PT BEST PROFIT FUTURES BANDUNG, Best Profit - Harga emas mengalami tekanan dan turun dari puncak tertinggi
dalam 7 pekan pada penutupan perdagangan Senin (Selasa pagi waktu Jakarta).
Pelemahan harga emas tersebut terjadi karena kenaikan imbal hasil surat utang
AS.
Mengutip CNBC, Selasa (20/4/2021), harga emas di pasar spot turun 0,3
persen menjadi USD 1.770,97 per ounce setelah menyentuh USD 1.789,77 per ounce
yang merupakan level tertinggi sejak 25 Februari. Sedangkan harga emas
berjangka AS turun 0,5 persen menjasi USD 1.770,60 per ounce.
"Kami masih akan melihat kenaikan bertahap suku bunga AS bersama
dengan penurunan bertahap kurva imbal hasil, dan itu akan mengurangi kekuatan
emas," kata analis komoditas TD Securities Daniel Ghali. Imbal hasil surat
utang pemerintah AS berjangka waktu 10 tahun yang menjadi patokan naik di atas
1,6 persen setelah mencapai level terendah dalam beberapa minggu lalu.
Harga emas telah merosot lebih dari 6 persen sepanjang tahun ini,
sebagian besar tertekan oleh melonjaknya imbal hasil obligasi AS. Tapi
membatasi penurunan emas adalah dolar AS yang juga melemah, hingga ke level
terendah lebih dari enam minggu. "Pasar fisik juga memberikan dukungan
yang baik, menahan harga emas pada penurunan di bawah USD 1.700 per oz,"
kata analis Standard Chartered Suki Cooper.
"Permintaan di India dan China telah bangkit kembali dari level
rendah dan bank sentral beralih ke pembelian bersih pada bulan Februari."
tambah Suki. China, konsumen emas terbesar dunia, telah memberikan izin kepada
bank domestik dan internasional untuk mengimpor emas dalam jumlah besar ke
negara itu.
Harga Emas Diprediksi Kembali Meroket Pekan Ini, Bisa Tembus Berapa?
Sebelumnya, harga emas diprediksi akan lebih tinggi pada pekan ini.
Analis mengatakan emas berada di puncak level resistensi utama dan bergerak
menuju USD 1.800 per ounce. Logam mulia mencapai kenaikan minggu kedua
berturut-turut setelah awal positif untuk kuartal II 2021 di tengah melemahnya
dolar AS, serta penurunan imbal hasil Treasury AS 10-tahun.
Pada Jumat (16/4/2021) lalu, harga emas berjangka June Comex
diperdagangkan pada USD 1.779,90, naik 2 persen pada pekan lalu.
"Pergerakan harga emas telah didominasi oleh dolar AS yang ters turun.
Indeks dolar saat ini berada di 91,5. Sangat penting untuk dicatat bahwa kita
melihat penurunan yang cukup signifikan dari imbal hasil 10 tahun dan kurva
secara luas. Semua itu telah mendorong emas ke atas," kata kepala strategi
global di TD Securities, Bart Melek, seperti dikutip dari Kitco pada Senin
(19/4/2021).
Kendati demikian, Melek mengatakan masih dini untuk terlalu
bersemangat dalam hal aksi harga emas di masa depan. "Kita melewati
rata-rata pergerakan 50 hari, level berikutnya di sini sekitar USD 1.800,"
tambahnya. Sebelum harga emas bergerak lebih tinggi, perlu ada kepastian bahwa
kenaikan imbal hasil Treasury AS 10 tahun dapat dikendalikan.
"Pertempuran besar di sini akan terjadi antara the Fed dan pasar.
The Fed mengatakan bahwa setiap inflasi kemungkinan adalah sementara karena
efek dasar, sedangkan pasar mungkin mulai khawatir bahwa mereka berada di
belakang kurva," jelasnya. Broker komoditas senior RJO Futures, Daniel
Pavilonis, mengatakan kepada Kitco News, bahwa momentum sedang ada di pihak
emas saat ini.
"Jika kita (harga emas) bisa menutup di atas USD 1.815 pekan
depan (pekan ini), kita memiliki kesempatan bagus lagi pada pergerakan yang
sangat penting ke tertinggi. Mungkin melanjutkan pasar bull emas," jelas
Pavilonis.
Menurutnya, pasar saat ini sedikit tenang setelah sebelumnya mendapat
begitu banyak tekanan dari Federal Reserve dan Bank Sentral Eropa dengan
mencoba meredakan ketegangan dalam imbal hasil.
"Ini berhasil dan apa yang telah mereka lakukan di belakang layar
juga berhasil, memberikan logam beberapa penangguhan," tuturnya. Ahli
strategi pasar senior LaSalle Futures Group, Charlie Nedoss, mengatakan tidak
ada resistensi yang signifikan untuk harga emas sampai USD 1.800.
"USD 1.809,40 adalah rata-rata pergerakan 100 hari, dan seiring
waktu kita akan mencapainya," katanya.
Sumber
liputan6.com
lowongan, lowongan kerja, lowongan kerja
bandung, loker bandung
best profit,
bestprofit, pt bestprofit, pt best profit, best, pt best, bpf
pt bpf, bestprofit
futures, pt bestprofit futures, best profit futures, pt best profit futures
PT BESTPROFIT FUTURES BANDUNG
Tidak ada komentar:
Posting Komentar