Seperti dikutip dari laman CNBC, Kamis, 21 April 2016, penguatan indeks disebabkan karena menguatnya harga minyak ke level tertinggi sepanjang tahun ini.
Harga minyak berjangka AS untuk pengiriman Mei naik US$1,55 atau 3,77 persen ke level US$42,63 per barel, menjadi level tertinggi sepanjang tahun ini.
Indeks Dow Jones Industrial Average naik sekitar 42,67 poin ke level tertinggi sejak 20 Juli 2015.
The CBOE Volatilitas Index (VIX), yang secara luas dianggap sebagai ukuran terbaik dari kecemasan di pasar diperdagangkan mendekati 13.
Indeks Dow Jones Industrial Average berakhir naik 42,67 poin (0,24 persen) ke level 18.096,27, dengan saham Goldman Sachs yang memimpin penguatan saham.
Sementara itu, indeks S&P 500 naik 1,6 poin (0,08 persen) ke level 2.102,4, dipimpin oleh saham sektor keuangan.
Adapun indeks Nasdaq naik 7,8 poin (0,16 persen) ke level 4.948,13.
Volume saham yang diperdagangkan di Bursa Efek New York hampir mencapai 966 juta unit saham dengan volume komposit mendekati 4,1 miliar unit saham.
Sementara, nilai tukar mata uang dolar menguat terhadap mata uang mitra dagang utama AS. Imbal hasil (yield) treasury 10 tahun yang digunakan untuk menentukan suku bunga KPR dan kredit konsumsi naik menjadi 1,85 persen.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar