PT BEST PROFIT FUTURES BANDUNG, PT Bestprofit - Harga emas melonjak 1 persen pada perdagangan Rabu (Kamis
waktu Jakarta) didorong oleh penurunan imbal hasil Treasury AS. Sementara
taruhan untuk kekurangan pasokan mendorong harga paladium cetak rekor
tertinggi.
Dikutip dari CNBC, Kamis (22/4/2021), harga emas di pasar spot naik
0,8 persen menjadi USD 1.791,51 per ounce, setelah sebelumnya mencapai level
tertinggi sejak 25 Februari di USD 1.797,41. Sedangkan harga emas berjangka AS
naik 0,7 persen menjadi USD 1.790,40. "Masalah harga emas selama beberapa
bulan terakhir adalah meningkatnya imbal hasil Treasury dan sekarang sudah
cukup banyak berkurang," kata Edward Moya, Analis Pasar Senior di OANDA.
"Prospek ekonomi global saat ini masih beragam ... Anda akan
melihat pendekatan yang jauh lebih hati-hati di kuartal berikutnya dan itu
mungkin akan membuat emas mulai melihat aliran safe haven," tambah Moya.
Tolok ukur imbal hasil Treasury AS 10-tahun merana di bawah 1,6 persen,
mengurangi biaya peluang memegang emas tanpa bunga. Harga emas lantak mendapat
dorongan lebih lanjut dari Wall Street yang lemah dan juga tampaknya
mengabaikan penguatan dolar AS.
Pelaku pasar menunggu pertemuan Bank Sentral Eropa pada hari Kamis dan
pertemuan kebijakan Federal Reserve AS minggu depan. Kepala Analis ActivTrades
Carlo Alberto De Casa mengatakan skenario teknis untuk harga emas telah membaik
sejak menembus di atas resisten utama di USD 1.750. Dia menambahkan, setiap
berita mengenai lebih banyak stimulus moneter dapat dilihat sebagai pendorong
pasar yang lebih positif.
Sementara itu, harga palladium melonjak ke level tertinggi sepanjang
masa di USD 2.891,20 per ounce dan terakhir naik 4,4 persen pada USD 2.883,80.
"Palladium diuntungkan dari penguatan pembacaan permintaan komoditas dan
ekspektasi defisit menyusul gangguan tambang Arktik," kata TD Securities
dalam sebuah catatan.
Harga paladium, yang digunakan dalam konverter katalitik untuk
membersihkan asap knalpot mobil, telah meningkat lebih dari 23 persen sejak
Nornickel Rusia, produsen paladium terbesar di dunia, menghentikan sebagian
operasi di dua tambangnya pada 24 Februari. Selain harga emas, harga perak naik
2,1 persen menjadi USD 26,42 per ounce. Sementara platinum naik 1,4 persen ke
USD 1,203.53.
Harga Emas Diprediksi Kembali Meroket Pekan Ini, Bisa Tembus Berapa?
Harga emas diprediksi akan lebih tinggi pada pekan ini. Analis
mengatakan emas berada di puncak level resistensi utama dan bergerak menuju USD
1.800 per ounce. Logam mulia mencapai kenaikan minggu kedua berturut-turut
setelah awal positif untuk kuartal II 2021 di tengah melemahnya dolar AS, serta
penurunan imbal hasil Treasury AS 10-tahun. Pada Jumat (16/4/2021) lalu, harga
emas berjangka June Comex diperdagangkan pada USD 1.779,90, naik 2 persen pada
pekan lalu.
"Pergerakan harga emas telah didominasi oleh dolar AS yang ters
turun. Indeks dolar saat ini berada di 91,5. Sangat penting untuk dicatat bahwa
kita melihat penurunan yang cukup signifikan dari imbal hasil 10 tahun dan
kurva secara luas. Semua itu telah mendorong emas ke atas," kata kepala
strategi global di TD Securities, Bart Melek, seperti dikutip dari Kitco pada
Senin (19/4/2021).
Kendati demikian, Melek mengatakan masih dini untuk terlalu
bersemangat dalam hal aksi harga emas di masa depan. "Kita melewati
rata-rata pergerakan 50 hari, level berikutnya di sini sekitar USD 1.800,"
tambahnya. Sebelum harga emas bergerak lebih tinggi, perlu ada kepastian bahwa
kenaikan imbal hasil Treasury AS 10 tahun dapat dikendalikan.
"Pertempuran besar di sini akan terjadi antara the Fed dan pasar.
The Fed mengatakan bahwa setiap inflasi kemungkinan adalah sementara karena
efek dasar, sedangkan pasar mungkin mulai khawatir bahwa mereka berada di
belakang kurva," jelasnya. Broker
komoditas senior RJO Futures, Daniel Pavilonis, mengatakan kepada Kitco News,
bahwa momentum sedang ada di pihak emas saat ini.
"Jika kita (harga emas) bisa menutup di atas USD 1.815 pekan
depan (pekan ini), kita memiliki kesempatan bagus lagi pada pergerakan yang
sangat penting ke tertinggi. Mungkin melanjutkan pasar bull emas," jelas
Pavilonis. Menurutnya, pasar saat ini sedikit tenang setelah sebelumnya
mendapat begitu banyak tekanan dari Federal Reserve dan Bank Sentral Eropa
dengan mencoba meredakan ketegangan dalam imbal hasil.
"Ini berhasil dan apa yang telah mereka lakukan di belakang layar
juga berhasil, memberikan logam beberapa penangguhan," tuturnya. Ahli
strategi pasar senior LaSalle Futures Group, Charlie Nedoss, mengatakan tidak
ada resistensi yang signifikan untuk harga emas sampai USD 1.800.
"USD 1.809,40 adalah rata-rata pergerakan 100 hari, dan seiring
waktu kita akan mencapainya," katanya.
Sumber
liputan6.com
lowongan, lowongan kerja, lowongan kerja
bandung, loker bandung
best profit,
bestprofit, pt bestprofit, pt best profit, best, pt best, bpf
pt bpf, bestprofit
futures, pt bestprofit futures, best profit futures, pt best profit futures
PT BESTPROFIT FUTURES BANDUNG
Tidak ada komentar:
Posting Komentar