PT BEST PROFIT FUTURES BANDUNG, Bestprofit - Harga emas tampaknya
akan terombang-ambing antara menguat dan melemah pada pekan ini. Berdasarkan
Kitco News Weekly Gold Survey, bakal ada tarik-menarik antara bullish dan
bearish.
Meskipun sebagian besar atau mayoritas analis di Wall Street dan
investor ritel memperkirakan harga emas bakal menguat, tetapi tak banyak
sentimen yang mendukung bullish tersebut. Berdasarkan level teknikal, harga
emas akan bergerak di resistensi USD 1.900 per ounce dan dukungan pada USD 1.850
per ounce.
Pada pekan lalu, harga emas tidak mampu menguat dan bergerak mendatar.
Harga emas di pasar spot naik 0,3 persen menjadi USD 1.872,95 per ounce pada
perdagangan Jumta, tetapi turun 0,8 persen untuk sepanjang pekan.
“Saya pikir harga emas terjebak dalam kisaran ini, dan akan tetap di
sini sampai ada beberapa informasi baru atau sentimen baru,” kata Presiden
Phoenix Futures and Options Kevin Grady dikutip dari Kitco, Senin (23/11/2020).
"Agar harga emas bisa menembus di atas USD 1.900 per ounce, kita
perlu melihat beberapa berita tentang langkah-langkah stimulus baru, tapi
sepertinya itu bukan prioritas saat ini," tambah dia.
Pada pekan ini, 17 analis berpartisipasi dalam survei. Sebanyak
delapan analis atau 47 persen menyerukan harga emas naik. Sementara itu, lima
analis atau 29 persen menyerukan harga emas turun dan empat analis atau 24
persen netral.
Sementara itu, total 1.539 pelaku pasar ikut dalam jajak pendapat
online. Di antara mereka, 642 pemilih atau 42 persen mengatakan harga emas akan
bullish pada minggu ini. Lalu 594 pelaku pasar atau 39 persen mengatakan
bearish. Sementara 303 pemilih atau 20 persen menyatakan harga emas akan
mendatar.
Masih Berjaya
Harga emas pada pekan lalu bergerak melemah. Artinya, harga emas telah
turun selama dua pekan berturut-turut. Harga emas berjangka untuk pengiriman
Desember berada di level USD 1.871 per ounce, turun 0,79 persen pada pekan
lalu.
Meskipun harga emas mengakhiri minggu lalu di wilayah negatif,
beberapa analis mencatat bahwa pasar emas menunjukkan kekuatan yang besar
mengingat sentimen vaksin Covid-19 terus mendominasi. Sentimen vaksin ini
memberikan tekanan kepada harga emas.
“Kisah emas belum hilang. Itu baru saja dihentikan sementara karena
investor dan pasar mencari keadaan normal dalam perekonomian, ”kata Kepala
Analis Komoditas Saxo Bank, Ole Hansen. Hansen mengatakan ada risiko bahwa
harga emas dapat terus melemah karena semakin banyaknya berita vaksin yang
meningkatkan optimisme investor.
Namun, dia menambahkan bahwa masih banyak ketidakpastian dan stimulus
di pasar sehingga harga emas bisa bertahan.
Kepala Analis Bannockburn Global Forex Marc Chandler memperkirakan harga
emas akan bergerak di support sekitar USD 1.850 per ounce.
“Saya khawatir harga emas akan diuji ulang di wilayah USD 1.848 hingga
USD 1.850 dan kemungkinan bakal terlampaui sebelum menetap di level yang
kokoh,” ujarnya. Grady mengatakan meskipun dia memperkirakan harga emas bakal
mendatar pada pekan ini tetapi potensi harga yang lebih tinggi dalam jangka
panjang masih terbuka lebar.
"Harga emas tidak mencapai level ini karena pandemi. Harga emas
mencapai level ini karena mata uang telah didevaluasi dan mereka akan terus
didevaluasi meskipun pandemi berakhir." jelas dia.
Sumber
liputan6.com
lowongan, lowongan kerja, lowongan kerja bandung, loker bandung
bestprofit, pt
bestprofit, best profit, pt best profit, best, pt best, bpf
bestprofit futures,
best profit futures, pt bestprofit futures, pt best profit futures
PT BESTPROFIT FUTURES BANDUNG
Tidak ada komentar:
Posting Komentar