PT BEST PROFIT FUTURES BANDUNG, PT Bestprofit - Harga emas bergerak stabil pada perdagangan rabu setelah
dolar Amerika Serikat (AS) melemah beberapa menit usai Bank Sentral AS atau the
Fed memberikan sinyal kenaikan suku bunga. Namun, risiko geopolitik masih akan
membayangi harga emas.
Mengutip Reuters, Kamis (23/8/2018), harga emas di pasar spot bergerak
mendatar di kisaran USD 1.195,95 per ons pada pukul 2.25 siang waktu London.
Sebelumnya, harga emas sempat menyentuh angka USD 1.201,51 per ons yang
merupakan harga tertinggi sejak 13 Agustus.
Sedangkan untuk harga emas berjangka AS untuk pengiriman Desember
ditutup naik USD 3,30 per ons, atau 0,3 persen di USD 1.203,30 per ounce.
The dollar index, merupakan indeks yang mengukur nilai tukar dolar AS
terhadap enam mata uang umata dunia melemmah dan jatuh ke 94,93, terendah sejak
2 Agustus. Best Profit
"Saya pikir ini adalah koreksi yang akan menentukan jalur
selanjutnya. pada perdagangan Rabu ini memang cukup stabil," jelas analis
U.S. Bank Wealth Management, Rob Haworth.
Dalam risalahnya, The Fed juga memberikan sinyal kenaikan suku bunga
segera. The Fed telah menaikkan suku bunga secara bertahap sejak 2015 dan
pembuat kebijakan sekarang khawatir bahwa ekonomi begitu kuat sehingga inflasi
bisa naik secara terus-menerus di atas target 2 persen.
"Emas sedikit memantul di menit-menit awal," kata Bob
Haberkorn, analis senior RJO Futures. Bestprofit
Harga emas menguat ke level
tertinggi dalam satu minggu seiring dolar Amerika Serikat (AS) melemah pada
perdagangan Selasa.
Hal itu terjadi usai Presiden AS Donald Trump kritik the Federal
Reserve (the Fed) atau bank sentral AS yang menaikkan suku bunga acuan.
Dolar AS melemah biasanya mendorong harga logam. Harga emas di pasar
spot naik 0,3 persen ke posisi USD 1.194,12 usai sentuh posisi USD 1.196,27
pada awal perdagangan, dan posisi itu level tertinggi sejak 14 Agustus. PT Best Profit
Sementara itu, harga emas untuk pengiriman Desember naik USD 5,4 atau
0,5 persen ke posisi USD 1.200 per ounce.
"Mungkin ini terutama disebabkan oleh dolar AS yang terdepresiasi
secara signifikan usai Presiden AS Trump mengecam keras kebijakan moneter the
Federal Reserve AS," tulis analis Commerzbank, seperti dikutip dari laman
Reuters, Rabu (22/8/2018).
Dalam wawancara dengan Reuters, Trump menuturkan, bank sentral AS
harus berbuat lebih banyak untuk membantunya meningkatkan perekonomian.
Trump mendobrak kebiasaan yang sebenarnya Presiden AS jarang kritik
bank sentral AS. Sebelumnya ia pernah kritik bank sentral AS pada Juli seiring
pengetatan kebijakan moneter.
Analis Julius Baer, Carsten Menke menuturkan, komentar Trump membantu
kenaikan harga emas. Akan tetapi tdak berarti ubah kebijakan moneter di AS.
"Pada akhirnya apa yang menentukan prospek kebijakan moneter AS adalah
kesehatan ekonomi AS," ujar dia.
Sumber
liputan6.com
bestprofit, pt
bestprofit, best profit, pt best profit, best, pt best, bpf
bestprofit futures,
best profit futures, pt bestprofit futures, pt best profit futures
PT BESTPROFIT FUTURES BANDUNG
Tidak ada komentar:
Posting Komentar