PT BEST PROFIT FUTURES BANDUNG, Best Profit – Harga emas dunia hari ini sedikit tertekan pada perdagangan
yang cukup terbatas di hari Selasa.
Pelemahan harga emas ini karena nilai tukar dolar AS melanjutkan
pendakian dan mencapai level tertinggi dalam 20 tahun. Penguatan dolar AS ini
mengikis daya tarik instrumen safe haven seperti emas.
Mengutip CNBC, Rabu (15/6/2022), harga emas di pasar spot turun 0,4
persen menjadi USD 1.811,59 per ounce pada pukul 13.54 EDT. Sementara harga
emas berjangka AS turun 1 persen ke level USD 1.813,50 per ounce.
"Hal utama yang mendorong emas saat ini adalah antisipasi dari
Fed yang sangat agresif dalam hal kenikan suku bunga besok, mengingat data
inflasi baru-baru ini," kata analis senior RJO Futures Bob Haberkorn.
Nilai tukar dolar AS naik lebih tinggi terhadap sekeranjang mata uang
untuk mencapai level tertinggi baru dalam dua dekade, membuat emas mahal bagi
pembeli dengan mata uang di luar dolar AS.
“Secara jangka pendek, ini masih tampak situasi yang sulit bagi emas,
tetapi pada akhirnya akan melanjutkan peran safe-haven itu. Sentimen emas hanya
perlu melampaui dolar AS yang kuat ini,” kata analis senior OANDA Edward Moya.
Menurut Alat Fedwatch CME, prosentase pelaku pasar yang memperkirakan
Bank Sentral AS atau the Federal Reserve (the Fed) akan menaikkan suku bunga 75
basis poin melonjak menjadi 96 persen.
Kenaikan seperti itu akan menjadi yang terbesar sejak 1994,
meningkatkan biaya peluang memegang emas batangan yang tidak memberikan imbal
hasil.
Data lain menunjukkan indeks harga produsen untuk permintaan akhir
yang dirilis Departemen Tenaga Kerja naik 0,8 persen di bulan Mei setelah naik
0,4 persen di bulan Apri. Hal ini sesuai dengan ekspektasi.
Harga Emas Pekan Ini Diprediksi Stabil
Berdasarkan data terbaru dari Institute of Supply Management (ISM),
harga emas bertahan di USD 1.860 per ounce karena momentum di sektor jasa
sedikit lebih lemah dari yang diharapkan pada Mei.
Dikutip dari Kitco.com, Senin (13/6/2022), Indeks Manajer Pembelian
Non-Manufaktur berada di angka 55,9 persen bulan lalu, turun dari 57,1 persen
di bulan April. Penurunan 1,2 poin persentase agak mengecewakan pasar, dengan
perkiraan konsensus menyerukan indeks untuk berada di 56,4 persen.
Angka di atas 50 dilihat sebagai tanda pertumbuhan ekonomi semakin
jauh suatu indikator berada di atas atau di bawah 50, semakin besar atau kecil
tingkat perubahannya. Mei menandai pembacaan terendah sejak Februari 2021,
ketika indeks juga berada di 55,9 persen.
Melihat lebih detail, sub-indeks pesanan baru berada di 57,6 persen,
mengikuti pembacaan April di 54,6 persen. Sub indeks kegiatan usaha berada pada
level 54,5 persen dibandingkan 59,1 persen pada bulan sebelumnya.
Indeks ketenagakerjaan kembali ke wilayah ekspansi, naik menjadi 50,2
persen setelah pembacaan April 49,5 persen. Para ekonom mencermati angka
terakhir sebagai ukuran situasi ketenagakerjaan di negara tersebut.
“COVID-19 terus mengganggu sektor jasa, serta perang di Ukraina.
Tenaga kerja masih menjadi masalah besar, dan harga terus meningkat,” kata
laporan itu.
Sementara itu, tekanan inflasi turun dari level tertinggi sepanjang
masa yang tercatat di bulan April, dengan indeks harga turun menjadi 82,1
persen di bulan Mei dari 84,6 persen bulan sebelumnya. Sederet sentimen ini
yang masih memperngaruhi harga emas minggu ini.
Sumber
liputan6.com
lowongan, lowongan kerja, lowongan kerja
bandung, loker bandung
best profit,
bestprofit, pt bestprofit, pt best profit, best, pt best, bpf
pt bpf, bestprofit
futures, pt bestprofit futures, best profit futures, pt best profit futures
PT BESTPROFIT FUTURES BANDUNG
Tidak ada komentar:
Posting Komentar