PT BEST PROFIT FUTURES BANDUNG, PT Bestprofit Futures – Berdasarkan data terbaru dari Institute of Supply
Management (ISM), harga emas bertahan di USD 1.860 per ounce karena momentum di
sektor jasa sedikit lebih lemah dari yang diharapkan pada Mei.
Dikutip dari Kitco.com, Senin (13/6/2022), Indeks Manajer Pembelian
Non-Manufaktur berada di angka 55,9 persen bulan lalu, turun dari 57,1 persen
di bulan April. Penurunan 1,2 poin persentase agak mengecewakan pasar, dengan
perkiraan konsensus menyerukan indeks untuk berada di 56,4 persen.
Angka di atas 50 dilihat sebagai tanda pertumbuhan ekonomi semakin
jauh suatu indikator berada di atas atau di bawah 50, semakin besar atau kecil
tingkat perubahannya. Mei menandai pembacaan terendah sejak Februari 2021,
ketika indeks juga berada di 55,9 persen.
Melihat lebih detail, sub-indeks pesanan baru berada di 57,6 persen,
mengikuti pembacaan April di 54,6 persen. Sub indeks kegiatan usaha berada pada
level 54,5 persen dibandingkan 59,1 persen pada bulan sebelumnya.
Indeks ketenagakerjaan kembali ke wilayah ekspansi, naik menjadi 50,2
persen setelah pembacaan April 49,5 persen. Para ekonom mencermati angka
terakhir sebagai ukuran situasi ketenagakerjaan di negara tersebut.
“COVID-19 terus mengganggu sektor jasa, serta perang di Ukraina.
Tenaga kerja masih menjadi masalah besar, dan harga terus meningkat,” kata
laporan itu.
Sementara itu, tekanan inflasi turun dari level tertinggi sepanjang
masa yang tercatat di bulan April, dengan indeks harga turun menjadi 82,1
persen di bulan Mei dari 84,6 persen bulan sebelumnya. Sederet sentimen ini
yang masih memperngaruhi harga emas minggu ini.
Pergerakan Harga Emas Minggu Lalu
Emas sebagian besar tidak berubah karena mempertahankan level USD
1.860 per ons setelah rilis data. Emas berjangka Comex Agustus terakhir
diperdagangkan pada USD 1,863.10, turun 0,44 persen hari ini. Emas lebih
sensitif terhadap data non-farm payrolls yang diterbitkan sebelumnya pada hari
Jumat.
Analis senior Kitco Jim Wyckoff, mengatakan laporan situasi
pengangguran AS yang baru dirilis untuk Mei menunjukkan non-farm payrolls AS
naik 390.000. Jumlah itu diperkirakan akan menunjukkan kenaikan 328.000.
Kenaikan 428.000 dilaporkan dalam data April.
“Tingkat pengangguran di bulan Mei mencapai 3,6 persen dan diharapkan
menjadi 3,5 persen versus 3,6 persen yang dilaporkan di bulan April. Angka
pendapatan rata-rata per jam yang diawasi ketat menunjukkan kenaikan 5,24
persen per tahun, ” pungkas Wyckoff.
Sumber
liputan6.com
lowongan, lowongan kerja, lowongan kerja bandung, loker bandung
best profit,
bestprofit, pt bestprofit, pt best profit, best, pt best, bpf
pt bpf, bestprofit
futures, pt bestprofit futures, best profit futures, pt best profit futures
PT BESTPROFIT FUTURES BANDUNG
Tidak ada komentar:
Posting Komentar