PT BEST PROFIT FUTURES BANDUNG, PT Bestprofit - Harga emas naik 1
persen pada hari Selasa, menyusul penurunan tajam di sesi terakhir, karena
fokus kembali ke kemungkinan lebih banyak stimulus moneter untuk menghidupkan
kembali ekonomi global yang masih belum pulih dari pandemi Covid-19.
Dikutip dari CNBC, Rabu (11/11/2020), harga emas di pasar spot naik
1,1 persen menjadi USD 1.881,39 per ounce. Sementara emas berjangka AS naik 1,3
persen pada USD 1.878,70. Harga merosot sebanyak 5,2 persen pada hari Senin
setelah pembuat obat AS Pfizer Inc mengatakan vaksin Covid-19 eksperimentalnya
lebih dari 90 persen efektif berdasarkan hasil uji coba awal.
Bank sentral tidak mungkin mengubah sikap akomodatif mereka dalam
waktu dekat hingga menengah karena akan membutuhkan waktu untuk penyebaran
vaksin dan peningkatan dalam pertumbuhan, inflasi dan pasar tenaga kerja, kata
Lachlan Shaw, kepala penelitian komoditas di National Australia Bank.
"Jika ekspektasi inflasi meningkat sebagai akibat dari aktivitas
ekonomi yang meningkat dari vaksin, itu akan membatasi hasil nyata AS yang
panjang dan menjadi pendorong pendukung untuk emas," tambahnya.
Harga emas cenderung mendapatkan keuntungan dari stimulus yang meluas
karena dianggap sebagai lindung nilai terhadap inflasi dan penurunan nilai mata
uang. Sementara optimisme vaksin meningkatkan selera risiko, ketidakpastian
terus membayangi dampak melonjaknya kasus Covid-19 di Amerika Serikat dan
Eropa.
"Saya masih berpikir kita akan mendapat lebih banyak stimulus dan
Fed akan mempertahankan suku bunga rendah, sementara vaksin akan memberikan
dorongan reflasi. Itulah mengapa pasar masih memegang emas," kata Stephen
Innes, kepala pasar global ahli strategi di perusahaan jasa keuangan Axi.
Presiden Dallas Federal Reserve Bank Robert Kaplan mengatakan pada
hari Senin bahwa kebangkitan Covid-19 menimbulkan risiko bagi perekonomian,
sementara Presiden Fed Cleveland Loretta Mester mengatakan program pinjaman
darurat Fed masih diperlukan.
Harga Emas Melonjak di Pekan Ini karena Joe Biden Terpilih Jadi
Presiden AS
Sebagian besar analis dan pelaku pasar yakin bahwa harga emas akan
kembali perkasa di pekan ini. Terpilihnya Joe Biden merupakan pendorong utama
kenaikan harga emas. Mengutip survei Kitco, Senin (8/11/2020), sentimen bullish
atau kenaikan harga emas menurut para analis Wall Street berada pada rekor
tertinggi.
Harga emas akan menembus resisten kritis jangka pandek dan mencapai
level tertinggi dalam enam pekan. Reli ini terjadi karena dolar AS telah jatuh
di bawah level support atau terendah dalam 2 bulan. "Dengan kepemimpinan
Joe Biden di AS berarti lebih banyak stimulus datang. Ini hanya masalah
seberapa banyak," kata analis senior LaSalle Futures Group Charlie Nedoss.
"Adanya stimulus akan mendorong pelemahan nilai tukar dolar AS
dan mendukung harga emas ke level yang lebih tinggi." tambah dia.
Dalam survei kali ini, 15 analis berpartisipasi. Sebanyak 14 analis
atau 93 persen memastikan harga emas akan naik di pekan ini. Sementara seorang
analis atau 7 persen memperkirakan harga emas akan tertekan. Para investor juga
demikian. Para pelaku pasar memperkirakan harga emas akan positif di pekan ini.
Sebanyak 1.310 suara ikut ambil bagian dalam survei ini.
Diantara jumlah tersebut, 1.008 pemilih atau 77 persen mengatakan
harga emas akan bullish. Sedangkan 188 orang atau 14 persen memperkirakan
bearish. Sedangkan susanya atau 114 suara memilih netral.
Pada pekan lalu, harga emas bergerak cukup baik. Namun memang tak
terlalu tinggi karena pelaku pasar memang tengah menunggu hasil pemilihan
presiden AS. Namun pada pekan kemarin memang ekspektasi sudah mengarah ke Joe
Biden.
Menurut banyak analis, semua mata tertuju pada dolar AS. Analisis
Darin Newsom, Darin Newsom, mengatakan bahwa dolar AS dan emas telah membuat
pergerakan teknis yang signifikan, yang mengarah ke harga yang lebih tinggi.
Namun, yang lebih penting adalah memperhatikan sentimen.
"Saya pikir sekarang Anda tidak perlu melihat grafik karena emosi
mendorong seluruh pasar. Ada begitu banyak ketidakpastian di AS, saya pikir
Anda harus berada di emas," katanya.
Kepala analis komoditas Saxo Bank Ole Hansen mengatakan, nilai tukar
dolar AS akan bearish karena harapan lebih banyak stimulus yang akan
dikeluarkan oleh bank sentral AS. "Masih ada ketidakpastian dari Pandemi
Covid-19," tutur dia. Kepala ekonom SIA Wealth Management Colin Cieszynski
mengatakan, harga emas akan naik karena bank sentral di seluruh dunia terus
mencetak lebih banyak uang.
Sumber
liputan6.com
lowongan, lowongan kerja, lowongan kerja bandung, loker bandung
bestprofit, pt
bestprofit, best profit, pt best profit, best, pt best, bpf
bestprofit futures,
best profit futures, pt bestprofit futures, pt best profit futures
PT BESTPROFIT FUTURES BANDUNG
Tidak ada komentar:
Posting Komentar