PT BEST PROFIT FUTURES BANDUNG, Best Profit - Harga emas berpeluang
reli signifikan di atas level USD 1.800 per ounce pada pekan ini, setelah rilis
hasil rapat kebijakan moneter Juni Bank Sentral Amerika Serikat (AS) atau The
Fed.
Salah satu peristiwa besar yang harus diperhatikan pada pekan ini
adalah hasil rapat kebijakan moneter The Fed. Pertemuan yang berlangsung pada
pertengahan Juni itu disebut memicu aksi jual emas yang signifikan.
Pelaku pasar akan memantau dengan cermat apakah komentar hawkish yang
dibuat oleh beberapa anggota The Fed selama beberapa pekan terakhir sesuai
dengan catatan dari hasil rapat.
"Hasil rapat FOMC (Federal Open Market Committee) menarik jika
bertentangan dengan apa yang kita dengar dari The Fed sejauh ini, khususnya dar
beberapa anggotanya yang lebih hawkish," kata pakar logam mulia
Gainesville Coins, Everett Millman, dikutip dari Kitco pada Senin (5/7/2021).
Harga emas mengakhiri pekan lalu dengan catatan kuat. Hal ini karena
harga emas sekali lagi mencoba menembus level USD 1.800 per ounce menyusul
laporan ketenagakerjaan AS yang beragam. Kepala Strategi Global TD Securities, Bart
Melek, mengatakan bahwa sejauh ini tidak ada dorongan kuat bagi The Fed untuk
mengetatkan kebijakan moneter.
"Kita mendapatkan 850 ribu pekerjaan baru yang ditambahkan ke
ekonomi pada Juni, tapi tingkat pengangguran naik menjadi 5,9 persen. Tingkat partisipasi
juga masih rendah, yang artinya tidak ada dorongan khusus bagi Fed mengetatkan
kebijakan moneter dalam waktu dekat. Dan itu bagus untuk emas," kata
Melek.
Selain itu, katanya, pertumbuhan upah AS juga melambat dan itu
menyiratkan bahwa inflasi kemungkinan bersifat sementara. Sehingga tidak ada
alasan besar bagi The Fed untuk mulai menaikkan suku bunga.
Kendati demikian, menurut Melek, masih belum jelas apakah ada momentum
yang cukup untuk mendorong harga emas jauh lebih tinggi pada pekan depan.
Namun, Melek memperkirakan harganya bisa kembali ke level USD 1.900 per ounce
dalam enam bulan ke depan.
Pendorong Lain
Pendorong lain yang harus diperhatikan adalah pergerakan harga minyak.
Millman menilai bahwa kenaikan harga tambahan pada akhirnya akan menguntungkan
ems. Harga minyak yang lebih tinggi mendorong inflasi, dan itu hal yang positif
untuk emas. Analis lain mencatat bahwa ini adalah waktu yang frustasi bagi emas
untuk bullish.
"Satu langkah maju dan dua langkah mundur. Emas tidak bisa menahan
USD 1.800, dan turun ke posisi terendah pertengahan April di sekitar USD 1.760.
Sekarang kita muncul kembali pada data pengangguran. Semuanya berteriak
inflasi, tapi masalahnya adalah reli dolar AS," kata Co-Director Walsh
Trading, Sean Lusk.
Lusk sendiri optimistis untuk periode Juli, karena musiman emas akan
kembali. "Kita akan kembali ke pola beli emas tradisional pada pertengahan
Juli. Ada bias beli, siklus perdagangan kembali masuk ke pasar," jelasnya.
Jika harga emas bisa di atas USD 1.800 pada pekan ini, maka akan
membuka pintu untuk reli emas lainnya. "Jika mendekati di atasnya, emas
bisa naik jauh lebih tinggi dan bahkan mencapai level tertinggi baru,"
kata broker komoditas senior RJO Futures, Daniel Pavilonis.
Sumber
liputan6.com
lowongan, lowongan kerja, lowongan kerja
bandung, loker bandung
best profit,
bestprofit, pt bestprofit, pt best profit, best, pt best, bpf
pt bpf, bestprofit
futures, pt bestprofit futures, best profit futures, pt best profit futures
PT BESTPROFIT FUTURES BANDUNG
Tidak ada komentar:
Posting Komentar