Laju Nilai Tukar Rupiah Menguat - PT Bestprofit Futures Bandung
Bestprofit Futures Bandung – Laju nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta, Kamis (12/11) sore, menguat 15 poin menjadi Rp 13.585 per dolar AS dibandingkan dengan posisi sebelumnya; Rp 13.600 per dolar AS.
Penguatan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS cenderung masih terbatas mengingat sebagian pelaku pasar uang mengambil posisi “wait and see” pada beberapa data ekonomi Amerika Serikat yang akan diumumkan dalam waktu dekat.
Data Amerika Serikat (AS) seperti klaim pengangguran mingguan, serta pidato Gubernur Federal Reserve akan menjadi salah satu sorotan utama investor di pasar uang. Investor akan mencermati arah kebijakan bank sentral Amerika Serikat (AS), setelah pada pekan lalu data tenaga kerja AS tercatat cukup mengesankan. Komentar yang mengarah pada kenaikan suku bunga dapat memulihkan dolar AS yang dalam beberapa hari terakhir ini mengalami depresiasi terhadap mayoritas mata uang dunia.
Pelaku pasar uang masih bertahan di aset berisiko, salah satunya rupiah seraya menanti sentimen selanjutnya yakni komentar pejabat bank sentral AS pada pertengahan bulan November ini mengenai kenaikan suku bunga acuan AS. Selain itu, pelaku pasar saat ini juga sedang menantikan pengumuman data stok minyak Amerika Serikat. Jika stok minyak terindikasi mengalami kenaikan, maka harga minyak berpotensi melanjutkan tekanannya dan mengangkat nilai tukar dolar AS.
Penurunan harga minyak menjadi salah satu sentimen negatif bagi kurs negara berkembang, termasuk rupiah sehingga mengalami koreksi terhadap dolar AS. Sementara itu, dalam kurs tengah Bank Indonesia (BI) pada hari Kamis (12/11) mencatat nilai tukar rupiah menguat menjadi Rp 13.575 per dolar AS dibandingkan dengan hari sebelumnya (11/11); Rp 13.576 per dolar AS.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar