PT BEST PROFIT FUTURES BANDUNG, Best Profit - Harga emas turun ke
level terendah empat bulan pada hari Selasa dan tampaknya akan turun di bawah
level psikologis USD 1.800. Penurunan ini karena kemajuan vaksin COVID-19 dan
harapan untuk transisi cepat di Gedung Putih mendorong investor menuju aset
berisiko.
Diktui[ dari CNBC, Rabu (25/11/2020), harga emas di pasar spot turun
1,5 persen menjadi USD 1,807.95 per ounce, setelah menyentuh level terendah
sejak 17 Juli di USD 1.800,01. Emas berjangka AS turun 1,8 persen pada USD
1.804.60. "Lebih optimisme dalam hal ekonomi, perkembangan vaksin telah
mengambil beberapa status safe haven dari pasar emas," kata David Meger,
direktur perdagangan logam di High Ridge Futures.
"Kurangnya perhatian politik untuk bergerak maju" juga telah
mengurangi kebutuhan akan tempat berlindung yang aman, tambah Meger. Indeks
utama Wall Street melonjak setelah Joe Biden bergerak lebih dekat untuk
mengambil kendali kekuasaan pada Januari.
“Pengubah permainannya adalah kemampuan semua vaksin untuk menunjukkan
janji yang baik,” kata George Gero, direktur pelaksana di RBC Wealth
Management, seraya menambahkan itu akan menjadi pendakian panjang untuk
mendapatkan emas dalam keadaan ini.
Pada hari Senin, emas batangan safe-haven kehilangan 1,9 persen
setelah perusahaan obat global lainnya AstraZeneca mengumumkan hasil uji coba
yang menjanjikan menuju vaksin.
Selain itu, Biden diperkirakan akan mencalonkan mantan Ketua Federal
Reserve Janet Yellen sebagai Menteri Keuangan AS. Investor melihat Yellen
sebagai kekuatan untuk lebih banyak tindakan fiskal untuk memerangi krisis
ekonomi yang diakibatkan oleh pandemi.
Penurunan emas juga terjadi meskipun dolar melemah, yang bertahan
hampir mendekati level terendah tiga bulan. Harga emas, perlindungan terhadap
penurunan nilai mata uang dan inflasi, masih naik sekitar 19 persen tahun ini,
terutama didorong oleh stimulus global yang dipimpin pandemi yang belum pernah
terjadi sebelumnya.
Menengok Harga Emas Pekan Ini, Bakal Kembali Melemah?
Harga emas tampaknya akan terombang-ambing antara menguat dan melemah
pada pekan ini. Berdasarkan Kitco News Weekly Gold Survey, bakal ada
tarik-menarik antara bullish dan bearish. Meskipun sebagian besar atau
mayoritas analis di Wall Street dan investor ritel memperkirakan harga emas
bakal menguat, tetapi tak banyak sentimen yang mendukung bullish tersebut.
Pada pekan lalu, harga emas tidak mampu menguat dan bergerak mendatar.
Harga emas di pasar spot naik 0,3 persen menjadi USD 1.872,95 per ounce pada
perdagangan Jumta, tetapi turun 0,8 persen untuk sepanjang pekan.
“Saya pikir harga emas terjebak dalam kisaran ini, dan akan tetap di
sini sampai ada beberapa informasi baru atau sentimen baru,” kata Presiden
Phoenix Futures and Options Kevin Grady dikutip dari Kitco, Senin (23/11/2020).
"Agar harga emas bisa menembus di atas USD 1.900 per ounce, kita
perlu melihat beberapa berita tentang langkah-langkah stimulus baru, tapi
sepertinya itu bukan prioritas saat ini," tambah dia.
Pada pekan ini, 17 analis berpartisipasi dalam survei. Sebanyak
delapan analis atau 47 persen menyerukan harga emas naik. Sementara itu, lima
analis atau 29 persen menyerukan harga emas turun dan empat analis atau 24
persen netral.
Sementara itu, total 1.539 pelaku pasar ikut dalam jajak pendapat
online. Di antara mereka, 642 pemilih atau 42 persen mengatakan harga emas akan
bullish pada minggu ini.Lalu 594 pelaku pasar atau 39 persen mengatakan
bearish. Sementara 303 pemilih atau 20 persen menyatakan harga emas akan
mendatar.
Sumber
liputan6.com
lowongan, lowongan kerja, lowongan kerja bandung, loker bandung
bestprofit, pt bestprofit, best profit, pt best profit, best, pt best, bpf
bestprofit futures,
best profit futures, pt bestprofit futures, pt best profit futures
PT BESTPROFIT FUTURES BANDUNG
Tidak ada komentar:
Posting Komentar