Adapun harga emas untuk pengiriman Februari di Comex naik USD 1,9 atau 0,1 persen ke posisi USD 1.283 per ounce. Hasil akhir kontrak yang lebih tinggi dan menunjukkan kenaikan tertinggi sejak minggu ketiga Juni. Selama sepekan, harga emas naik 1,8 persen.

Sementara itu, bursa saham AS atau wall street bervariasi dengan volume perdagangan saham tipis. Sedangkan indeks dolar AS melemah 0,3 persen menjadi 96,22. Dolar AS melemah ini membuat emas lebih menarik bagi investor terutama memegang mata uang lainnya. Best Profit

"Jika emas bertindak sebagai barometer ketakutan keuangan maka itu dapat tertekan pada 2019. Dari Brexit ke perlambatan ekonomi China yang sulit, investor hadapi berbagai risiko dan guncangan di tahun mendatang,” ujar Adrian Ash, Direktur BullionVault.

Adapun BullionVault yang merupakan pasar online terbesar untuk logam mulia fisik menyatakan kalau terjadi permintaan paling kuat sejak 2012 ketika AS dan negara ekonomi utama lainnya dipengaruhi krisis keuangan global. Ini dilihat dari jumlah emas yang dibeli dan investor pertama kali untuk investasi di emas. PT Best Profit

Harga logam lainnya antara lain, harga perak naik 7 sen atau 0,5 persen ke posisi USD 15.385 per ounce. Harga perak menguat 4,7 persen selama sepekan. Harga tembaga menguat 1 sen atau 0,5 persen ke posisi USD 2.681 per pound. Sedangkan harga platinum melemah 0,5 persen ke posisi USD 797 per ounce.

Sumber
liputan6.com

bestprofit, pt bestprofit, best profit, pt best profit, best, pt best, bpf
bestprofit futures, best profit futures, pt bestprofit futures, pt best profit futures

PT BESTPROFIT FUTURES BANDUNG

Jumat, 28 Desember 2018

Harga Emas Naik Seiring Pelemahan Dolar AS


PT BEST PROFIT FUTURES BANDUNG, Best Profit - Harga emas naik seiring pelemahan Dolar Amerika Serikat (AS) dan reli pasar saham global gagal, mendorong investor menuju aset safe-haven.

Melansir laman Reuters, Jumat (28/12/2018), harga emas di pasar spot 0,8 persen lebih tinggi menjadi USD 1.277.45 per ounce. Ini setelah harga sempat mencapai USD 1.279,06 pada sesi sebelumnya, tertinggi sejak 19 Juni. Adapun harga emas berjangka AS menetap naik 0,6 persen menjadi USD 1.281,10 per ounce.

"Indeks dolar yang lebih lemah mendukung minat beli dalam emas dan indeks saham AS telah mundur secara signifikan, yang juga telah membantu," kata Jim Wyckoff, analis senior di Kitco Metals. Bestprofit

Reli ekuitas global yang dipicu oleh lonjakan dramatis di Wall Street, setelah penurunan laba industri China menunjukkan tekanan pada ekonomi global. Saham sempat AS jatuh tajam. Indeks dolar, ukuran nilai greenback terhadap enam mata uang utama, turun 0,6 persen pada Kamis, membuat emas lebih murah bagi pembeli mata uang lainnya.

Penutupan sebagian pemerintah AS, yang secara luas diperkirakan akan berlanjut, juga mendukung emas, kata para analis. PT Bestprofit

“Perekonomian dunia yang melambat mungkin membawa beberapa permintaan safe-haven. Tetapi setiap pengurangan pertumbuhan ekonomi dunia juga akan mengurangi permintaan konsumen untuk emas di negara-negara seperti China dan India, ”kata Wyckoff.

Kepercayaan investor pada bullion tercermin dalam lonjakan kepemilikan SPDR Gold, dana yang diperdagangkan di bursa terbesar. Kepemilikan SPDR naik 2,1 persen pada hari Rabu. Ini merupakan kenaikan persentase satu hari terbaik sejak Juli 2016. PT Best Profit

“Telah ada lonjakan luas dalam kepemilikan dana yang diperdagangkan di bursa emas dan sama sekali tidak ada kekurangan momentum di sana. Investor hanya mempersiapkan diri dengan membeli emas karena ada beberapa ketidakpastian menuju 2019, ”kata Naeem Aslam, Kepala Analis Pasar di Think Markets UK.

Kepemilikan SPDR, yang tertinggi sejak Agustus, telah meningkat sekitar 8 persen sejak menyentuh posisi terendah lebih dari 2-1/2 tahun pada bulan Oktober.

Adapun harga logam lain, perak naik 1,3 persen menjadi USD 15,23 per ons, setelah mencapai level tertinggi sejak pertengahan Agustus di USD 15,27. Platinum turun 0,1 persen menjadi USD 793,80 per ounce, sementara paladium naik 1 persen menjadi USD 1.266,60.

Sumber
liputan6.com

bestprofit, pt bestprofit, best profit, pt best profit, best, pt best, bpf
bestprofit futures, best profit futures, pt bestprofit futures, pt best profit futures

PT BESTPROFIT FUTURES BANDUNG

Kamis, 27 Desember 2018

Harga Emas Menguat dan Berakhir ke Level Tertinggi


PT BEST PROFIT FUTURES BANDUNG, PT Bestprofit - Harga emas menguat dan berakhir ke level tertinggi dalam enam bulan. Penguatan tersebut juga dibayangi wall street yang melonjak.

Harga emas untuk pengiriman Februari 2018 di Comex naik USD 1,2 atau 0,1 persen ke posisi USD 1.273 per ounce. Berdasarkan data FactSet, penutupan tersebut tertinggi untuk kontrak paling aktif sejak 20 Juni. Harga emas reli saat memulai pekan ini seiring wall street alami aksi jual menjelang libur Natal.

Namun, wall street berbalik arah menguat usai libur Natal dan berusaha menghapus penurunan pada perdagangan Senin. Akan tetapi, wall street masih alami jalur terburuk pada Desember sejak 2008.

"Bursa saham global tertekan telah menguat dukungan untuk posisi harga emas menjadi USD 1.250. Akan tetapi, mengingat pasar saham global yang goyah dan memudarnya sentimen risiko, kita harus perkirakan permintaan safe haven untuk emas tetap kuat hingga akhir tahun," tulis Analis Oanda, seperti dikutip dari laman Reuters, Kamis (27/12/2018).

Harga perak untuk pengiriman Maret naik 30,3 sen atau dua persen ke posisi USD 15.123 per ounce. Harga platinum untuk Januari menguat 1,4 persen atau USD 10,70 menjadi USD 799 per ounce. Best Profit

Harga palladium mendaki USD 9,8 atau 0,8 persen menjadi USD 1.185,90 per ounce. Harga tembaga untuk pengiriman Maret menanjak USD 3,9 sen menjadi USD 2,70 per pound. Sebelumnya, bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street menguat didorong lonjakan saham Amazon usai melemah.

Pada penutupan perdagangan saham Rabu (Kamis pagi WIB), indeks saham Dow Jones menguat 1.086,25 poin atau 4,98 persen ke posisi 22.878,45. Indeks saham S&P 500 melonjak 116,6 poin atau 4,96 persen ke posisi 2.467,7. Indeks saham Nasdaq bertambah 361,4 poin atau 5,84 persen ke posisi 6.554,36. Tiga indeks saham acuan mencatatkan penguatan terbesar sejak Maret 2009

Sejumlah sentimen dorong penguatan wall street. Laporan penjualan saat musim liburan di Amerika Serikat naik 5,1 persen menjadi lebih dari USD 850 miliar. Angka ini terkuat dalam enam tahun. Hal itu berdasarkan laporan Mastercard. Indeks saham S&P 500 sektor ritel menguat 5,4 persen. Saham ritel online Amazon mencatatkan rekor dengan naik 6,9 persen.

Harga minyak menguat juga mendorong aset berisiko seperti saham. Sektor saham energi mendaki 3,8 persen. Saham menemukan pijakan usai bergejolak pada sesi perdagangan pagi. Indeks saham S&P 500 sempat turun. Indeks saham tersebut sudah melemah 20 persen dari penutupan tertinggi pada akhir September. Bestprofit

“Pasar sudah jenuh jual, dan sudah ditinggallkan. Anda tidak dapat membuat asumsi kalau koreksi ini berakhir. Akan tetapi, pada hari ini merupakan sinyal sangat positif,” ujar Brett Ewing, Chief Market Strategist First Franklin Financial Services, Brett Ewing, seperti dikutip dari laman Reuters, Kamis (27/12/2018).

Ia menambahkan, pelaku pasar mengambil untung dari koreksi wall street untuk menutupi taruhannya pada perdagangan Rabu waktu setempat.

Di wall street, 10 dari 11 sektor saham masuk indeks S&P 500 berada di zona positif. Sektor saham teknologi sempat tertekan, akhirnya menguat 3,8 persen. PT Best Profit

Sentimen lainnya pengaruhi wall street yaitu pimpinan the Federal Reserve Jerome Powell tidak hadapi risiko kehilangan jabatan. Seorang pejabat Gedung Putih menyatakan kalau Presiden AS Donald Trump senang dengan menteri keuangannya. Pernyataan tersebut berupaya menenangkan wall street yang bergejolak karena kritik Trump terhadap the Fed.

Penurunan indeks saham terbaru didorong pertemuan the Fed pada pekan lalu yang memutuskan menaikkan suku bunga acuan. Selain itu,Powell juga tetap akan menaikkan suku bunga acuan seperti yang diharapkan investor. “Saya pikir pasar menyadari kalau the Fed makin terbuka untuk menjadi lebih fleksibel,” tambah Ewing.

Sumber
liputan6.com

bestprofit, pt bestprofit, best profit, pt best profit, best, pt best, bpf
bestprofit futures, best profit futures, pt bestprofit futures, pt best profit futures

PT BESTPROFIT FUTURES BANDUNG

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...